Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan
Diduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
satwa liar![Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/6/28/1687915707611-zebgq.jpeg)
Diduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
![Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/6/28/1687915644050-velkch.jpeg)
Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan
Kawanan kera dari Perbukitan Batu Seribu, dalam sebulan terakhir berkeliaran mencari makan di lingkungan permukiman warga di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Sukini (38), warga Dusun Beseng, Desa Gentan, pada Selasa mengatakan bahwa kera-kera yang datang jumlahnya tak menentu, tapi terkadang sampai 50 lebih.-
Apa yang dilakukan oleh kera ekor panjang di Desa Cikakak? Puluhan kera ekor panjang itu menyerbu pemukiman dan membuat warga resah. Mereka bertengger di atap-atap rumah warga untuk mencari makan. Selain merusak atap rumah, kawanan monyet ini juga menjarah makanan di warung-warung.
-
Apa itu kue keranjang? Kue keranjang adalah kue khas Imlek yang terbuat dari tepung ketan, gula, dan air yang dikukus dalam cetakan bambu.
-
Bagaimana Hiu Ekor Panjang berburu mangsanya? Dengan ekor panjangnya, mereka memiliki keahlian menggembalakan ikan sebelum secara efektif menggunakan ekornya untuk membuat ikan pingsan dan mengambilnya sebagai mangsa.
-
Kapan serbuan kera ekor panjang biasanya terjadi? Menurut warga, serbuan kera ekor panjang biasa terjadi saat musim kemarau tiba.
Menurutnya, kera-kera yang datang dari bukit kadang merebut makanan yang dibawa oleh anak-anak serta masuk ke rumah warga atau warung makan untuk mendapatkan makanan.
Ia menduga kera-kera itu masuk kampung karena susah mendapat makanan di hutan karena musim kemarau.
"Kera karena kelaparan berani mengganggu warga. Menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan,"
kata Fahri, warga Desa Gentan yang lain, dikutip dari ANTARA.
© ANTARA
Fahri menyampaikan bahwa kera ekor panjang yang masuk ke permukiman kadang bermain di genteng rumah dan menyebabkan genteng rumah itu rusak.
Selain di Sukoharjo, kawanan kera juga turun di sejumlah desa di sekitar hutan Gunung Gandul, Wonogiri.
- Asyik Makan di Warung, Ini Makanan Sederhana yang Bikin Eks Panglima TNI Dapat Bintang 4
- 10 Makanan Hasil Pengolahan Pangan Nabati Khas Daerah di Pulau Jawa, Lengkap Beserta Cara Membuatnya
- Usai Buka Warung, Moro Kogoya Panglima Perang Suku Dani Diajak Makan Nasi Padang Menunya Bikin Salfok
- Uniknya Ares, Kuliner Khas Cianjur dari Batang Pohon Pisang Warisan Nenek Moyang
- Gazalba Saleh Tetap Diadili Majelis Hakim yang Pernah Membebaskannya, Ini Respons Ketua KPK
- Rieke PDIP Ngamuk Ronald Tannur yang Bunuh Pacarnya Bebas: Mau Anak Dewan, Pejabat, Enggak Boleh Bebas!
Usaha Pemerintah
Sementara itu Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Wonogiri, Sukatno, mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya mencegah hewan liar dari luar masuk ke pemukiman. Salah satu caranya adalah dengan menanam banyak pohon buah-buahan di lingkungan hutan. Namun pada musim kemarau kera-kera masih saja kehabisan sumber makanan dan masuk ke pemukiman.
"Upaya menekan serbuan monyet diakui belum maksimal. Karena keberadaannya merupakan hewan dilindungi, yang tidak boleh serta merta diberantas,"
kata Sukatno.