Jalan Raya Bakal Dibuat di Bulan, Caranya Begini
Para ilmuwan sedang mengujicoba cara membuat jalan raya di Bulan.
penelitian luar angkasa![Jalan Raya Bakal Dibuat di Bulan, Caranya Begini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/5/1701747896671-6ahim.jpeg)
Para ilmuwan sedang mengujicoba cara membuat jalan raya di Bulan.
![Jalan Raya Bakal Dibuat di Bulan, Caranya Begini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/5/1701745656165-tjzzj.png)
Jalan Raya Bakal Dibuat di Bulan, Caranya Begini
Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Aalen di Jerman mencoba mengurai persoalan debu di Bulan.
Dalam penelitiannya itu memfokuskan bagaimana debu diubah menjadi material pembuatan jalan di Bulan. Mereka pun meyakini hal itu bisa dilakukan. Bagaimana caranya?
![Jalan Raya Bakal Dibuat di Bulan, Caranya Begini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/5/1701747665745-jp8sx.png)
Mengutip Mirror, Selasa (5/12), debu bulan saat ini menyebabkan banyak masalah bagi penjelajah bulan, menyumbat dan merusak instrumen mereka. Kurangnya gravitasi menyebabkan butiran kecil melayang ketika terganggu dan tetap berada di udara lebih lama.
Jika masalah ini dapat diselesaikan tanpa harus memindahkan material konstruksi dari Bumi, hal ini akan menjadi langkah penghematan biaya yang besar bagi NASA. Sebagaimana diketahui, NASA ingin membangun konstruksi permanen di Bulan.
Para peneliti menggunakan laser berkekuatan tinggi untuk mereplikasi sinar matahari dan mampu membuat "sampel besar" dan sampel ini akan berfungsi sebagai jalan dan landasan pendaratan serta menghilangkan masalah debu pada Bulan.
![Jalan Raya Bakal Dibuat di Bulan, Caranya Begini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/5/1701747721797-qbbiw.png)
Penelitian semacam ini dianggap penting dalam eksplorasi ruang angkasa dalam misi jangka panjang karena manufaktur di bulan, dengan sumber daya di sana – yang dikenal sebagai in-space manufacturing (ISM) – sangat menghemat waktu dan biaya.
- Pakai Pesawat Tenaga Nuklir ke Mars Dianggap Bisa Pangkas Waktu, NASA Mau Uji Coba
- Robot Berukuran Kecil Ini Punya Tugas Berat yang Dipikul dari NASA
- Ilmuwan Ngebet Bangun Teleskop Super Besar di Bulan, Tapi Ini Masalahnya
- Sosok 'Hantu' Menari-Nari Tertangkap Kamera di Planet Mars, Ini Penjelasan NASA
- Semakin Berumur Semakin Cantik, Intip Potret Uut Permatasari yang Semakin Langsing Di Usia 41 Tahun
- Operasi Patuh Jaya Dimulai Hari Ini, Berikut Daftar Pelanggaran yang Diincar
Eksperimen tersebut dilakukan di Bumi namun para peneliti mengatakan bahwa eksperimen tersebut menyimulasikan bagaimana hasil serupa dapat dicapai di Bulan.
![Jalan Raya Bakal Dibuat di Bulan, Caranya Begini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/5/1701747738056-0c999i.png)
Teknologi ini juga akan memainkan peran besar dalam fase pertama ekspansi bulan – saat manusia membangun infrastruktur di Bulan dan bersiap untuk ‘menjajahnya’.
Jalan dan landasan pendaratan akan menjadi langkah awal yang besar untuk mencapai hal itu. Untuk mengetahui apa yang memberikan hasil terbaik, para peneliti menggunakan sejumlah laser dengan kekuatan berbeda.
![Jalan Raya Bakal Dibuat di Bulan, Caranya Begini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/5/1701747831945-blgcf.png)
Dalam kesimpulan pada penelitiannya, para peneliti mengatakan: langkah selanjutnya untuk memperluas kehadiran manusia di tata surya akan diambil di Bulan.
Namun, karena gravitasi bulan yang rendah, debu yang tersuspensi dihasilkan ketika penjelajah bulan bergerak melintasi bulan.
![Jalan Raya Bakal Dibuat di Bulan, Caranya Begini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/5/1701747852621-10shq.png)
“Tanah merupakan risiko yang signifikan bagi misi bulan karena dapat mempengaruhi sistem kendaraan eksplorasi. Salah satu solusi untuk mengurangi masalah ini adalah pembangunan jalan dan landasan pendaratan di Bulan,” tulis para peneliti.
Dalam makalah ini, penggunaan cahaya terkonsentrasi untuk pengerasan jalan di Bulan dengan melelehkan regolit Bulan. Sebagai pengganti sinar matahari terkonsentrasi, laser CO2 berkekuatan tinggi digunakan dalam eksperimen tersebut.