Asteroid ini Ancam Bumi, Haruskah Manusia Berpindah Planet?
NASA mengawasi asteroid 2024 YR4 yang berpotensi menghantam Bumi pada Desember 2032 dengan kekuatan setara 100 bom nuklir.

Sebuah asteroid berukuran raksasa, bernama 2024 YR4, tengah melaju dengan kecepatan tinggi menuju Bumi. Asteroid yang diperkirakan memiliki diameter hingga 90 meter ini telah masuk ke dalam daftar risiko tertinggi di tabel pemantauan NASA. Para ilmuwan memperkirakan benda angkasa tersebut bisa menghantam Bumi pada Desember 2032.
Asteroid ini pertama kali terdeteksi pada 27 Desember 2024 oleh sistem pemantauan Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Chile. Berdasarkan perhitungan awal, peluang tabrakan dengan Bumi mencapai 1 berbanding 83. Namun, data terbaru menunjukkan peluang tersebut meningkat menjadi 1 berbanding 43, atau sekitar 2,3 persen.
Bahaya Seperti 100 Bom Nuklir
Jika asteroid ini benar-benar menabrak Bumi, dampaknya diperkirakan setara dengan kekuatan 100 bom nuklir. Asteroid ini dapat memasuki atmosfer dengan kecepatan 38.000 mil per jam dan menghancurkan kota yang menjadi titik tumbukan.
"Meskipun risikonya sangat kecil, kami tetap memantau pergerakan asteroid ini dengan cermat," kata tim Planetary Defence NASA dikutip dari Indy100, Minggu (16/2).
Strategi Pertahanan NASA
NASA telah menugaskan Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk terus memantau jalur lintasan asteroid ini. Selain itu, mereka mempersiapkan berbagai skenario untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
Pada tahun 2022, NASA berhasil melakukan uji coba dengan misi Double Asteroid Redirection Test (DART). Dalam misi ini, NASA berhasil mengubah orbit asteroid Dimorphos.
Meski misi ini sukses, prosesnya memakan waktu tujuh tahun, yang dianggap cukup sempit untuk persiapan menghadapi 2024 YR4 yang diperkirakan bisa tiba dalam waktu kurang dari delapan tahun.
Opsi Lain di Tengah Keterbatasan Waktu
Selain NASA, China juga sedang menjajaki kemungkinan menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid sebagai langkah pencegahan. Menurut Dr. Robin George Andrews, jurnalis sains dan penulis, metode ini bisa menjadi alternatif yang lebih cepat dan murah.
"Biaya misi DART sekitar 325 juta dolar AS, setara dengan harga sebuah kapal pesiar mewah. Investasi ini sangat murah jika dibandingkan potensi kehancuran yang bisa terjadi," jelas Dr. Andrews.
Profesor Brian Cox juga menyuarakan pentingnya persiapan lebih dini. "Jika probabilitas tabrakan tetap tinggi, kita perlu segera memutuskan apakah akan meluncurkan misi penangkis asteroid. Ini investasi yang penting, meskipun kemungkinan terjadinya tabrakan sangat kecil," tulisnya di media sosial X (Twitter).
Dampak dan Langkah Antisipasi
Jika asteroid 2024 YR4 benar-benar menghantam Bumi, dampaknya diperkirakan bisa menghancurkan sebuah kota besar.
Gelombang kejut dari tumbukan ini bisa memicu bencana yang meluas, termasuk kebakaran hebat dan gelombang tekanan udara yang dapat merusak bangunan di sekitarnya.
Para ilmuwan menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi ancaman semacam ini. Dengan waktu yang semakin sempit, dunia dihadapkan pada ujian untuk memanfaatkan sains dan teknologi demi menjaga keselamatan planet kita.