Bak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat
Keindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.
desa wisata![Bak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/21/1703134600614-7b8xt.jpeg)
Keindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.
![<b>Bak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat</b>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/21/1703134256276-a680j.jpeg)
Bak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat
Negara Indonesia memiliki potensi di bidang pariwisata yang begitu besar dan tidak ada habisnya. Kekayaan alam dan budaya lokal yang unik sudah menjadi daya tarik wisatawan lokal hingga mancanegara.Salah satu bukti potensi wisata alam yang begitu besar terletak di Provinsi Sumatra Barat bernama Desa Nagari Pariangan. Saking indahnya, media luar negeri dari New York, Amerika Serikat telah menobatkan sebagai desa terindah di dunia seperti Niagara on the Lake di Kanada, Cesky Krumlov di Ceko, dan Wengen di negara Swiss. Pencapaian ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri khususnya bagi masyarakat lokal dan warga negara Indonesia. Desa Nagari Pariangan secara geografis berada di dataran tinggi, jika mengunjungi tempat ini rasanya seperti sedang berada di Eropa.
Penasaran dengan pesona keindahan Desa Nagari Pariangan di Sumbar? Simak ulasannya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
![<b>Lanskap Pegunungan</b>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/21/1703134366709-yfyo.jpeg)
Lanskap Pegunungan
Desa Nagari Pariangan yang mencuri perhatian wisatawan ini berada di Lereng Gunung Marapi, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.Memiliki luas 17,97 kilometer persegi, lokasinya ini sekitar 95 kilometer dari Kota Padang dan 35 kilometer dari Bukittinggi. Secara geografis, letak desa ini berada di ketinggian 500 hingga 700 meter di atas permukaan laut (mdpl).
(Foto: instagram/zikra_arahman)
- Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
- Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah
- Cegah Penyelundupan Narkoba, Polri Jaga Ketat Perbatasan di Sumatera dan Kalimantan
- Mau ke Luar Negeri Harus Lapor Barang ke Bea Cukai Sebelum Berangkat, Kemenkeu: Tak Ada Niat Buat Ribet Masyarakat
- Persekongkolan Jahat Lima Tersangka TPPO Mahasiswa Magang ke Jerman, Begini Perannya
- VIDEO: Saran Penting Kejagung, Polisi Harus Lakukan Ini Buat Jerat Kembali Pegi di Kasus Vina
Berada di datarang tinggi, Desa Nagari Pariangan menyajikan pemandangan alam yang asri dan hijau. Tempat ini layak bagi pengunjung yang ingin berlibur dan cocok untuk healing sejenak dari carut marut perkotaan.
![<b>Bangunan Masjid dan Rumah Tradisional</b>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/21/1703134441244-4qc94.jpeg)
Bangunan Masjid dan Rumah Tradisional
Mengutip situs indonesia.go.id, di Desa Nagari Pariangan ini banyak ditemukan rumah-rumah tradisional beratap runcing yang bernama Rumah Gadang. Rumah sudah usianya sudah cukup tua, akan tetapi hal tersebut menciptakan kesan orisinil dan ditambah ciri kha motif Minang yang tersemat di beberapa bagian.(Foto: jadesta.kemenparekraf.go.id)
Selain itu, ada sebuah Masjid Ishlah yang konon dibangun pada abad ke-19 silam. Masjid ini juga menjadi daya tarik pengunjung untuk melihat dan menjelajahinya.
Masjid ini didirikan oleh ulama terkemuka di Minangkabau, yaitu Syekh Burhanuddin. Ia sengaja mendesain masjid ini tidak seperti Rumah Gadang yang khas, melainkan seperti kuil-kuil di negara Tibet. Uniknya dari masjid ini adalah ada pancuran air panas yang mengalir langsung dari Gunung Marapi yang digunakan umat Muslim untuk mensucikan diri.
![<b>Tanah yang Subur</b>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/21/1703134493956-zs068.png)
Tanah yang Subur
Sumber daya alam di Desa Nagari Pariangan tak perlu diragukan lagi. Desa ini menjadi desa pertanian pertama yang ada di Kota Minang. Hal ini dibuktikan dari kesuburan tanah serta menjadi sumber pangan masyarakat setempat.
Dalam menjunjung tinggi nilai sejarah, masyarakat setempat pun bisa menjadikan situs peninggalan hanya dengan sepetak sawah saja. Seperti sawah milik Gadang Satampang Baniah merupakan sawah pertama yang dibuka untuk leluhur masyarakat Minang yang dijadikan cagar budaya.
(Foto: instagram/zikra_arahman)
Sampai saat ini, sawah itu masih terus dipelihara sebagai warisan sejarah mereka. Mereka sangat menghormati dan selalu mengenang warisan-warisan dari leluhur.
![<b>Aktivitas Wisata</b>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/21/1703134563349-3jewd.png)
Aktivitas Wisata
Mengutip akun Instagram @pokdarwis.pariangan, selain menikmati pemandangan alam dan menyusuri jejak sejarah Desa Nagari Pariangan, pengunjung juga bisa menjajal aktivitas wisata lainnya yang tak kalah seru.Beberapa aktivitas wisata itu di antaranya, pengunjung bisa belajar Tari Piring dan bisa mencobanya secara langsung. Selama belajar, pengunjung akan diarahkan oleh maestronya sekaligus diiringi dengan musik talempong. Kemudian, setelah belajar Tari Piring pengunjung bisa mencoba belajar budaya dan tradisi melalui Makan Bajamba. Ya, tradisi ini sudah dilaksanakan oleh masyarakat Minangkabau yang muncul saat upacara adat saja. Ada juga trekking, melihat situs sejarah, dan lain sebagainya.
Saat ini, Desa Wisata Nagari Pariangan masih menjadi destinasi wisata pilihan. Semua aspek mulai dari potensi alam hingga tradisi dan budaya sangat komplet sehingga memicu rasa penasaran bagi wisatawan.