Hidrogen Hijau Pengganti BBM Bakal Diproduksi di Kaltara, Sudah Diincar Jepang dan Korsel
Produk hidrogen akan lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan listrik.
Produk hidrogen akan lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan listrik.
PT Green Ammonia Indonesia selaku anak usaha PT Kaltim Pana Industri (KPI) siap memproduksi hidrogen dari Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara (Kaltara). Produksi hidrogen ini nantinya akan menjadi bahan bakar pengganti BBM.
Presiden Direktur PT Green Ammonia Indonesia Hari Supriyadi menilai, produk hidrogen akan lebih ramah lingkungan daripada kendaraan listrik lantaran menghasilkan nol emisi.
Hari mengatakan, sejumlah offtaker Jepang dan Korea Selatan bahkan sudah mengincar produk hidrogen ketimbang menciptakan mobil listrik.
"Jadi penggunaan amonia dan hidrogen ini menjadi loncatan ke depan. Jadi mobil misalnya Jepang ke depan Toyota tidak concern ke mobil listrik, tapi mobil hidrogen. Nantinya hidrogen yang kita konsumsi ini tanpa karbon, zero emission. Ini yang akan menjadi energi masa depan," ungkapnya di proyek bendungan 1 PLTA Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, dikutip Senin (11/12/2023).
"Kalau ini ada sangat bagus lah. Green ammonia ini banyak dicari negara-negara Jepang dan Korea karena ini zero emission, betul-betul kita menjaga iklim di dunia ini salah satunya dengan cara membatasi emisi karbon," imbuh Hari.
Sebab, permintaan dalam negeri untuk produk bersangkutan belum terlalu besar, dengan porsi 80 persen ekspor dan 20 persen nasional.
Merdeka.com
Terkait pengoperasian komersial (COD), Green Ammonia Indonesia sendiri masih menunggu rampungnya pembangunan PLTA Kayan sebagai pembangkit listrik hijau.
Adapun PLTA Kayan sendiri target baru bisa beroperasi full dari 5 bendungan pada 2035 mendatang, dengan kapasitas 9.000 MW. Namun untuk tahap awal, bendungan 1 PLTA Kayan direncanakan rampung paling cepat 2027, dengan kapasitas 900 MW yang sebagian besar disalurkan untuk kawasan industri hijau Kaltara.
Merdeka.com
Kolaborasi pengembangan produksi hidrogen hijau ini jadi yang pertama di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaHidrogen hijau adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon.
Baca SelengkapnyaProyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaDampaknya, produksi air bersih sempat dihentikan sehingga pelayanan kepada pelanggan terganggu.
Baca SelengkapnyaPT Pupuk Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Augustus Global Investment GmbH (AGI) dalam mengembangkan green hydrogen dan green ammonia.
Baca SelengkapnyaLuhut melihat sampai hari ini penyebab utama polusi paling banyak masih berasal dari pembuangan emisi karbon pada sektor transportasi.
Baca SelengkapnyaKehadiran GHP tersebut menjadi sebuah inisiasi yang baik untuk mendukung upaya pengembangan energi bersih di indonesia.
Baca SelengkapnyaJaringan gas (jargas) di Pondok Kelapa merupakan bagian dari proyek yang sedang dibangun PGN pada 2023 sebanyak 303.039 sambungan rumah.
Baca SelengkapnyaBangunan merupakan sumber konsumsi energi dan emisi karbon yang signifikan karena pemanasan, pendinginan, pencahayaan, dan kegiatan intensif energi lainnya.
Baca Selengkapnya