Cerita Wanita Palestina Melihat Kekejaman Pasukan Israel Sebelum Wafat, 'Bayi Ditembak Karena Terganggu Suara Tangisan'
Genosida di Gaza Palestina hingga kini masih terus dilakukan oleh Israel.
Serangan demi serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel Defence Force (IDF) di jalur Gaza pecah sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Masyarakat sipil pun banyak terkena serangan bombardir pasukan tersebut.
Akibatnya, ribuan orang meninggal dunia. Tidak terkecuali wanita dan anak-anak tak bersalah.
Baru-baru ini, WNI di Gaza menceritakan kesaksian dari teman sang istri yang memang orang Palestina bagaimana kekejaman pasukan Israel.
Mereka tidak segan-segan menembak bayi hanya karena suara tangisannya saja.
Lantas bagaimana cerita kesaksian seorang wanita Palestina melihat kekejaman pasukan Israel sebelum dirinya wafat?
Melansir dari akun TikTok mahrusmalik, Rabu (22/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
Muhammad Husein, YouTuber dan aktivis kemanusiaan yang menetap di Jalur Gaza membagikan kisah salah satu rekan istrinya. Teman sang istri menceritakan kekejaman pasukan Israel yang dilihatnya secara langsung.
"Ada satu momen, ini teman dari istri saya, seorang mahasiswi, teman kampusnya. Sebelum meninggal dibunuh,
dia menulis dalam postingan Instagram. Dia menulis pengalaman dia," ujar Husein.
TikTok mahrusmalik
Cerita ini berawal saat wanita yang memang berasal dari Palestina tersebut tengah berjalan dari utara ke selatan Gaza untuk evakuasi.
Tidak sendiri, ada seorang ibu yang menggendong bayinya juga ikut dalam rombongan evakuasi. Namun, sang bayi terus menangis dalam gendongan ibunya.
TikTok mahrusmalik
berita untuk kamu.
"Saya berjalan dari utara ke selatan, saat itu ada seorang Ibu bersama saya. Ibu ini menggendong anak bayinya, anak bayinya ini nggak mau diam, nangis. Mungkin karena kehausan, mungkin karena kelaparan, mungkin karena kepanasan, mungkin karena lelah. Terus dalam gendongan tidak berhenti (nangis)," jelas Husein menceritakan.
Pada saat itu, ada seorang tentara Israel yang merasa terganggu dengan suara tangisan sang bayi. Betapa kejamnya mereka, bayi tak bersalah itu ditembak hingga meninggal dunia.
"Ada seorang tentara Israel saat itu, itu terganggu oleh suara bayi itu, sniper. Anak itu ditembak hanya karena suara tangisnya," paparnya.
TikTok mahrusmalik
Mirisnya lagi, sang ibu tidak diperbolehkan mengambil jenazah bayinya. Ia tetap disuruh berjalan dan meninggalkan jenazah sang bayi.
"Sang Ibu itu sempat terjatuh dan anaknya terlempar, tapi sang Ibu tidak bisa kembali.
Ibu itu tidak boleh memungutnya (jenazah anaknya), harus terus berjalan," sambungnya.
TikTok mahrusmalik
"Jadi bayangkan bagaimana kepedihannya seorang Ibu harus meninggalkan anaknya yang seperti itu dalam kondisi meninggal. Dan dia berjalan dengan menangis diam-diam untuk sampai ke wilayah selatan," kata Husein.
"Dan (wanita) yang menulis postingan ini akhirnya meninggal beberapa jam setelah dia posting dalam serangan udara Israel,"
tutup Husein.
TikTok mahrusmalik
- Tantiya Nimas Nuraini
Berikut momen wanita tua Israel memberikan salam perpisahan ke pejuang Palestina ketika dibebaskan.
Baca SelengkapnyaPejuang Palestina Dr Ahed Abu Al Atta mengatakan, perang antara Hamas dengan Israel terjadi dalam rangka membebaskan Masjidil Aqsa dari zionis Israel.
Baca SelengkapnyaCerita eks tentara Israel tentang pembantaian dan kekerasan seksual terhadap warga Palestina zaman dulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wanita Israel menceritakan momen ketika pasukan Hamas masuk ke dalam rumahnya. Tak sedikit pun mereka berlaku kasar.
Baca SelengkapnyaMomen warga Palestina disambut meriah usai dibebaskan dari penjara Israel.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Israel larang warganya tes DNA demi bisa kuasai wilayah Palestina. Faktanya tak ada ikatan dengan tanah Palestina.
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, Bung Karno konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk kejahatan Israel.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Palestina Masih Ditahan di Penjara Israel, Ini Datanya
Baca SelengkapnyaTindakan keji Israel ini terungkap dalam dokumen yang dirilis arsip negara.
Baca Selengkapnya