Anomali, PKB Pimpin Jawa Timur tapi Anies-Cak Imin Kalah Telak dari Prabowo-Gibran
Anies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Anies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Terjadi anomali dalam hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Poltracking Indonesia tentang peta kekuatan elektoral terkini calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) dan partai politik di Jawa Timur.
Dalam survei jelang pemilihan ini, PKB menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur. Namun, capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung NasDem, PKB dan PKS malah keok di kandang sendiri.
Berdasarkan survei tersebut, PKB memperoleh elektabilitas tertinggi di Jatim dengan (24.0%), diikuti PDI Perjuangan (16.7%) dan Partai Gerindra (15.5%).
Sementara Partai Golkar (8.2%), Partai Demokrat (5.4%), Partai NasDem (5.4%), PAN (4.8%), PSI (3.0%), PPP (2.8%), PKS (2.7%), dan Partai Perindo (1.7%).
“Sementara partai politik lainnya masih di bawah 1 persen. Basis pemilih partai politik masih terjadi split ticket voting dimana pilihan partai politik tidak linear dengan pilihan capres cawapres yang diusung,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam keterangannya, Selasa (6/2).
Sementara itu, elektabikitas palson nomor urut 02 Prabowo–Gibran di Jatim tertinggi yakni 60.1%.
“Diikuti pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo–Mahfud MD dengan elektabilitas 17.2% dan pasangan no urut 1 Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 14.9%,” jelas Hanta.
Anomali tersebut dapat dipahami lantaran tidak solidnya pendukung partai pengusung Anies-Cak Imin. Terlihat dari PKB yang ternyata pendukungnya hanya 44.9% yang mendukung Anies-Cak Imin. Sementara 42% mendukung Prabowo-Gibran dan 7.1% mendukung Ganjar-Mahfud.
Kemudian pendukung NasDem hanya 16.2% yang memilih Anies-Cak Imin. Sementara 64.5% mendukung Prabowo-Gibran. Sementara sisanya, 12.7% memilih Ganjar-Mahfud.
Kondisi serupa juga terjadi pada pendukung PKS, 44.1% mendukung Anies-Cak Imin. Kemudian, 41.9% memilih untuk mendukung Prabowo-Gibran dan sisanya mendukung Ganjar-Mahfud.
Adapun survei dilaksanakan pada 25–31 Januari 2024 di 11 daerah, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 8.000 responden dengan margin of error +/- 1.1% pada tingkat kepercayaan 95%.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancaraterlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi digital terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
PKB meminta KPU melakukan penghitungan suara ulang Pemilu 2024 terkait ledakan suara PSI.
Baca SelengkapnyaAnomali terekam dalam hitung cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Lumajang, Jawa Timur menjadi korban pembacokan. Penganiayaan itu dilakukan kakak iparnya yang kemudian nekat membakar dirinya.
Baca SelengkapnyaSebagaimana Pasal 12 e dan atau Pasal 12B dan atau Pasal 11 UU Tipikor Juncto Pasal 65 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman penjara seumur hidup.
Baca SelengkapnyaAria Bima bicara anomali dan dugaan kecurangan Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKejari Jakarta Timur menjelaskan penangkapan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji atas dugaan penggelapan pajak dan TPPU.
Baca SelengkapnyaTKN mengklaim survei elektabilitas Prabowo-Gibran sudah berbeda tipis di Jawa Tengah dengan Ganjar-Mahfud MD di Jateng.
Baca SelengkapnyaWakil Komandan (Wadan) Puspomad, Mayjen TNI Eka Wijaya Permana mengatakan, hukuman itu berdasarkan Pasal 170 dan 351 KUHP.
Baca SelengkapnyaSuara Jawa Timur masih akan dimenangkan oleh Cak Imin dan Anies Baswedan bersama PKB.
Baca Selengkapnya