FOTO: Momen Pembebasan Tahanan Palestina dari Penjara Militer Israel di Ramallah Disambut Pawai Kemenangan
Ribuan warga Palestina di Ramallah menyambut kedatangan anggota keluarganya yang diantar dengan bus putih setelah dibebaskan oleh Israel.
Pembebasan tahanan Palestina oleh Israel mendapat sambutan gembira dari warga, keluarga maupun kerabat di Ramallah, Tepi Barat pada hari Minggu (26/11/2023).
Para tahanan terlihat diantar dengan menggunakan bus besar.
Momen penyambutan kebebasan para tahanan tersebut juga terlihat seperti pawai kemenangan.
Dengan luapan kegembiraannya, ribuan warga Ramallah mengelilingi bus putih tersebut.
Gema takbir pun juga mereka suarakan selama penyambutan.
Bus putih yang mengantarkan para tahanan dari penjara militer Israel itu terlihat dikerubungi massa yang menyambutnya.
Seperti diketahui Israel telah membebaskan 39 tahanan Palestina dari penjara Ofer militer di Israel.
Kamu sudah membaca beberapa halaman, Berikut rekomendasi berita untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diketahui 39 para tahanan Palestina yang dibebaskan itu ada wanita dan anak-anak yang di bawah umur,
Pembebasan ini dilakukan sebagai poin syarat dari kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel setelah melakukan mediasi Qatar.
Sementara itu di hari yang sama, Hamas pun juga membebaskan 13 sandera Israel, yang terdiri dari anak-anak dan wanita.
Dalam pembebasan itu para sandera dikirim dari Gaza menuju Mesir sebelum akhirnya dijemput oleh militer Israel menggunakan helikopter.
Tampak luapan kegembiraan para tahanan yang diantar menggunakan bus saat sampai di Ramallah.
Reaksi tahanan Palestina yang gembira usai dibebaskan meninggalkan penjara militer Israel, Ofer, di tengah kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan antara Hamas dan Israel, dekat Ramallah di Tepi Barat.
FOTO: Momen Pembebasan Tahanan Palestina dari Penjara Militer Israel di Ramallah Disambut Pawai Kemenangan
Artikel ini ditulis oleh
Editor Debby Restu Utomo
Reporter
Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel melahirkan pertukaran tahanan dan sandera.
Ahmad Shabat, yang berusia 4 tahun, harus menderita karena kehilangan kedua orang tuanya dan kedua kakinya setelah terkena serangan Israel sebanyak dua kali.
Follow
Rekomendasi
