Cak Imin Ingin Rekrut Menteri Pendidikan Selevel Anies Baswedan Bila Menang Pilpres 2024
Sosok Menteri Pendidikan harus punya pengalaman di bidang akademik dan memiliki inovasi.
cak imin
Sosok Menteri Pendidikan harus punya pengalaman di bidang akademik dan memiliki inovasi.
Cak Imin Ingin Rekrut Menteri Pendidikan Selevel Anies Baswedan Bila Menang Pilpres 2024
Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menginginkan kriteria menteri pendidikan yang selevel Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan. Ia bakal merekrut sosok menteri pendidikan seperti Anies apabila menjadi wakil presiden.
- Layanan I-Med Larasati, Inovasi Permudah Urus Paspor di Medan Tanpa Datang ke Kantor
- Sasar Korporasi dan Pendidikan, LG Indonesia Rilis Ragam Produk dengan Teknologi Layar Terkini
- Inovasi Akses Listrik Murah Teknologi Panel Surya, Mahasiswa ITB Menangi Lomba Inovasi Shell
- Si Manis yang Naik Kelas dari Bantul, Hasil Berdaya Perempuan Sanden
- Gempa Magnitudo 6 Guncang Tanibar Maluku
- IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es
Politikus yang akrab disapa Cak Imin ini menjawab pertanyaan mahasiswa dalam dialog interaktif Cawapres di salah satu televisi swasta, Rabu (6/12).
"Ya kalo saya sih pengen menteri pendidikan itu minimal seperti Mas Anies Baswedan lah," ujarnya.
Sosok menteri pendidikan harus punya pengalaman di bidang akademik. Serta juga memiliki inovasi.
"Punya pengalaman bergerak di bidang akademik tapi punya inovasi. Anies Baswedan jadi menteri kan karena dia punya inovasi," ujar Cak Imin.
Contohnya, Anies merupakan pencetus Indonesia Mengajar. Yaitu program yang mengirimkan generasi muda mengabdi di pelosok Indonesia sebagai guru.
Menurut Cak Imin, sosok akademisi dan punya inovasi menjadi kriteria yang penting sebagai menteri pendidikan. Karena tantangan yang berat Indonesia untuk bersaing dengan negara lain dalam bidang pendidikan.
"Indonesia mengajar inovasi turun tangan. Jadi akademisi pengalaman dan punya inovasi-inovasi yang tepat karena tantangan kita begitu berat untuk bersaing dengan negara-negara lain," ujarnya.
