Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Koboi Amerika Paling Awal Berasal dari Budak Afrika, Ini Buktinya

Koboi Amerika Paling Awal Berasal dari Budak Afrika, Ini Buktinya

Sebuah penelitian baru-baru ini telah mengungkap bukti DNA yang menarik, mengindikasikan sebagian dari para koboi awal di Amerika mungkin adalah budak Afrika. 

Koboi Amerika Paling Awal Berasal dari Budak Afrika, Ini Buktinya
Koboi Amerika Paling Awal Berasal dari Budak Afrika, Ini Buktinya

Para budak ini yang menjadi cikal bakal peternakan sapi di benua Amerika. Temuan ini mengguncang pemahaman konvensional tentang sejarah peternakan sapi di Amerika.

Sebelum kedatangan Christopher Columbus pada tahun 1492, sapi tidak ada di Amerika. Ketika Columbus mendirikan koloni Spanyol di Hispaniola, sebuah pulau besar di Karibia yang mencakup Haiti dan Republik Dominika, ia membawa hewan-hewan tersebut bersamanya. Sapi-sapi awal di Amerika diyakini berasal dari keturunan Eropa yang datang dari Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika. Namun, penelitian DNA terbaru menunjukkan bahwa beberapa sapi pertama di Amerika sebenarnya diimpor langsung dari Afrika, kemungkinan melalui kapal-kapal perbudakan.

Sumber: Live Science

Penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, dilakukan oleh Nicolas Delsol, seorang peneliti di Florida Museum of Natural History yang ahli dalam bidang arkeologi hewan, dan timnya. Mereka menganalisis DNA dari 21 sapi yang berasal dari lima situs arkeologi yang berkisar antara abad ke-16 hingga abad ke-18.

Koboi Amerika Paling Awal Berasal dari Budak Afrika, Ini Buktinya

Analisis DNA

Hasil analisis DNA menunjukkan bahwa dari tujuh sampel sapi tertua yang berasal dari situs Puerto Real di Haiti, satu spesimen dari situs Bellas Artes di Meksiko memiliki garis keturunan yang sangat jarang ditemukan di Eropa. Ini mengindikasikan bahwa sapi ini kemungkinan diimpor langsung dari Afrika pada paruh pertama abad ke-17.

Sumber: Live Science

Temuan ini mendukung pandangan baru dalam sejarah perbudakan, menunjukkan peran sentral pekerja budak Afrika dalam perkembangan peternakan sapi di Amerika. Ketika peternakan sapi berkembang pesat di Amerika pada abad ke-16, praktik peternakan ini melampaui versi kecil yang populer di Spanyol dan Portugal pada saat itu.

Sumber: Live Science

Para sejarawan sekarang menyatakan bahwa pedagang perbudakan mungkin telah menargetkan orang-orang Afrika Barat yang ahli dalam penggembalaan dan menculik mereka bersama dengan sapi-sapi mereka. Begitu mereka tiba di Amerika, para budak ini, yang terampil dalam menggembala sapi, mungkin telah menciptakan teknik-teknik baru seperti menjerat sapi dari pelana khusus.

Sumber: Live Science

Studi ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran orang Afrika dan sapi mereka dalam jaringan perdagangan Spanyol. Tanya Peres, seorang arkeolog hewan di Florida State University, mengatakan bahwa tanpa tenaga kerja budak Afrika yang berpengetahuan dan terampil dalam penggembalaan, industri peternakan sapi Spanyol mungkin tidak akan berhasil sebaik itu.

Sumber: Live Science

Kombinasi lingkungan yang cocok, lahan yang luas, dan penggembala sapi berpengalaman dari Afrika hampir pasti telah memicu ekspansi peternakan sapi di wilayah Karibia, Meksiko, dan selatan Amerika Serikat. Temuan ini akan menjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut dalam upaya untuk memahami sejarah kompleks perkembangan peternakan sapi di benua Amerika.

Sumber: Live Science

Koboi Amerika Paling Awal Berasal dari Budak Afrika, Ini Buktinya

Artikel ini ditulis oleh
Hari Ariyanti

Editor Hari Ariyanti

Reporter Magang: Jurnalia Sibunga

Reporter
  • Hari Ariyanti

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditanya Kondisi Negara saat Wawancara, Jawaban Istri Penguasa Indonesia Ini Langsung Bikin Wartawan Amerika Diam Seribu Bahasa

Ditanya Kondisi Negara saat Wawancara, Jawaban Istri Penguasa Indonesia Ini Langsung Bikin Wartawan Amerika Diam Seribu Bahasa

Istri ke-6 Soekarno Ratna Sari Dewi sempat bikin jurnalis asal Amerika Serikat bungkam seribu bahasa. Ada apa?

Baca Selengkapnya icon-hand
Manusia Sudah Pakai Sepatu Lari Sejak 150.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya

Manusia Sudah Pakai Sepatu Lari Sejak 150.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya

Penemuan jejak sepatu kuno yang berusia hingga 150.000 tahun di pantai Afrika Selatan mengungkapkan bukti penting sejarah penggunaan alas kaki oleh manusia.

Baca Selengkapnya icon-hand
Tikus dan Manusia Ternyata Punya Kesamaan Perilaku, Ini Faktanya

Tikus dan Manusia Ternyata Punya Kesamaan Perilaku, Ini Faktanya

Penelitian yang dilakukan ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengungkap fakta baru dari tikus dan manusia.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perkakas Batu Berusia 9.000 Tahun Ditemukan di Bawah Air, Terbuat dari Batu Tertua di Amerika

Perkakas Batu Berusia 9.000 Tahun Ditemukan di Bawah Air, Terbuat dari Batu Tertua di Amerika

Artefak kuno ini ditemukan di Danau Huron, Michigan, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jerman Telusuri Keluarga dari 1.100 Tengkorak Orang Afrika yang Dicuri, Ternyata Ada yang Masih Hidup

Jerman Telusuri Keluarga dari 1.100 Tengkorak Orang Afrika yang Dicuri, Ternyata Ada yang Masih Hidup

Diyakini tengkorak ini diambil dari pemakaman dan berbagai situs pemakaman di seluruh dunia. Kemudian mereka dibawa ke Jerman untuk eksperimen "ilmiah".

Baca Selengkapnya icon-hand
Ular Ini Pembunuh Massal Paling Menakutkan di Amerika, Ada Hadiah Rp450 juta untuk Membunuhnya

Ular Ini Pembunuh Massal Paling Menakutkan di Amerika, Ada Hadiah Rp450 juta untuk Membunuhnya

Sejak satu dekade terakhir, ribuan orang di seluruh Amerika Serikat (AS) dan dunia mengikuti sayembara tersebut.

Baca Selengkapnya icon-hand
Manusia Mulai Gunakan Perkakas Baja 2.900 Tahun Lalu, Jauh Sebelum Zaman Kekaisaran Romawi

Manusia Mulai Gunakan Perkakas Baja 2.900 Tahun Lalu, Jauh Sebelum Zaman Kekaisaran Romawi

Penggunaan perkakas baja awalnya diperkirakan sejak zaman Kekaisaran Romawi di Eropa.

Baca Selengkapnya icon-hand