Mencicipi Kue Lappet dari Batak Toba, Bentuknya Mirip Piramida
Bukan tanpa alasan Lapet dibentuk bak piramida. Ada makna khusus di baliknya.
Bukan tanpa alasan Lapet dibentuk bak piramida. Ada makna khusus di baliknya.
Lappet atau biasa dibaca Lap’pet ialah salah satu makanan tradisional dari suku Batak Toba. Makanan ini berasal dari tepung beras dan dibungkus dengan daun pisang. Bentuknya unik bak piramida. Lappet memiliki rasa manis, gurih dan lembut yang bikin ketagihan. Makanan khas ini sudah jarang ditemukan karena tergeser dengan makanan modern. Meskipun begitu makanan ini bisa dijumpai dalam momen tertentu seperti arisan, pernikahan atau sarapan untuk hidangan tamu. Lappet pun jadi sajian wajib bagi masyarakat Batak Toba.
Bentuk unik bak piramida makanan Lappet ini memiliki filosofi sendiri. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, leluhur terdahulu memiliki harapan agar masyarakat Batak Toba semakin ke atas semakin sukses dan tetap menjaga keharmonisan serta kerukunan dalam keluarga. Sesuai dengan bentuk piramida yang semakian ke atas semakin mengerucut. (Sumber Jurnal Kajian Makanan Tradisional Khas Suku Batak Toba Lapet sebagai Bentuk Pendekatan Budaya dan Kearifan Lokal karya LS Simanullang dkk)
Selain itu, daun pisang sebagai pembungkusnya dilambangkan untuk pemersatu keluarga besar. Sedangkan tepung beras dan gula dilambangkan sebagai keluarga yang berbeda-beda dan kehadiran kelapa parut sebagai penyatu antar keluarga. Lappet sendiri saat dimasak dan dimakan tidak akan buyar dimulut, maka dari itu masyarakat berharap keluarga etnis Batak Toba tetap utuh dalam situasi apapun entah dalam suasana suka maupun duka.
Dalam adat Batak Toba makanan merupakan sumber kehidupan seperti dimulainya sebuah kelahiran, pernikahan hingga kematian maka dari itu masyarakatnya sangat menghargai makanan. (Foto : YouTube./momychealsea)
Makanan khas satu ini ternyata tak hanya sejenis saja tetapi memiliki 4 varian. Berikut jenis Lappet : • Lappet Tepung Beras • Lappet Beras Ketan • Lappet Pohul-pohul • Lapet Itak Gurgur • Lapet Gula Merah • Lapet non Gula Merah
Meskipun banyak beragam lappet sebenarnya dasar dari semua lappet itu ialah tepungnya yang dibedakan menjadi dua yaitu tepung beras dan tepung ketan. Yang membedakan lappet-lappet tersebut ialah pembungkus dan pengolahannya. Lappet tepung beras dan ketan dikemas dengan daun pisang, sedangkan Lapet Pohul-pohul dan Lappet Itak Gugur tak dikemas dengan daun pisang.
Perbedaan Proses Pengolahan Untuk pengolahan Lappet tepung beras, ketan dan pohul dikukus sedangkan Lappet Itak Gurgur langsung dikonsumsi setelah bahannya dicampur. Penduduk asli biasanya menjual makanan khas ini dengan harga mulai dari Rp. 1.000-2.500 (Foto : youtube.com/momychealsea)
Melansir dari laman cookpad.com, berikut bahan beserta cara membuat Lappet : Bahan-bahan : • 500 gr tepung beras • 200 gr kelapa parut • 200 gr gula merah • 5 sdm gula pasir • 1 sdt garam • Daun pisang secukupnya • Air secukupnya unutk mengukus
Cara membuat : • Iris tipis gula merah • Campurkan tepung beras, gula pasir, kelapa parut, garam dan gula merah • Aduk rata bahan yang sudah dicampurkan, sekitar 1-2 sdm ke daun pisang lalu bentuk kerucut. • Siapkan panic dan masukan adonan lappet ke dalamnya, kuku selama 1 jam • Lappet siap disajikan
Kue Petulo Kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mie gulung yang memiliki beragam warna.
Baca SelengkapnyaSatu porsi makanan ini harganya cuma Rp15-17 ribu.
Baca SelengkapnyaBentuknya yang unik membuat banyak orang penasaran dengan makanan yang satu ini.
Baca SelengkapnyaTemuan di dalam Piramida Giza, Mesir diungkap mantan Menteri Negara Urusan Purbakala yang telah menjelajah ke dalam piramida.
Baca SelengkapnyaKue Mipan cocok disantap sebagai makanan penutup karena teksturnya yang kenyal, dengan rasa gurih dan manis yang lezat.
Baca SelengkapnyaPatung ini juga menggambarkan semangat melalui sikap tangan yang menunjuk ke depan, mengarah ke utara, tepatnya ke Bandar Udara Internasional Kemayoran.
Baca SelengkapnyaSejumlah benda pemakaman juga ditemukan di sekitar makam panglima militer ini.
Baca SelengkapnyaKue Pinyaram, kuliner manis dan gurih khas Sumatra Barat yang disajikan pada saat Maulid Nabi
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca Selengkapnya