Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Pesta Adat Lom Plai, Simbol Rasa Syukur Berkat Panen Melimpah Ala Suku Dayak Wehea

Mengenal Pesta Adat Lom Plai, Simbol Rasa Syukur Berkat Panen Melimpah Ala Suku Dayak Wehea<br>

Mengenal Pesta Adat Lom Plai, Simbol Rasa Syukur Berkat Panen Melimpah Ala Suku Dayak Wehea

Pesta adat sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen ala masyarakat Suku Dayak Wehea ini sampai sekarang masih terus dilaksanakan dan dilestarikan.

Indonesia tidak hanya memiliki kekayaan alam yang luar biasa, melainkan juga kekayaan dalam adat istiadat maupun budaya. Banyaknya suku di tanah ibu pertiwi ini menjadikan tradisi dan budaya sudah menjadi identitas masing-masing.

Tak seluruhnya adat istiadat setiap suku di Nusantara masih terus lestari di era gempuran teknologi. Namun, di Pulau Kalimantan tepatnya masyarakat Suku Dayak Wehea sampai sekarang masih melestarikan salah satu pesta adat bernama Lom Plai.

Mengutip kutaitimurkab.go.id, Suku Dayak Wehea merupakan suku yang pertama kali mendiami di sekitar Sungai Wehea yang kini dikenal dengan sebutan Sungai Wahau. Tempat bermukim mereka bernama Desa Nehas Liah Bing yang menjadi desa tertua di antara desa Wehea lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari mereka selalu melekat hal-hal yang mengandung kesakralan dan juga kepercayaan. Hingga kini konsep ini masih tersemat di adat-istiadatnya seperti Lom Plai.

Ritual Setelah Panen

Pesta adat Lom Plai ini digelar setelah panen padi selesai. Secara umum, rangkaian acara adat ini berlangsung cukup panjang mulai dari ngesea egung atau pemukulan gong oleh keturunan raja sampai embob jengea atau pesta panen sebagai puncak acaranya.

Mengutip Liputan6.com, menurut kepercayaan masyarakat Suku Wehea, padi dianggap sebagai jelmaan manusia. Maka dari itu, mereka memberi penghormatan setinggi-tingginya kepada padi dengan serangkaian upacara adat.

Perlu diketahui, kegiatan panen padi di tanah Suku Wehea ini berlangsung hanya sekali dalam setahun. Dalam pesta Lom Plai ini seluruh elemen masyarakat mulai dari orang tua hingga anak-anak juga terlibat dalam kegiatan ini.

Hikayat Bencana Kekeringan

Dihimpun dari beberapa sumber, dalam sebuah hikayat yang berkembang di masyarakat Suku Dayak Wehea, pada zaman dahulu tanah mereka dilanda kekeringan hebat. Semua tanaman milik masyarakat mati sehingga mengakibatkan gagal panen.

Setelah fase kekeringan, mereka tidak memiliki makanan pokok selain dari hasil perkebunan tadi. Munculah fase kelaparan yang melanda masyarakat Suku Dayak Wehea. Banyak yang menderita sakit yang berujung meninggal dunia karena kekurangan pangan.

Salah satu warganya bernama Hepui Ledoh (Ratu Perempuan) bernama Diang Yung ini juga merasakan kesengsaraan yang begitu hebat. Ia terus berusaha mencari cara agar bisa menyelamatkan warganya dari kelaparan.

Meminta Bantuan

Pada suatu malam Hepui bermimpi didatangi Dohton Tenyiey atau Tuhan. Ia kemudian diminta oleh Dohton Tenyiey untuk mengorbankan putrinya agar menyelamatkan warga dari bencana kekeringan dan kelaparan.

Kemudian, Hepui merenung cukup lama dan terjaga dari tidurnya. Ada dua pilihan yang bisa diambil, pertama membiarkan sang putri yang cantik jelita itu hidup dan melanjutkan tahtanya namun warganya berangsur-angsur meninggal dunia. Atau menyelamatkan warga dengan mengorbankan putrinya itu.

Singkat cerita, diadakanlah sebuah musyawarah dengan tetua adat dan pemuka masyarakat. Akhirnya disepakati jika Putri Long Diang Yung yang harus dikorbankan demi menyelamatkan nyawa banyak orang.

Berubah Menjadi Padi

Setelah melakukan prosesi ritual untuk mengorbankan Putri Long Diang telah terjadi sebuah keajaiban. Ia kemudian berubah menjadi serumpun padi yang tumbuh meninggi dan mengeluarkan bulir yang sudah menguning.

Padi ini kemudian diberi nama Plai Long Diang Yung. Padi tersebut dibagikan kepada masyarakat sebagai benih atau bibit untuk ditanam. Berkat inilah, seluruh warga bisa terselamatkan dari bencana kelaparan dan memulai hidup yang lebih baik dan sejahtera.

Suasana Meriah Pesta Pernikahan Mertua Nia Ramadhani, Hadir Menteri dan Petinggi Parpol
Suasana Meriah Pesta Pernikahan Mertua Nia Ramadhani, Hadir Menteri dan Petinggi Parpol

Sosok konglomerat di tanah air tersebut menggelar pesta meriah yang dihadiri politisi penting di tanah air.

Baca Selengkapnya
Puluhan Ribu Warga Magelang Kumpul di Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud
Puluhan Ribu Warga Magelang Kumpul di Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud

Pesta rakyat ini menghadirkan sejumlah artis Tanah Air

Baca Selengkapnya
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan

Songket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur
Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang

Masyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan
Mengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan

Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Menguak Legenda Si Pahit Lidah, Cerita Rakyat yang Dipercaya Masyarakat Sumatera Selatan
Menguak Legenda Si Pahit Lidah, Cerita Rakyat yang Dipercaya Masyarakat Sumatera Selatan

Bagi masyarakat Besemah sosok Si Pahit Lidah dianggap sebagai seorang pemimpin pondasi dasar nilai budaya dan norma Suku Semidang.

Baca Selengkapnya