Anggota DPD, Alfiansyah alias Komeng mengomentari soal janji Presiden Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaAnggota DPD, Alfiansyah alias Komeng melontarkan candaan usai menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran, Minggu (20/10)
Baca SelengkapnyaKomentar Komeng saat ditanya mengenai harapan untuk Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI.
Baca SelengkapnyaPrabowo betul-betul ingin menyatukan semua pihak usai kontestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 berakhir.
Baca SelengkapnyaKomeng tertangkap kamera asyik bercanda dengan rekan-rekannya. Dia terlihat tertawa lepas
Baca SelengkapnyaBerikut momen Komeng sukses bikin ruang sidang DPD 'pecah'.
Baca SelengkapnyaMomen Komeng menyampaikan protes terkait tugas barunya ini sontak menjadi sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Perwalian Daerah (DPD) dari Jawa Barat, Alfiansyah Komeng atau yang dikenal dengan nama Komeng memberikan klarifikasi
Baca SelengkapnyaKomeng berharap dirinya ditugaskan di Komite III yang bersinggungan dengan seni kebudayaan.
Baca SelengkapnyaKetua DPDSultan Bachtiar Najamudin angkat suara, terkait protes yang disampaikan senator Alfiansyah 'Komeng'.
Baca SelengkapnyaKomeng meminta dipindahkan tugas dari Komite II yang berkaitan dengan Pertanian, ke Komite III terkait Seni Budaya
Baca SelengkapnyaPadahal, Komeng berharap dirinya ditugaskan di Komite III yang bersinggungan dengan seni kebudayaan.
Baca SelengkapnyaKomeng dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Kabar tersebut tentunya membawa kebanggaan tersendiri bagi rekan-rekan seniman komedi.
Baca SelengkapnyaMengutip Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Komeng mengaku memiliki harta senilai Rp15,7 miliar lebih.
Baca SelengkapnyaDalam suasana pelantikan, terlihat sejumlah selebritis
Baca SelengkapnyaSelama pelantikan, Alfiansyah alias Komeng sebagai anggota DPD, banyak tersorot kamera.
Baca SelengkapnyaKomedian senior Komeng diteriaki 'uhuy' oleh anggota dewan saat rapat MPR.
Baca SelengkapnyaPakar Hukum Tata Refly Harun mengatakan alasan Pilkada, Pileg, hingga Pilpres mahal karena pertemuan calon dengan pemilih membutuhkan biaya.
Baca Selengkapnya