Anies Disebut Menepuk Air di Dulang, Pakar: TGUPP Itu ‘Ordal’
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana, Selasa (12/12).
Namun, pernyataan Anies tersebut justru dinilai menjadi bumerang baginya.
Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan, Anies seperti menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.
Trubus menyinggung saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Disebutnya juga menaruh ‘Ordal’ atau orang dekat di sejumlah posisi, di Komisaris LRT Jakarta, Badan Usaha Milik Daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro), hingga Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP)
"Dia pernah menjabat sebagai gubernur terus ada orang-orang dekatnya juga yang masuk menjabat posisi-posisi orang dalem. Kayak LRTJ, (eks) Komisaris Jakpro, itu kan orang dekatnya. Yang di TGUPP orang dalam semua," ujar Trubus saat dihubungi, Rabu (13/12).
Karena itu, pernyataan Anies seperti 'menepuk air di dulang terpercik muka sendiri'.
Selama menjabat sebagai gubernur, kata Trubus, beberapa orang dekat Anies menjabat posisi strategis.
"Pernyataannya saya kira akan menjadi bumerang. Jadi kalau memahami orang dalam ini kan jadinya seperti terpercik muka sendiri jadinya," terang Trubus.
Trubus juga melihat pernyataan Anies tentang demokrasi yang buruk terlalu berlebihan.
Sebab, Anies terpilih menjadi gubernur DKI karena diusung oleh partai politik yang menjadi oposisi.
Trubus juga menilai, Anies tidak akan menjadi gubernur jika demokrasi tidak berjalan.
"Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini," kata Trubus.
Pernyataan Anies saat debat calon presiden, dinilai membuat masyarakat bingung. Justru menimbulkan pertanyaan dan keragu-raguan bagi para pemilih Anies, terutama soal orang dalam.
"Menyebabkan keragu-raguan orang yang dulunya meyakini dia sebagai pemimpin ke depan, malah jadinya keraguan. Kasihan tim kampanyenya juga," kata Trubus.
Sebelumnya, Anies menyinggung tentang fenomena ordal. Menurut calon presiden nomor urut satu itu, fenomena ordal ini menyebalkan karena membuat meritokratik tidak berjalan dan etika luntur.
"Di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal, mau masuk kesebelasan ada ordalnya, mau masuk jadi guru ordal, mau daftar sekolah ada ordal, mau dapat tiket untuk konser, ada ordal,” ujar Anies.
“Ada ordal dimana-mana yang membuat meritokratik tidak berjalan, yang membuat etika luntur," kata Anies saat menanggapi pernyataan Prabowo dalam debat perdana capres di Kantor KPU.
Anies mengatakan, perubahan harus dilakukan karena negara ini adalah negara hukum
Baca SelengkapnyaDebat capres perdana yang digelar KPU berjalan hangat, Selasa (12/12) kemarin
Baca SelengkapnyaAnies menyinggung etika harus dijunjung tinggi dalam bernegara saat memberikan pidato penutup di debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno yakin debat capres malam ini bisa dimanfaatkan pasangan nomor urut 3 untuk meraih tambahan dukungan.
Baca SelengkapnyaDebat perdana antar calon presiden yang berlangsung pada, Selasa (12/12) malam,
Baca SelengkapnyaAnies juga menyinggung posisi hukum bengkok. Karena tajam ke bawah, tumpul ke atas.
Baca SelengkapnyaAnies lalu membeberkan keberhasilan dirinya memimpin Jakarta dengan membuat aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.
Baca SelengkapnyaRencananya, pada pukul 18.00 WIB, Ganjar-Mahfud akan berangkat dengan TPN bersama-sama menuju Gedung KPU yang merupakan lokasi debat perdana.
Baca SelengkapnyaKeduanya langsung bekerja setelah semalam hadir dalam debat perdana capres di KPU
Baca Selengkapnya