Bermain dengan Anak: Tips Mempererat Ikatan Keluarga Sambil Tetap Aktif
Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, bermain bersama anak dapat menjadi kegiatan yang mempererat hubungan keluarga.
Meluangkan waktu ditengah kesibukan sehari-hari untuk bermain bersama anak adalah salah satu cara untuk mempererat hubungan keluarga dan cara yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh. Bermain dengan anak-anak melibatkan berbagai aktivitas fisik seperti berlari, melompat, atau bahkan sekadar bermain kejar-kejaran. Tidak hanya menyenangkan, aktivitas bermain ini juga bermanfaat bagi kesehatan fisik, mental, dan emosional bagi orang tua serta anak. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang berbagai manfaat bermain dengan anak, mulai dari kesehatan fisik hingga peranannya dalam mendukung perkembangan mental dan sosial anak.
Manfaat Bermain Bagi Kesehatan Fisik
Bermain aktif dengan anak-anak, seperti berlari, melompat, dan berkejar-kejaran, dapat berfungsi sebagai bentuk olahraga kardio. Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kekuatan otot serta tulang. American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar orang dewasa melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Bermain aktif dengan anak-anak dapat menjadi alternatif yang menyenangkan bagi orang tua untuk mencapai target ini. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Physical Activity and Health, orang tua yang sering bermain aktif bersama anak-anak mereka memiliki tekanan darah yang lebih stabil, kadar kolesterol yang lebih rendah, serta risiko penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan mereka yang kurang aktif.
-
Gimana caranya supaya anak aktif? Jadikan aktivitas ini sebagai kegiatan yang menyenangkan untuk seluruh keluarga.
-
Apa yang bisa ditingkatkan dengan bermain bersama anak? Pilihlah permainan yang mendukung perkembangan kognitif, motorik, dan sosial anak. Misalnya, permainan puzzle dapat membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sementara permainan kelompok dapat meningkatkan kemampuan sosial dan kerjasama.
-
Bagaimana cara orang tua mendorong anak untuk aktif? 'Orang tua itu harus jadi role model, terutama dalam memberi contoh mengurangi konsumsi gula,' ujar Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI, Prof. Dr. dr. Siska Mayasari Lubis, MKed(Ped), SpA(K), dilansir dari Antara.
-
Apa manfaat olahraga untuk anak? Bagi anak-anak, manfaat berolahraga termasuk melatih otot dan keseimbangan tubuh, membuat anak tetap fokus, juga mendukung proses tumbuh kembangnya.
-
Apa manfaat kebiasaan anak bermain di luar? Bermain di luar rumah merupakan kebiasaan yang jauh lebih baik dibanding bermain video game di rumah. Kebiasaan ini tak hanya membantu menunjang kebugaran fisik anak saja namun juga pertumbuhan kemampuan kognitif mereka.
-
Apa yang harus dilakukan anak agar aktif? Anak-anak usia tiga hingga lima tahun dianjurkan aktif bermain dengan kegiatan sederhana seperti melompat atau mengendarai sepeda roda tiga.
Bermain dengan anak-anak biasanya melibatkan berbagai gerakan fisik yang dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan kebugaran tubuh. Misalnya menggendong atau mengayun, yang dapat membantu memperkuat otot-otot tubuh. Sebuah artikel di Journal of Sports Sciences menyebutkan bahwa aktivitas fisik dengan intensitas ringan hingga sedang seperti bermain bersama anak dapat memberikan stimulasi yang cukup untuk menjaga kekuatan otot, terutama jika dilakukan secara rutin. Kebugaran fisik juga dapat ditingkatkan melalui kegiatan seperti bersepeda bersama atau berjalan-jalan di taman. Studi ini juga menyebutkan bahwa aktivitas tersebut tidak hanya berdampak positif bagi kesehatan otot, tetapi juga membantu orang tua meningkatkan daya tahan fisik, sehingga tubuh menjadi lebih bugar dan tidak mudah lelah.
Salah satu manfaat yang sering kali tidak disadari dari bermain bersama anak adalah peningkatan energi dan kesejahteraan secara keseluruhan. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Harvard Health Publishing, aktivitas fisik dapat meningkatkan produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Bermain bersama anak, terutama jika dilakukan di luar ruangan, dapat memberikan rasa bahagia dan meningkatkan energi tubuh. Aktivitas bermain juga memungkinkan tubuh untuk menerima paparan sinar matahari, yang penting untuk sintesis vitamin D. Vitamin D memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tulang, kekebalan tubuh, dan mengatur suasana hati. Penelitian dalam Journal of Environmental Research and Public Health menunjukkan bahwa orang tua yang sering bermain bersama anak-anaknya di luar ruangan cenderung memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dan kesejahteraan mental yang lebih baik, berkat peningkatan produksi endorfin dan paparan sinar matahari yang cukup.
