Sains Jelaskan Mengapa Manusia Begitu Percaya Adanya Hantu
Sebagian besar orang-orang percaya hantu. Namun ada pendapat secara ilmiah yang bisa menjelaskan perkara ini.
Sebagian besar orang-orang percaya hantu. Namun ada pendapat secara ilmiah yang bisa menjelaskan perkara ini.
Sains Jelaskan Mengapa Manusia Begitu Percaya Adanya Hantu
Di dunia ini, banyak orang yang percaya kepada keberadaan makhluk halus atau hantu dan peristiwa paranormal, termasuk di Indonesia.
Kepercayaan tersebut bisa timbul dari berbagai hal, mulai dari kepercayaan agama dan kebiasaan masyarakat.
-
Bagaimana sains menjelaskan rasa takut pada hantu? Otak kita pun selalu terprogram untuk waspada terhadap berbagai bahaya. Akibatnya, kita cenderung memiliki bias kognitif yang membuat kita mencari penjelasan atas kejadian yang tidak Terduga. Seperti yang dijelaskan French, salah satu bias tersebut adalah anggapan bahwa setiap peristiwa pasti disebabkan oleh sesuatu atau seseorang yang memiliki niat tertentu pada kita.
-
Apa yang ditemukan peneliti tentang orang yang percaya hantu? Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan adanya perbedaan gaya berpikir antara orang yang memercayai supranatural yaitu kuatnya firasat dalam diri mereka. Sedangkan orang-orang yang skeptis terhadap hantu cenderung berpikir analitis.
-
Bagaimana cara ilmuwan menjelaskan orang yang bisa melihat hantu? Para ilmuwan dibidang ini percaya bahwa dengan penelitian akademis, eksperimental, teoritis, dan analisitis akan menunjukan bahwa pengetahuan sains tentang sifat alam semesta masih belum lengkap.
-
Kenapa manusia takut hantu? Dalam hal evolusi, otak kita telah berkembang untuk satu tujuan, yakni memastikan kita bertahan hidup cukup lama untuk meneruskan gen kita. Itu saja. Bukan untu memahami kebenaran mendalam tentang alam semesta.
-
Mengapa orang bisa melihat hantu? Mengutip The Daily Best, Minggu, (8/10), beberapa ilmuwan berpendapat bahwa orang-orang yang bisa melihat hantu memiliki tipe otak tertentu dan berbeda dari orang pada umumnya.
-
Apa itu hantu? Tidak sedikit bahkan di Indonesia sendiri banyak yang percaya atau sering mengkaitkan sesuatu yang mengganggu dengan hal-hal mistis. Meskipun tidak ada bukti yang bisa mendukung keberadaan hantu, tapi mereka telah menghantui manusia kapanpun dan dimanapun di setiap tempat di planet ini.
Ilmu psikologi juga dapat menjelaskan mengapa manusia bisa memiliki kepercayaan pada makhluk yang tidak bisa dilihat secara normal tersebut.
Seperti dikutip dari BBC Science Focus, Kamis (28/3), Richard Wiseman, seorang profesor bidang Pemahaman Masyarakat terhadap Psikologi dari Universitas Hertfordshire, mengatakan bahwa hal tersebut dapat didorong oleh dua hal.
Faktor pertama adalah pengalaman pribadi. Berbagai pengalaman pribadi yang membekas, seperti kehilangan seseorang yang dikasihi, dapat mendorong seseorang menjadi percaya akan peristiwa paranormal.
Faktor kedua adalah media populer. Wiseman mengatakan bahwa banyak pengalaman paranormal yang sebenarnya tidak sulit untuk dirasionalisasikan.
“Dengan foto, misalnya, dahulu terdapat banyak eksposur ganda (teknik fotografi yang menggabungkan dua eksposur ke dalam satu gambar), tetapi saat ini tidak banyak lagi. Hantu semcam itu sudah pergi semenjak kedatangan kamera ponsel,”
Richard Wiseman, Psikolog dari Universitas Hertfordshire
Kedua pendorong tadi memanfaatkan berbagai sifat psikologis yang dipunyai manusia.
Wiseman mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki pikiran yang imajinatif dan gemar mencari pola.
“Harga yang harus dibayar untuk melihat pola-pola yang ada adalah bahwa terkadang kita menjadi berlebihan dan melihat pola-pola yang tidak ada,” ungkap Wiseman.
Lakukan Eksperimen
Pada tahun 1990-an, psikolog James Houran pernah mengadakan suatu esksperimen yang menarik untuk meneliti kepercayaan orang terhadap hantu.
Seseorang bisa dikenakan prime, yaitu suatu kondisi ketika pengenalan sebuah stimulus mempengaruhi stimulus selanjutnya, tanpa bimbingan atau niat yang disadari.
Houran membawa dua kelompok orang ke sebuah bioskop yang tidak terpakai. Kepada satu kelompok, ia memberitahu bahwa hal yang sedang mereka lakukan adalah sekadar tur bangunan.
Kepada kelompok lain, ia menambahkan informasi bahwa bioskop tersebut berhantu. Hasilnya, kelompok pertama tidak mengalami aktivitas paranormal apa pun, sementara terdapat beberapa orang dari kelompok kedua yang merasakan hal-hal gaib.
Eksperimen tersebut membuktikan bahwa sugesti yang diberikan seseorang dapat mempunyai pengaruh besar dalam suatu kondisi yang dipenuhi ketidakpastiaan.
“Para pesulap dan paranormal menggunakannya sepanjang waktu,” tambah Wiseman.
Meski terdapat efek negatif dari imajinasi manusia, Wiseman juga menyebutkan efek positif yang bisa timbul. Banyak orang yang percaya kepada hantu yang cenderung lebih kreatif dan terbuka dibanding dengan orang yang tidak percaya.
Imajinasi yang tinggi juga dapat menjadi awal dari terjadinya hal-hal hebat, seperti dengan penerbangan manusia ke Bulan.