Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat Nilai Subsidi Pertamax Tidak Tepat: Menambah Beban APBN

Pengamat Nilai Subsidi Pertamax Tidak Tepat: Menambah Beban APBN

Pengamat Nilai Subsidi Pertamax Tidak Tepat: Menambah Beban APBN

Menurutnya, selama ini harga Pertamax sudah ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar.

Pengamat Nilai Subsidi Pertamax Tidak Tepat: Menambah Beban APBN

Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmi Radhi menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana pemerintah yang akan memberikan subsidi pada jenis BBM Pertamax.

Menurutnya, selama ini harga Pertamax sudah ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar.

Kalau bensin RON 92 ini disubsidi Pemerintah, maka hanya akan menambah beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Memberikan subsidi pada Pertamax saya kira kurang tepat, karena Pertamax, Pertamax Turbo itu kan selama ini harganya sudah ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar," kata Fahmi kepada Merdeka.com, Jumat (25/8).

Menurut Fahmi, yang paling tepat adalah tidak memberikan subsidi pada Pertamax.

Namun Pemerintah harus mencari formula agar selisih harga antara Pertamax dan Pertamax Turbo yang tidak terlalu besar.

Sehingga konsumen dengan bebas memilih karena gap harga yang tidak terlalu jauh.

"Nanti konsumen dengan bebas bisa menentukan yang mana, apakah Pertamax atau Pertamax Turbo. Tapi enggak perlu diberikan subsidi, ini hanya menambah beban APBN saja," kata Fahmi.

Pengamat Nilai Subsidi Pertamax Tidak Tepat: Menambah Beban APBN

Mengingat APBN telah dibebankan oleh subsidi BBM jenis Pertalite dan Solar.

Kalau Pertamax juga disubsidi, maka beban kas negara akan bertambah.

"Karena kan subsidinya Pertalite dan Solar itu tetap diberikan, kalau kemudian ditambah dengan Pertamax ini, ya tambah beban," lanjut Fahmi.

Mengingat APBN telah dibebankan oleh subsidi BBM jenis Pertalite dan Solar.

Pengamat Energi itu menilai, apabila gap harga antara kedua BBM tersebut tidak terlalu besar, masyarakat akan secara sukarela memilih untuk memakai Pertamax Turbo.

Pengamat Nilai Subsidi Pertamax Tidak Tepat: Menambah Beban APBN

Hal ini pun akan berdampak bagus terhadap kualitas udara di Indonesia.

Pengamat Nilai Subsidi Pertamax Tidak Tepat: Menambah Beban APBN

"Jadi semakin tinggi Ron-nya, saya kira untuk Pertamax Turbo itu yang memenuhi syarat standar dari Euro 4 yang itu polusinya kecil. Tapi Pertamax, Solar, dan Pertalite itu sumbangan terhadap karbondioksidanya sangat besar," jelas Fahmi.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan rencana untuk membatasi penyaluran BBM jenis Pertalite (RON 90).

Sementara itu, kementerian juga berencana memberikan subsidi kepada BBM jenis Pertamax (RON 92).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM,

Dadan Kusdiana mengatakan, rencana pembatasan BBM Pertalite saat ini masih di tingkat pembahasan internal.

Sebab, keputusan itu perlu mempertimbangkan sisi teknis maupun ekonomi.

"Kita lagi bahas, lagi lihat secara teknis maupun secara regulasi dan secara keekonomian, karena kan berbeda. Tapi kami masih bahas di internal," ujar Dadan di Bali, Kamis (24/8).

Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Nonsubsidi Turun, Pertamina: Setiap Bulan Menyesuaikan Harga Pasar
Harga BBM Nonsubsidi Turun, Pertamina: Setiap Bulan Menyesuaikan Harga Pasar

Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.

Baca Selengkapnya
Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi, Begini Tanggapan Pertamina
Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi, Begini Tanggapan Pertamina

ESDM menyiapkan rencana untuk membatasi penyaluran BBM jenis Pertalite (RON 90). Di sisi lain, kementerian juga berencana memberikan subsidi Pertamax.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Catat! Ini Sanksi Pedagang Nakal yang Langgar Aturan Impor Barang di Bawah Harga Rp1,5 Juta
Catat! Ini Sanksi Pedagang Nakal yang Langgar Aturan Impor Barang di Bawah Harga Rp1,5 Juta

Salah satu aturan dalam peraturan tersebut mengatur soal harga minimum per unit barang yang diimpor.

Baca Selengkapnya
Harga Pertamax di SPBU Lebih Mahal Dibanding Pertashop, Ternyata Ini Alasannya
Harga Pertamax di SPBU Lebih Mahal Dibanding Pertashop, Ternyata Ini Alasannya

Harga Pertamax saat ini Rp14.000 sementara di Pertashop Rp13.850 per liter.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Subsidi Petamax, DPR Ingatkan Ini
Pemerintah Berencana Subsidi Petamax, DPR Ingatkan Ini

Nantinya, jika BBM jenis Pertalite dibatasi, maka pemerintah akan mensubisidi BBM jenis Pertamax.

Baca Selengkapnya
Harga Rumah Subsidi Bakal Naik Lagi di 2024, di Daerah Jabodetabek Jadi Segini
Harga Rumah Subsidi Bakal Naik Lagi di 2024, di Daerah Jabodetabek Jadi Segini

Harga rumah subsidi perlu naik karena harga material konstruksi rumah saat ini mengalami kenaikan yang jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya
Petani Curhat Kenaikan Pangan, Ganjar Sepakat Ide Subsidi Harga Pembelian Gabah dan Beras
Petani Curhat Kenaikan Pangan, Ganjar Sepakat Ide Subsidi Harga Pembelian Gabah dan Beras

Ganjar mengatakan persoalan kelangkaan pupuk juga menjadi sorotan dalam kunjungannya ke beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya