
Fakta-Fakta Mengejutkan Anak Perwira TNI AU Tewas Terbakar di Lanud Halim
Jasad CHR ditemukan pada Minggu (24/9) sekitar pukul 19.40 WIB.
Jasad CHR ditemukan pada Minggu (24/9) sekitar pukul 19.40 WIB.
Misteri kematian anak perwira TNI AU tewas terbakar belum terkuak. Jasad CHR (16) ditemukan merenggang nyawa di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Hingga saat ini, penyebab pasti tewasnya korban masih abu-abu. Polisi dan TNI AU menemukan sederet fakta mengejutkan terkait tewasnya pemuda tersebut.
"Jadi kondisinya seperti itu, kan dia ada hidupan jelaga artinya saat dibakar itu masih hidup," kata Hariyanto saat dihubungi.
Hariyanto mengatakan, jelaga ada di saluran nafas. Selain itu, adanya kadar CO atau karbon monoksida di darah yang tinggi.
"Artinya dia masih bisa ngehirup entah menghirupnya itu posisinya masih ada hirupannya. Kalau orang mati dibakar jelaganya enggak ada di tenggorokan," ujar dia.
Fakta berikutnya yang ditemukan adalah ceceran bensin di lokasi jasad CHR (16). Bahan bakar minyak itu ditemukan polisi usai menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kematian remaja CHR.
"Ada, (bau bensin ketika olah TKP), ada (ceceran bekas bensin)," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata kepada wartawan, Rabu (27/9).
merdeka.com
"Pisaunya bukan pisau komando, pisau dapur, pisau biasa. Gagangnya meleleh, jadi sudah tidak ada pegangan," kata Leonardus.
Polisi juga menemukan sebuah pesan terakhir yang diduga dituliskan CHR lewat akun game Roblox.
"Yang keempat, kami juga akan mengecek akun Roblox. Jadi, korban ini hobinya memang gamer," kata Leonardus saat jumpa pers.
Leonardus mengatakan alasan penyidik memeriksa pesan dalam game Roblox itu karena ditemukan sebuah kalimat yang bernada kematian. Meskipun belum diketahui apakah pesan itu ada kaitannya dengan insiden tewasnya CHR.
kata Leonardus.
merdeka.com
Terkuak lagi fakta baru dari hasil penyelidikan kematian CHR. Ternyata, ada sejumlah luka pada bagian dada korban yang diakibatkan sayatan dari senjata tajam (sajam). Hasil itu ditemukan setelah autopsi jasad korban, sejak Senin (25/9) kemarin.
"Ada luka di dada, luka seperti sayatan atau bacokan ya. (Mengakibatkan) ya, jadi dia ada pendarahan di rongga perutnya," kata Hariyanto.
Hariyanto memperkirakan dari hasil autopsi, CHR sempat alami pendarahan yang luar biasa. "Kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati," katanya.
Selain bacokan di dada, korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%. "91 persen (alami luka bakar). Iya hampir sekujur tubuh, tinggal 9 persen, jadi semuanya kebakar tinggal 9 persen saja yang tidak terbakar," kata Hariyanto.
Menurutnya, luka bakar yang dialami CHR mencapai grade dua sampai tiga yang artinya telah masuk ke dalam luka bakar parah. Karena dapat merusak jaringan secara lebih dalam dengan ciri-ciri tubuh berwarna hitam pekat.
"Kemudian kebakarannya grade 2-3 artinya sudah kebakaran lanjut juga," kata dia.
Hariyanto menyatakan ada tiga kondisi yang berakibatkan CHR tewas. Pertama, luka pada bagian dada, kedua pendarahan, dan ketiga alami luka bakar sekujur tubuh.
"Kita hanya menyampaikan hasil daripada autopsi. Ada perlukaan dari hati, kemudian ada pendarahan dari luka tersebut yang menyebabkan pendarahan, kemudian ada pembakaran atau kebakaran," tutup Hariyanto.
Polisi dan TNI AU menemukan sederet fakta mengejutkan terkait tewasnya anak Pamen TNI tersebut.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menemukan sejumlah fakta baru hasil penyelidikan.
Baca SelengkapnyaFakta baru dua anggota Polda Jawa Timur terdakwa kasus peredaran narkoba, bakal mendekam di penjara.
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan hasil visum et repertum yang dilakukan RS Polri Kramat Jati menemukan adanya fakta penyebab kematian.
Baca SelengkapnyaSebelummya, polisi menggandeng pelbagai ahli dalam mengusut kasus ini.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai abdi utama bagi nusa bangsa, ternyata ada beberapa fakta menarik tentang polri, apa saja?
Baca SelengkapnyaKebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaBriptu S terduga pelaku pelecehan tahanan pernah mendapatkan sanksi disiplin karena tidak pernah bertugas dan masuk kantor.
Baca Selengkapnya