Mahfud Ogah Jadi ‘Ban Serep’ Jika Menang Pilpres: Saya dan Pak Ganjar Sepakat Bagi Peran
Mahfud menyebutkan stigma wakil presiden sebagai ban serep dari kepala negara hanya terjadi di era kepemimpinan Orde Baru.
Mahfud menyebutkan stigma wakil presiden sebagai ban serep dari kepala negara hanya terjadi di era kepemimpinan Orde Baru.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md, menegaskan dirinya akan mengambil banyak peran terkait penegakan hukum dan pemberantasan korupsi jika menang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pernyataan itu disampaikan Mahfud, saat ditanya seorang Kiai pengasuh pesantren di Tangerang, terkait pandangan masyarakat bahwa wakil presiden hanya menjadi ‘ban serep’. Biasanya, kinerja presiden lebih dominan dibandingkan wakilnya.
Mahfud menyebutkan stigma wakil presiden sebagai ban serep dari kepala negara hanya terjadi di era kepemimpinan Orde Baru. Namun setelah era reformasi, wakil presiden banyak mengambil peran-peran strategis pada tata kelola pemerintahan.
merdeka.com
Mahfud pun menegaskan, jika nantinya terpilih dan menang dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang, akan mengambil peran pada persoalan hukum dan penegakan korupsi.
merdeka.com
Mahfud menekankan pentingnya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi merupakan fondasi dalam membentuk iklim investasi yang sehat.
“Iya itu kesepakatan kok, malah dia (Ganjar) yang minta agar ada fokus seperti itu,” ungkap Mahfud.
Pada Selasa (14/11) pagi, Mahfud bertemu Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo yang juga Sekretaris Tim Monitoring Perjuangan Partai bentukan DPP PDI Perjuangan, FX Hadi Rudyatmo. Dalam pertemuan itu, Rudy menyampaikan beberapa pesan kepada Mahfud.
"Keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri menyandingkan Pak Ganjar dengan Pak Mahfud sudah sangat sesuai dengan harapan rakyat. Bagi saya bersatunya kekuatan merah dan hijau ini adalah anugerah besar. Kalau merah dan hijau kultural ini bersatu, NKRI akan aman dan selamat," katanya.
"Tadi saya yakinkan juga kepada beliau bahwa nantinya beliau tidak akan sekadar menjadi ban serep saja jika telah menjabat wakil presiden. Kapasitas, kapabilitas dan kemampuan beliau yang mumpuni di bidang hukum dan berpengalaman matang di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, sangat dibutuhkan untuk bersama-sama Pak Ganjar mengelola negara ini sebagai pasangan yang saling melengkapi," imbuh Rudy.
Masukan-masukan tersebut, lanjut Rudy, dapat diterima oleh Mahfud. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Megawati kepada dirinya.
PDIP menyebut putusan MK tidak serta merta membuka kesempatan bagi Gibran maju Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku partainya terbuka untuk membahas kemungkinan terbentuknya dua poros di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPemimpin harus bisa menjanjikan keadilan bagi seluruh anak muda, tidak hanya yang berada di kota melainkan juga di pelosok daerah.
Baca SelengkapnyaPada Pilpres 2024 mendatang semua pihak mendapatkan kesempatan
Baca SelengkapnyaBahkan pada Pemilu 2019, Joko Widodo berhasil memenangkan Pilpres karena berpasangan dengan KH Maruf Amin.
Baca SelengkapnyaSebab, kata dia putusan itu pun tidak berpengaruh bagi dirinya.
Baca SelengkapnyaPencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil presiden di Pilpres 2024 terus menuai sorotan
Baca SelengkapnyaKPK mengatakan ASN rawan melakukan politisasi birokrasi hingga korupsi melalui beragam modus di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu, disampaikan Rommy saat berbincang dengan Ganjar di sela-sela menghadiri pernikahan keponakan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Baca Selengkapnya