Kronologi Pesawat Kargo Smart Air Tarakan-Binuang Hilang Kontak
Tim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Tim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
"Operasi SAR dilanjutkan esok hari sesuai rencana operasi tim SAR gabungan," kata Kepala Kantor SAR Tarakan Syahril dalam keterangannya.
Keputusan itu diambil setelah proses pencarian yang dilakukan sampai pukul 19.00 Wita terhalang kondisi cuaca gelap serta proses pengisian bahan bakar di Malinau.
Adapun kronologi pesawat kargo Smart Air sampai hilang kontak berawal ketika pesawat dengan registrasi PK SNE tipe Pilatus PC 6 bertolak dari Tarakan pada pukul 08.26 Wita.
Pesawat diestimasikan tiba di Bandara Binuang, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan pukul 09.20 Wita.
"Namun hingga pukul 11.26 Wita, Airnav Tarakan belum mendapat informasi keberadaan pesawat, sehingga melaporkannya kepada Kantor SAR (Basarnas) Tarakan," ujar Syahril.
Berdasarkan laporan yang diterima tersebut, tim rescue Basarnas Tarakan langsung melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait di Bandara Juwata Tarakan.
"Tim SAR Gabungan langsung bergerak melakukan penyisiran menggunakan pesawat PK-SNO dari Long Bawan ke Binuang berdasarkan lokasi spider track pada koordinat 3°37'34.58"N 116°24'51.46"E dengan hasil nihil," ujarnya.
Sementara pada Pukul 12.30 Wita, Basarnas pusat menginformasikan koordinat Emergency Locator Transmitter (ELT) dari Smart Air yang diterima Local User Terminal (LUT) pada koordinat 3°44'10.00"N 115°50'53.58"E dan 3°44'9.10"N 115°55'45.36".
"Berdasarkan sinyal dari LET yang diterima LUT tersebut, Pesawat PK-SNG dan PK-VVU melakukan penyisiran dari Malinau ke Binuang mulai dari pukul 14.26 hingga 16.08 Wita," sebut Syahril.
Sampai akhirnya pencarian kembali dilanjutkan dengan menggunakan Heli Bell 412 EPI REG GA 5224 milik Kodam VI Mulawarman dari Tarakan menuju Binuang pukul 16.57 Wita dengan estimasi 45 menit dan tiba di Binuang pukul 17.43 Wita.
"Namun hasil nihil, dan pesawat mendarat di Malinau untuk pengisian bahan bakar di Bandara Robert Atty Blessing," ungkap Syahril.
Diketahui, pesawat kargo Smart Air diawaki satu orang Pilot Capt M Yusuf serta satu orang Engineer on Board (EOB) Deni S. Pesawat itu membawa muatan kargo dengan berat total 583 kilogram.
Upaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaSmart Aviation didirikan pada akhir tahun 2016 lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaKapolda menjelaskan, ada caleg yang merasa dirugikan atas hasil perolehan suara.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca Selengkapnya