
Jenderal TNI Kawan Dekat Soeharto, Dicopot dari Jabatan Strategis Karena Terlalu Populer
Dulu bahu membahu mendirikan Orde Baru. Pecah kongsi kemudian
Dulu bahu membahu mendirikan Orde Baru. Pecah kongsi kemudian
Kemal Idris adalah salah satu jenderal yang bahu membahu mendirikan Orde Baru bersama Soeharto.
Di tahun 1966, Kemal Idris menjabat sebagai Kepala Staf Kostrad.
Dia punya andil besar dalam transisi Orde Lama ke Orde Baru.
Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
Menjadi Dubes sama sekali bukan jabatan idaman para jenderal Angkatan Darat di tahun 1970an.
Kemal Idris pun mempertanyakan alasan Soeharto menjadikannya Duta Besar. Menurutnya lebih baik dirinya tetap bersama Soeharto di dalam negeri.
"He, kamu masih militer tidak?' balas Soeharto.
"Iya, Pak." jawab Kemal.
"Kalau kamu masih militer ini perintah," kata Pak Harto.
Soeharto kemudian menjelaskan alasannya. Menurutnya posisi Dubes Yugoslavia untuk Kemal ini tepat untuk memperbaiki hubungan yang retak setelah G30S/PKI.
Selain itu ada alasan peremajaan di tubuh Angkatan Darat. Benarkah?
Kemal baru mengetahui alasan pencopotan dirinya sebagai Panglima Antar Daerah Wilayah Indonesia Timur beberapa tahun kemudian.
Laksamana Sudomo yang membocorkan hal itu pada Kemal.
Disebut kinerja Kemal sebagai Panglima dinilai bagus. Kemal berhasil mengajak rakyat Indonesia Timur ikut menyukseskan pembangunan.
Kemal juga berhasil mengambil hati kaum muda di Indonesia Timur.
"Dia terlalu populer di sana. Popularitas itu diperlukannya untuk memperoleh jabatan tertinggi.
Laporan itu konon ditulis oleh Ali Moertopo.
"Dulu dia berani melawan Bung Karno yang sedang dalam puncak kejayaannya. Tentu dia akan berani pula melawan Soeharto," tulis laporan itu.
Kepopuleran dan langkah berani Kemal dianggap berbahaya untuk Presiden Soeharto.
Kemal harus meninggalkan karir kemiliterannya.
Hubungan keduanya pun merenggang, Demikian ditulis Kemal dalam biografinya Bertarung Dalam Revolusi.
Saat Presiden Soeharto berkunjung ke Yugoslavia pun dia tidak meminta Kemal sebagai Dubes untuk menghadap.
Kemal yang akhirnya datang disambut dengan dingin.
"Saya datang seperti orang yang tak berharga di matanya," kata Kemal.
"Pak Harto, tidak usah takut pada saya. Saya akan loyal kepada pimpinan negara, terhadap Pak Harto. Saya akan loyal selama Pak Harto masih tetap pada cita-citanya, yang juga menjadi cita-cita saya," kata Kemal.
Namun tak boleh ada matahari kembar dari Angkatan Darat di era Orde Baru.
Kisah Soeharto dan Para Jenderal Orde Baru, Sumber dan Foto; Kemal Idris Bertarung dalam Revolusi
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?
Baca SelengkapnyaKecantikan Mamiek berhasil menjadi sorotan publik. Banyak dari warganet yang berpendapat bahwa ia begitu mirip dengan salah satu mendiang selebriti Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPotret lawas seorang Brigjen Singgamata saat baru saja dilantik menjadi Perwira Remaja (Praja) oleh Presiden Soeharto pada tahun 1995 membuatnya bernostalgia.
Baca SelengkapnyaBanyak cerita menarik yang tidak diketahui publik dari sosok mendiang Presiden Soeharto. Salah satunya dengan tegas menolak untuk dikawal polisi.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaMomen anak-anak dan cucu Presiden Soeharto semua tanpa terkecuali berkumpul di pinggir sawah dan BBQ-an bersama.
Baca SelengkapnyaPelaku yang belakangan diketahui punya kekerabatan dengan Ibu Tien membuat Soeharto tidak nyaman.
Baca Selengkapnya