FOTO: Di Tengah Panasnya Perang Iran vs Israel-AS, Tiba-Tiba Kim Jong-un Bertemu Utusan Penting Vladimir Putin
Kim Jong-un mengecam serangan Amerika Serikat terhadap Iran. Dia memperingatkan kemungkinan keterlibatan militer Korea Utara jika ketegangan terus meningkat.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un tiba-tiba mengadakan pertemuan utusan penting Presiden Rusia, Vladimir Putin, yakni Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, pada 17 Juni 2025. Pertemuan di markas besar Partai Buruh Korea ini berlangsung di tengah memanasnya peperangan antara Iran vs Israel-Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, pembicaraan antara Kim dan Shoigu menitikberatkan pada penguatan kerja sama bilateral, khususnya terkait rencana rekonstruksi wilayah Kursk di Rusia yang terdampak serangan Ukraina.
Shoigu menyatakan bahwa Korea Utara akan mengirim sekitar 5.000 pekerja konstruksi militer serta 1.000 personel militer ke Kursk untuk mendukung proses pembangunan kembali wilayah tersebut. Ia mengklaim bahwa serangan Ukraina terhadap Kursk berhasil dihalau berkat bantuan militer dari Korea Utara dan dukungan strategis Moskow. Demikian laporan kantor berita negara Rusia, TASS.
Langkah Korea Utara ini dipandang sebagai sinyal pergeseran yang semakin dalam dalam poros aliansi militer global, sekaligus menambah dimensi baru dalam ketegangan antara blok Barat dan aliansi Rusia–Asia.
Kim Jong-un Berang AS Ikut Campur Serang Iran
Konflik antara Iran dan Israel semakin membara setelah Amerika Serikat ikut campur melepaskan serangan yang menargetkan situs strategis di wilayah Iran.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pun menyampaikan kecaman keras terhadap sikap Amerika Serikat tersebut dan memperingatkan kemungkinan keterlibatan militer Korea Utara jika ketegangan terus meningkat.
"Republik Rakyat Demokratik Korea mengecam serangan AS terhadap Iran yang secara serius melanggar Piagam PBB mengenai penghormatan terhadap kedaulatan negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut dalam pernyataan yang disampaikan melalui kantor berita pemerintah pada Senin (23/6/2025).
Dilansir AFP, Pyongyang juga menuduh Israel melakukan agresi sepihak dan ekspansi wilayah secara brutal, termasuk melalui tindakan militer di Iran. Korea Utara menyebut serangan terhadap Iran sebagai “tindakan agresi yang mengerikan” dan menilainya sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak dapat dimaafkan.
Dalam pernyataan tegasnya, Kim Jong-un menggambarkan Israel sebagai entitas "seperti kanker" yang merusak stabilitas Timur Tengah. Ia menyatakan bahwa tindakan Israel, yang didukung penuh oleh Amerika Serikat, menjadi ancaman nyata bagi perdamaian global.
Lebih jauh, Kim mengancam akan menyerang Israel jika negara tersebut menerima bantuan dari AS atau sekutunya. Hal ini menunjukkan dukungan penuh Korea Utara terhadap Iran dan kesiapan untuk terlibat secara militer jika konflik semakin meluas.
Momen Pertamuan Kim Jong-un dan Utusan Penting Vladimir Putin




