Deretan Anggota DPR Lantang Bersuara Keras yang Terancam Kalah di Pemilu 2024
Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024
Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024
Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Metode konversi perolehan suara calon legislatif (caleg) DPR menjadi jumlah perolehan kursi ini menggunakan metode penghitungan Sainte Lague.
merdeka.com merangkum para petahana DPR yang vokal bersuara kini terancam gagal lolos ke Senayan untuk periode 2024-2029, sebagai berikut:
1. Arteria Dahlan
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan berpotensi gagal mendapat jatah kursi DPR RI di Pemilu 2024.
Dia maju sebagai caleg dari dapil Jawa Timur VI yang meliputi Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota Kediri, dan Kota Blitar.
Tercatat meraih 62.242 suara, Arteria duduk di peringkat ketiga partainya. Sementara, jatah kursi PDIP hanya dua kursi. Dari total sembilan kursi di dapil tersebut.
Arteria sempat jadi perbincangan publik lantaran mengancam memperkarakan Mantan Menko Polhukam Mahfud MD.
Ancaman itu, karena Mahfud menyinggung markus saat rapat dengan Komisi III DPR RI.
Selain itu, Arteria juga sempat menyinggung tentang ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun bagi pelanggar Pasal 11 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010, tepatnya mengenai kewajiban merahasiakan dokumen terkait tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Ancaman itu ditujukan kepada Mahfud MD yang membongkar transaksi janggal Rp349 triliun.
2. Masinton Pasaribu
Anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu diprediksi kalah oleh rekan separtainya yang pendatang baru yakni Once Mekel.
Masinton tercatat mendapatkan 50.992 suara dari dapil DKI Jakarta II yang meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri.
Masinton sempat ramai dibicarakan publik karena usulannya untuk mengajukan hak angket kepada Mahkamah Konstitusi (MK) perihal putusan batas usia capres-cawapres.
3. Trimedya Panjaitan
Sejawat dengan Arteria dan Masinton, Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan terancam tak lolos senayan.
Dia maju di daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara II yang meliputi Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, Nias Barat, Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli.
Trimedya tercatat memperoleh 62.301 suara.
Trimedya sempat membuat kontroversi lantaran memunculkan 'dewan kolonel' yang mendukung Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) 2024.
'Dewan Kolonel' berisi anggota DPR Fraksi PDIP dari Komisi I sampai XI. Tugas yang dilakukan 'Dewan Kolonel' yakni mendongkrak nama Puan Maharani di daerah pemilihan (dapil) masing-masing elite PDIP.
DPP PDIP pun geram dengan adanya Dewan Kolonel, akhirnya Trimedya dijatuhi sanksi oleh Bidang Kehormatan DPP PDIP.
4. Yandri Susanto
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN Yandri Susanto juga diprediksi gagal melaku ke Senayan. Yandri maju sebagai caleg di dapil Banten II.
Yandri merupakan peraih suara terbanyak kedua dengan 96.334 suara.
Yandri menjadi sosok yang menjadi perbincangan publik lantaran dirinya membela Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang akhirnya memutuskan untuk menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Angka keterwakilan perempuan dalam hasil Pileg DPR 2024 meningkat menjadi 22,1 persen atau 128 kursi dari 580 kursi DPR
Baca SelengkapnyaWacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca SelengkapnyaHanya 69 Anggota DPR Hadir Paripurna Pengesahan UU DJK, 234 Orang Izin dan 272 Absen
Baca SelengkapnyaRDP dengan Komisi II kemungkinan baru akan digelar setelah rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaat disinggung soal kabar akan ada Revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPRD dan DPD (MD3), Puan mengaku belum mendengar.
Baca SelengkapnyaDPR sebelumnya mengimbau kepada KPU untuk segera mengantisipasi lonjakan suara PSI dengan penghitungan secara manual.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran
Baca Selengkapnya291 dari 575 orang anggota dewan dinyatakan hadir dalam rapat paripurna itu.
Baca Selengkapnya8 anggota DPR fraksi PKB yang menandatangani usulan hak angket kecurangan pemilu 2024.
Baca Selengkapnya