KPU Catat Masih Ada 1.223 TPS Salah Input Data Jumlah Suara ke Sirekap
KPU mengakui masih ada 1.223 tempat pemungutan suara yang data formulir model C hasil penghitungan suara tidak sesuai dengan keterangan pada Sirekap.
sirekap pemilu 2024![KPU Catat Masih Ada 1.223 TPS Salah Input Data Jumlah Suara ke Sirekap](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/2/20/1708387450431-fid6t.jpeg)
Akibatnya terjadi perbedaan angka antara data formulir C hasil penghitungan suara dengan yang tersimpan di aplikasi Sirekap.
![KPU Catat Masih Ada 1.223 TPS Salah Input Data Jumlah Suara ke Sirekap](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/20/1708387181331-wpdyc.png)
KPU Catat Masih Ada 1.223 TPS Salah Input Data Jumlah Suara ke Sirekap
![KPU Catat Masih Ada 1.223 TPS Salah Input Data Jumlah Suara ke Sirekap](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/20/1708387288982-algbp.png)
Anggota KPU Betty Epsilon Idroos mengungkapkan masih ada 1.223 tempat pemungutan suara yang data formulir model C hasil penghitungan suara tidak sesuai dengan keterangan pada aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap.
- Hasil Perhitungan Sementara Sirekap KPU: Anies 23,88 Persen, Prabowo 56,71 Persen, Ganjar 19,63 Persen
- Pakar Siber Temukan Beda Data Sirekap KPU dan C1 di TPS Depok, Prabowo-Gibran Kelebihan 500 Suara
- KPU Akui Ada Salah Input Data Sirekap di 1.700 TPS
- KPU Pastikan SIREKAP Transparan, Tidak Diatur Memenangkan Pihak Tertentu
- VIDEO: Blak-blakan Kejagung Periksa Sandra Dewi Dalami Aliran Duit Korupsi Harvey Moeis
- Pasca Serangan OPM, TNI-Polri Jamin Keamanan Masyarakat Distrik Homeyo
"Untuk pemilihan presiden dan wakil presiden berdasarkan data hari ini, 19 Februari 2024, hari keenam pukul 08.52 WIB masih terdapat 1.223 dari 800 ribuan TPS yang mengalami kesalahan data. Setelah sistem membaca, ada data tidak sesuai," kata Betty saat jumpa pers di Kantor KPU RI, Senin (19/2).
merdeka.com
Menurut dia, kesalahan pemasukan data itu terjadi lantaran foto data formulir model C hasil penghitungan suara yang dikirim petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) ke aplikasi Sirekap tidak bisa terbaca oleh sistem.
Akibatnya terjadi perbedaan angka antara data formulir C hasil penghitungan suara dengan yang tersimpan di aplikasi Sirekap.
Aplikasi Sirekap diketahui menggunakan teknologi pengenalan tanda optis (optical mark recognition/OMR) dan pengenalan karakter optis (optical character recognition/OCR).
Teknologi itu memungkinkan untuk mengenali pola tulisan manual dan dapat diterjemahkan sebagai nilai angka. Dengan demikian, angka berupa tulisan dapat difoto dan langsung dikonversikan menjadi data numerik di Sirekap.
Betty beserta jajaran KPU RI memastikan akan melakukan evaluasi sistem Sirekap agar kendala tersebut tidak terjadi lagi.
"Segala bentuk evaluasi nanti akan kita lihat dari sisi teknologinya, dari sisi infrastruktur, dari sisi pengguna manusianya. Yang pasti, ikhtiar KPU adalah menyampaikan bahwa ini harus dilaksanakan setransparan mungkin," katanya.
![KPU Catat Masih Ada 1.223 TPS Salah Input Data Jumlah Suara ke Sirekap](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/20/1708387349365-qmcnx.png)
Dia melanjutkan, saat ini ada sekitar 1,6 juta petugas KPPS yang bertugas di 823.220 tempat pemungutan suara (TPS) memiliki akun apliaksi Sirekap. Betty memastikan evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh demi perbaikan sistem pada masa depan.
Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan penghitungan suara sempat tertunda karena KPU telah melakukan sinkronisasi antara data TPS dengan data di aplikasi Sirekap.
Meski demikian, Idham memastikan proses rekapitulasi yang dilakukan petugas hingga saat ini sudah berlangsung di beberapa kota besar, termasuk Jakarta.