Masihkah Aman untuk Mengonsumsi Daging Giling yang Sudah Mulai Berubah Warna jadi Keabu-abuan?
Daging giling yang disimpan dalam waktu lama cenderung berubah warna menjadi abu-abu. Dalam kondisi ini, masihkah aman untuk dikonsumsi?
Daging giling adalah salah satu bahan makanan yang sering digunakan dalam berbagai hidangan, mulai dari bakso hingga burger. Namun, mungkin Anda pernah membuka kemasan daging giling dan menemukan warna daging berubah menjadi abu-abu. Situasi ini tentu menimbulkan keraguan: apakah daging tersebut masih aman dikonsumsi, atau sebaiknya dibuang?
Dilansir dari eating well, warna abu-abu pada daging giling bisa membuat siapa saja merasa ragu untuk mengolahnya, terlebih karena warna merah segar biasanya dianggap sebagai indikator utama kesegaran daging. Tapi, apakah benar bahwa perubahan warna ini selalu menandakan daging sudah tidak layak konsumsi? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai keamanan mengonsumsi daging giling yang mulai berubah warna.
-
Bagaimana cara aman makan daging sapi? Agar tidak khawatir kolesterol dapat meningkat setelah makan daging sapi, ada setidaknya 5 tips yang dapat dipraktikkan: Tidak makan daging berlebihan. Angka aman yang direkomendasikan adalah 1-3 kali makan daging per pekan dengan berat 56-85 gram per porsi.
-
Bagaimana cara memastikan daging sapi aman? Dengan memahami bagian sapi yang harus dihindari, kita dapat memastikan bahwa kita mengkonsumsi daging sapi yang aman dan seimbang.
-
Bagian sapi apa yang bahaya untuk dikonsumsi? Konsumsi hati sapi yang tidak dimasak dengan baik dapat menyebabkan infeksi dan penyakit. Selain itu, hati sapi juga dapat mengandung toksin seperti aflatoxin yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.
-
Apa yang terjadi jika daging sapi dicuci? Jika daging sudah terlalu lama dicuci, jeruk nipis bisa menjadi pilihan efektif. Jeruk nipis mampu menghilangkan bau tidak sedap dengan membunuh bakteri.
-
Kenapa daging sapi bau amis? Kebersihan saat pemotongan hewan kurban merupakan faktor utama. Jika proses pemotongan tidak steril, daging bisa terkontaminasi bakteri dan mikroorganisme yang menyebabkan bau tak sedap.
-
Bagaimana memasak daging sapi yang lebih sehat? Untuk mengurangi risiko kanker akibat mengonsumsi daging sapi, Anda bisa mencoba cara memasaka berikut ini: 1. Pilih Potongan Daging yang Lebih Sehat:Pilih daging sapi yang rendah lemak, seperti bagian sirloin atau tenderloin. Daging yang rendah lemak mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan kolesterol, yang dapat membantu mengurangi risiko kanker. Hindari daging olahan seperti sosis dan ham, karena terkait dengan risiko kanker yang lebih tinggi.2. Panggang atau Rebus Daripada Menggoreng:Panggang atau rebus daging daripada menggorengnya. Metode ini mengurangi paparan pada karsinogen yang terbentuk saat daging digoreng pada suhu tinggi. Menggoreng pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya yang dapat meningkatkan risiko kanker. 3. Marinasi:Marinasi dengan bahan seperti jus lemon, cuka balsamik, atau rempah-rempah dapat membantu mengurangi pembentukan senyawa karsinogen. Proses marinasi memungkinkan bahan-bahan ini meresap ke dalam daging dan melindunginya selama proses memasak.4. Panggang di Oven:Panggang daging di oven untuk mengurangi paparan asap dan karsinogen. Oven memastikan suhu yang lebih merata dan menghindari kontak langsung dengan api terbuka. Jika Anda suka daging yang garing, panggang terlebih dahulu, lalu selesaikan di oven. 5. Perhatikan Suhu:Jangan biarkan daging terlalu lama di atas api terbuka atau dalam oven pada suhu tinggi. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembentukan senyawa berbahaya. Gunakan termometer daging untuk memastikan daging matang dengan baik tanpa membentuk kerak yang terlalu garing.