Bermain dan Kesehatan Mental
Bermain dengan anak-anak bukan sekadar aktivitas fisik atau hiburan semata, tetapi juga memberikan dampak yang positif terhadap kesehatan mental. Aktivitas ini tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan emosi dan sosial anak, tetapi juga memberikan pengaruh baik bagi kesejahteraan mental orang tua. American Psychological Association (APA) menyebutkan bahwa bermain, dapat membantu orang tua dan anak-anak untuk melepaskan stres serta memperkuat ikatan emosional. Aktivitas bermain yang melibatkan interaksi fisik, seperti mengayun, menggendong, atau bermain peran, dapat meningkatkan produksi endorfin atau hormon kebahagiaan yang membuat tubuh lebih rileks dan bahagia.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Family Psychology, bermain bersama anak dapat membantu orang tua mengalihkan perhatian dari rutinitas harian yang sering kali membebani mental, seperti tekanan pekerjaan atau tanggung jawab rumah tangga. American Psychological Association (APA) juga mencatat bahwa interaksi positif antara orang tua dan anak selama bermain dapat meningkatkan perasaan bahagia dan menurunkan risiko gangguan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan. Bermain menjadi semacam "pelarian" yang sehat dari tuntutan pekerjaan atau masalah sehari-hari, yang dapat meningkatkan kesehatan mental orang tua secara keseluruhan.
Bermain juga berperan dalam membangun dan memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Menurut teori keterikatan atau attachment theory dari John Bowlby, kualitas hubungan antara orang tua dan anak akan mempengaruhi perkembangan emosi anak serta cara mereka membangun hubungan di masa depan. Saat bermain, anak-anak merasa diperhatikan dan dihargai, sehingga meningkatkan rasa aman dan kepercayaan pada orang tua. Hal ini dapat membentuk ikatan emosional yang kuat dan harmonis. Aktivitas ini dapat memperkaya komunikasi serta memperkuat hubungan emosional melalui ekspresi kasih sayang, canda tawa, serta dukungan yang diberikan orang tua selama bermain.
Bermain juga berfungsi sebagai media pembelajaran emosional bagi anak-anak. Ketika bermain bersama orang tua, anak-anak belajar mengenali dan mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, marah, atau kecewa, dalam lingkungan yang aman dan mendukung. Menurut penelitian dalam Social Development Journal, aktivitas bermain dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan pengelolaan emosi dan kemampuan untuk memahami perspektif orang lain. Ini sangat penting untuk perkembangan mental dan sosial mereka, karena anak-anak yang mampu mengelola emosinya dengan baik, akan memiliki hubungan sosial yang lebih positif. Orang tua dapat menggunakan permainan sebagai kesempatan untuk mengajarkan anak-anak untuk mengelola emosi negatif, seperti frustrasi saat kalah atau kecewa ketika menghadapi kegagalan. Dalam kegiatan bermain, orang tua dapat membantu anak untuk belajar menenangkan diri dan menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan emosional di luar rumah.
Bermain Sambil Belajar
Bermain adalah proses alami di mana anak-anak belajar mengenali dan memahami dunia di sekitarnya. Melalui aktivitas bermain, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, serta meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Penelitian yang dipublikasikan dalam Early Childhood Education Journal menunjukkan bahwa anak-anak yang sering berpartisipasi dalam permainan edukatif bersama orang tua atau pengasuhnya memiliki perkembangan kognitif yang lebih optimal. Ketika bermain bersama, orang tua dapat mengenalkan anak pada berbagai keterampilan dasar seperti berhitung, mengenal warna, dan mengenal bentuk. Misalnya, permainan menyusun puzzle atau blok bangunan dapat melatih kemampuan anak dalam memahami hubungan ruang dan bentuk, serta mengembangkan daya konsentrasi mereka. Dalam aktivitas ini, anak-anak belajar untuk merancang strategi, berlatih mengatasi hambatan, dan mempraktikkan kesabaran. Selain itu, orang tua yang terlibat dalam permainan ini dapat membantu menjelaskan konsep-konsep dasar, seperti ukuran, warna, dan angka, sehingga menambah nilai edukatif dari aktivitas tersebut.
Selain perkembangan kognitif, bermain bersama anak-anak juga memiliki peran penting dalam membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Interaksi dalam permainan memungkinkan anak untuk belajar berkomunikasi, bekerja sama, dan memahami perasaan orang lain. Menurut penelitian di Journal of Family Psychology, anak-anak yang sering bermain bersama orang tua lebih cenderung memiliki kemampuan empati yang lebih tinggi, serta mampu mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Permainan peran, seperti bermain sebagai dokter atau guru, dapat membantu anak memahami berbagai peran sosial dan memperluas pemahaman mereka tentang dunia. Aktivitas ini juga mendorong anak untuk mengekspresikan emosi, berpikir kreatif, dan belajar bagaimana menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat. Ketika orang tua turut serta dalam permainan ini, mereka dapat memberikan contoh positif mengenai sikap dan perilaku yang baik, seperti bersikap sabar, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain.
Bermain dengan anak-anak adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk tetap aktif setiap hari. Melalui bermain, orang tua tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan fisik seperti menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga manfaat kesehatan mental dengan mengurangi stres dan mempererat ikatan emosional. Aktivitas bermain juga membantu membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini pada anak-anak, serta mendukung perkembangan kognitif mereka. Dengan melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan bermain bersama anak, orang tua dapat memberikan contoh positif sekaligus memperkaya pengalaman belajar anak. Meluangkan waktu untuk bermain bersama anak dapat menjadi investasi jangka panjang untuk kesehatan fisik, mental, dan ikatan emosional yang kuat.