Gibran Ogah Tanggapi Anies Baswedan yang Kritik Keras IKN
Anies nilai IKN timbulkan ketimpangan baru.
Anies nilai IKN timbulkan ketimpangan baru.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi pernyataan keras Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan terkait Ibu Kota Nusantara (IKN). Wali Kota Solo itu hanya sedikit berkomentar saat sejumlah awak media meminta tanggapanya.
"Nggak usah ditanggapi ya. Makasih, makasih," ucap Gibran sambil masuk ke dalam mobil dinasnya, Kamis (23/11).
Namun demikian putra sulung Presiden Joko Widodo itu tetap memberikan kesempatan kepada siapapun untuk memberikan masukan. Termasuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
imbuhnya.
Gibran yang kemudian meninggalkan Balai Kota Solo pun berjanji untuk memberikan jawaban sejumlah pertanyaan yang diajukan awak media. Di antaranya terkait adanya ketimpangan jika IKN tetap dibangun dan sejumlah pertanyaan lainnya.
tukasnya.
Sikap tegas Anies Baswedan terkait proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) diungkapkan didepan puluhan ribu warga Muhammadiyah saat acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa, di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (22/11).
Calon presiden nomor urut 1 menegaskan, membangun IKN hanya akan menimbulkan ketimpangan yang baru di Indonesia.
”Membangun kota di tengah hutan ini hanya akan menimbulkan ketimpangan di kota tersebut. Jadi tujuan dengan langkah yang dikerjakan nggak nyambung. Ini problem, ini harus dikaji secara serius,” ujar Anies disambut riuh tepuk tangan mahasiswa, pelajar dan hadirin.
Sebab, lanjut Anies, saat tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru dengan alasan pemerataan, maka tidak akan menghasilkan pemerataan itu sendiri. Yang dihasilkan hanya sebuah kota yang baru dan timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya.
Menurutnya saat ingin melakukan pemerataan di Indonesia, harus dimulai dengan membangun kota kecil menjadi menengah dan kota menengah menjadi besar.
”Jadi bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan,” tandasnya.
Apalagi, dikatakan Anies, saat ini tujuan dari Indonesia adalah membangun Indonesia yang setara dan Indonesia yang merata.
"Memang argumennya sama, tapi langkahnya bukan dengan membangun satu kota, tapi justru membesarkan semua kota yang ada di Indonesia,” tegasnya.
Apabila tujuannya pemerataan, maka pemerintah harusnya fokus membangun kota kecil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua MK Anwar Usman ungkap 5 orang paling berpengaruh di Indonesia yang bisa gagalkan UU rancangan Presiden dan DPR.
Baca SelengkapnyaSerah terima jabatan ini dilaksanakan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (22/11).
Baca SelengkapnyaSeorang Istri Presiden RI Tak Punya Perhiasan yang Layak Untuk Menghadiri Undangan Kenegaraan. Kok Bisa?
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh pemimpin setiap saat mau merespons keluhan rakyat dan berada di jantung hati rakyat.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, bila pembangunan yang dilakukan tidak secara merata, maka akan ada ketimpangan serta menimbulkan kecemburan antara daerah.
Baca SelengkapnyaDua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBahkan untuk anak-anak, perayaan dan lomba dalam rangka HUT Ke-78 Republik Indonesia tahun ini adalah yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, anggaran untuk riset di Indonesia sangat rendah dibanding negara-negara lain.
Baca Selengkapnya