Apakah Daging Giling Berwarna Abu-Abu Masih Aman untuk Dimakan?
Jawaban singkatnya, bisa ya, bisa juga tidak. Menurut penjelasan dari USDA, ketika daging segar pertama kali dipotong, warnanya sebenarnya ungu kemerahan. Daging mengandung pigmen yang disebut oksimioglobin, yang saat terpapar oksigen, akan berubah warna menjadi merah cerah—warna yang biasanya kita asosiasikan dengan daging segar. Jika Anda menemukan daging giling yang berwarna abu-abu di bagian dalamnya, hal itu bisa disebabkan oleh kurangnya paparan oksigen di area tersebut. Dalam kondisi ini, daging masih aman untuk dimakan, "asalkan tidak ada tanda-tanda pembusukan lain."
Namun, jika seluruh bagian atau sebagian besar dari permukaan luar daging berubah menjadi abu-abu atau cokelat, itu merupakan tanda bahwa daging mulai membusuk. Pada titik ini, "daging sebaiknya dibuang segera." Warna abu-abu pada bagian luar daging menunjukkan bahwa daging telah lama terpapar oksigen dan mulai mengalami proses oksidasi yang mengarah pada pembusukan.
Jadi, penting untuk memperhatikan di mana letak warna abu-abu tersebut. Jika hanya di bagian dalam daging, kemungkinan besar itu disebabkan oleh kurangnya paparan oksigen. Namun, jika warna abu-abu mendominasi permukaan luar, Anda harus segera membuang daging tersebut.
Bagaimana Cara Mengetahui Jika Daging Giling Sudah Rusak?
Selain perubahan warna, ada beberapa indikator lain yang dapat Anda gunakan untuk menentukan apakah daging giling masih aman dikonsumsi.
Bau
Salah satu indikator utama kerusakan daging adalah baunya. Jika Anda membuka kemasan dan mencium bau yang tidak sedap atau anyir, itu adalah tanda bahwa daging sudah mulai membusuk. "Daging giling segar seharusnya tidak memiliki bau yang menyengat." Jika Anda merasa ragu karena bau yang tidak biasa, lebih baik berhati-hati dan segera membuang daging tersebut.
Tekstur
Tekstur juga merupakan faktor penting untuk diperhatikan. Daging giling segar memiliki tekstur yang cukup kokoh dan mudah hancur saat ditekan. Jika daging terasa lengket atau berlendir, ini bisa menjadi tanda bahwa daging mulai rusak. "Tekstur lengket bisa menandakan adanya bakteri pembusuk," dan daging dengan tekstur semacam ini sebaiknya tidak dikonsumsi dan segera dibuang.
Kapan Harus Membuang Daging Giling?
Membuang daging giling yang sudah rusak adalah keputusan yang bijak untuk menjaga kesehatan. Jika daging giling Anda berwarna abu-abu di bagian luar atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan lainnya seperti bau busuk atau tekstur yang lengket, jangan ragu untuk segera membuangnya. Meskipun Anda mungkin tergoda untuk tetap menggunakannya demi menghindari pemborosan, risiko keracunan makanan jauh lebih besar dibandingkan dengan manfaat menghemat beberapa lembar uang.
Warna abu-abu pada daging giling memang bisa membuat khawatir, tetapi tidak selalu menandakan bahwa daging sudah rusak. "Jika warna abu-abu hanya terdapat di bagian dalam dan tidak ada tanda-tanda kerusakan lain, seperti bau tidak sedap atau tekstur lengket," maka daging tersebut masih aman untuk dikonsumsi. Namun, jika warna abu-abu mendominasi bagian luar atau disertai dengan bau dan tekstur yang tidak normal, sebaiknya daging tersebut segera dibuang.