TikTok Shop Beroperasi di Amerika Serikat
Setelah melakukan pengujian selama berbulan-bulan sejak November tahun lalu, TikTok akhirnya kembali meluncurkan TikTok Shop di Amerika Serikat mulai hari Selasa (12/9).
Setelah melakukan pengujian selama berbulan-bulan sejak November tahun lalu, TikTok akhirnya kembali meluncurkan TikTok Shop di Amerika Serikat mulai hari Selasa (12/9).
TikTok merupakan sebuah aplikasi jejaring sosial dan platform video musik, di mana pengguna bisa membuat, mengedit, dan berbagi klip video pendek lengkap dengan filter dan disertai musik sebagai pendukung.
Sejak tahun 2021, TikTok juga telah menyediakan fitur TikTok Shop yang memungkinkan pengguna untuk berbelanja langsung lewat platformnya.
Sebelum memutuskan untuk merilis kembali fitur ini di Amerika Serikat, TikTok sempat mengalami kesulitan untuk terhubung langsung dengan konsumen, karena dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.
Mengingat platform ini dimiliki oleh perusahaan ByteDance yang berbasis di China.
Beberapa pejabat Amerika Serikat cemas pemerintah China dapat memata-matai data mereka melalui TikTok, meskipun sejauh ini tidak ada bukti bahwa pemerintah China pernah mengakses informasi pribadi pengguna TikTok yang berbasis di Amerika Serikat.
Untuk mendukung fitur ini, TikTok juga memfasilitasi segala urusan mulai dari logistik penjual, penyimpanan, pengepakan, dan pengiriman barang. Hal ini tentunya memberikan kemudahan bisnis bagi para pedagang.
“Dengan tren berbasis komunitas telah menginspirasi orang untuk menemukan berbagai produk yang mereka sukai. Dengan ini TikTok menciptakan budaya belanja baru, memberi orang-orang tempat untuk merasakan kegembiraan dalam menemukan dan membeli produk baru tanpa perlu keluar dari aplikasi,” tulis perusahaan tersebut.
Namun, TikTok Shop belum mampu menjadi e-commerce utama di kawasan ini karena harus menghadapi persaingan ketat dari pesaing besar seperti Sea’s Shopee, Alibaba’s Lazada, dan GoTo’s Tokopedia.
Menurut data dari konsultan Momentum Works, penjualan e-commerce utama di kawasan ini mencapai USD100 miliar, atau setara dengan Rp1,53 kuadriliun pada tahun lalu. Di Indonesia sendiri, penjualannya mencapai USD52 miliar, yakni sebesar Rp798,33 triliun.
TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi di Indonesia mulai besok.
Baca SelengkapnyaSetelah Inggris, kini TikTok meluncurkan bisnis e-commerce di Amerika Serikat (AS) untuk menjual barang-barang buatan China.
Baca SelengkapnyaTiktok Indonesia menyayangkan keputusan tersebut, karena akan berdampak pada pengusha UMKM dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melarang TikTok Shop di Indonesia karena mematikan UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaIni alasan mengapa TikTok Shop ditutup tak berdampak pada perusahaan logistik ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Teten, masuknya barang konsumsi yang lebih banyak berasal dari luar negeri dengan harga yang murah dapat merusak ekosistem UMKM.
Baca SelengkapnyaPengguna Tiktok di Indonesia masih tinggi meski fitur TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi pada Rabu (4/10) lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta berani dan tegas terhadap TikTok Shop demi melindungi UMKM.
Baca Selengkapnya