Dampak Negatif Jika Anak Terlalu Banyak Terpapar Layar, Menjauhi Screen Time Berlebihan
WHO menyarankan batasan waktu yang jelas, namun seringkali pola pengasuhan terpengaruh oleh perkembangan teknologi

Zaman yang terus berkembang membawa dampak besar pada anak-anak, terutama dalam hal penggunaan gadget dan waktu layar sejak usia dini.

Ini Dampak Negatif Jika Anak Terlalu Banyak Terpapar Layar
WHO menyarankan batasan waktu yang jelas, namun seringkali pola pengasuhan terpengaruh oleh perkembangan teknologi. Artikel ini akan mengulas beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi jika anak-anak terlalu banyak terpapar layar.

Dalam situasi ini, penting bagi orang tua untuk memahami konsekuensi dari terlalu banyak screen time pada anak-anak.

Batasan Waktu Screen Time Menurut WHO

Menurut World Health Organization (WHO), anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak terpapar gadget, sedangkan anak usia 2 hingga 5 tahun disarankan memiliki batasan waktu screen time tidak lebih dari 1 jam. Pemahaman ini penting untuk dijadikan panduan dalam pengasuhan anak.

Dampak Terlalu Banyak Screen Time
Prof. DR Dr Ahmad Suryawan, SpA(K), menyatakan bahwa terlalu banyak screen time dapat menyebabkan penurunan tingkat pemahaman pada anak. Layar yang terlalu cerah dan penuh warna dapat mengganggu pengertian anak terhadap konten yang seharusnya dimengerti.

1. Penurunan Tingkat Pemahaman pada Anak
Seiring perkembangan teknologi, penting bagi orang tua untuk membatasi intensitas warna dan kecerahan layar.
"Basis buktinya, efek visual pada layar berpotensi dapat menurunkan tingkat pemahaman terhadap kontennya yang seharusnya dimengerti. Karena terlalu terang, terlalu cerah, bermain multi-color," ungkapnya.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan anak, mulai dari perkembangan kognitif hingga perkembangan sosialnya. Orang tua perlu membatasi waktu screen time agar tidak menghambat kemajuan anak dalam berbagai aspek perkembangannya.

2. Gangguan Perkembangan Kognitif hingga Sosial
"Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa screen time pada anak yang berlebihan di masa usia dini dengan gangguan kognitif, gangguan bicara dan bahasa, gangguan emosi-sosial. Jadi ini sudah tidak bisa dibantahkan karena ini bukan pendapat pribadi personal, tapi ini sebuah studi yang banyak," imbuhnya.

Anak yang terlalu banyak terpapar layar cenderung mengalami penurunan interaksi dengan orang tua. Penting bagi orang tua untuk tetap terlibat dalam aktivitas anak, bahkan ketika menggunakan media digital seperti e-book. Interaksi dialogis antara orang tua dan anak harus dijaga agar hubungan tetap kuat.

3. Menurunkan Daya Interaksi Orang Tua dan Anak
"Dan menurunkan daya interaksi dialogis antara orang tua dan anak. Sehingga, kalau Anda mau menggunakan media digital bersama anak 3-6 tahun, orang tua dihimbau agar tetap mengadakan interaksi dengan anak bila menggunakan media e-book, seperti mereka membacakan buku versi cetak. Jadi bacakan, bukan Anda beri kemudian Anda tinggal," jelasnya.

Anak-anak usia 3-5 tahun yang terlalu sering menggunakan media berbasis layar cenderung memiliki kualitas tidur yang menurun. Faktor-faktor seperti konten yang ditonton atau paparan cahaya biru dapat mempengaruhi ritme tidur anak. Orang tua perlu memantau dan mengatur waktu screen time anak sebelum tidur.

4. Kualitas Tidur Menurun

"Karena pengaruh konten materi dalam media tersebut. Mungkin karena saking senangnya dia enggak tidur-tidur. Yang kedua yang kita tidak pernah tahu adalah adanya supresi dari adanya hormon melatonin di dalam tubuhnya anak oleh emisi cahaya biru," jelas dr. Wawan.
Terlalu banyak screen time juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas pada anak-anak. Durasi yang panjang di depan layar, terutama saat makan, dapat memicu peningkatan berat badan. Orang tua perlu memperhatikan pola makan dan membatasi paparan iklan makanan yang dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak.

5. Obesitas

"Ketika menggunakan durasi dua jam screen time-nya, ternyata masih ada peningkatan obesitas. Ini pengaruhnya signifikan kalau ada paparan iklan makanan. Ditambah screen time saat anak makan. Screen time saat makan itu faktor tidak langsung anak terpicu obesitas. Jadi hati-hati," papar dokter.
Dalam menghadapi era digital, orang tua perlu bijaksana dalam mengelola waktu screen time anak-anak.
Dampak negatif yang mungkin terjadi, seperti penurunan pemahaman, kurangnya interaksi, risiko obesitas, gangguan perkembangan, dan penurunan kualitas tidur, harus menjadi perhatian serius.

