10 Jurus Batasi Screentime Anak, Bisa Bantu Cegah Masalah Sejak Dini
Banyak orangtua menggunakan gawai dan televisi untuk mengatasi anak yang rewel. Hal ini bisa berujung screentime yang berlebih pada anak.
Banyak orangtua menggunakan gawai dan televisi untuk mengatasi anak yang rewel. Hal ini bisa berujung screentime yang berlebih pada anak.
Saat ini, layar elektronik seperti tablet, smartphone, dan komputer menjadi bagian penting dalam kehidupan anak-anak. Namun, sebagai orangtua, perlu diingat bahwa penggunaan berlebihan layar dapat membawa masalah bagi perkembangan anak.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak-anak usia sekolah tidak menghabiskan lebih dari satu atau dua jam dengan layar setiap hari. Pada anak di bawah dua tahun bahkan tidak disarankan sama sekali bagi mereka untuk menghabiskan waktu di depan layar.
Dilansir dari WebMD, Dr. Craig Anderson, seorang profesor psikologi terkemuka dari Iowa State University, menjelaskan bahwa terdapat banyak efek berbahaya potensial dari screen time berlebuhan pada anak-anak, mulai dari bayi hingga remaja akhir dan orang dewasa.
Anak-anak yang terbiasa menonton acara dengan tempo cepat dan terlalu lama di depan layar mungkin akan mengalami kesulitan fokus di dalam kelas. Selain itu, berjam-jam di depan layar juga dapat menyebabkan masalah seperti kurang tidur atau berat badan berlebih.
Dr. David Hill, ketua American Academy of Pediatrics Council on Communications and Media, juga mengingatkan bahwa anak-anak yang terlalu lama menonton TV dan bermain video game mungkin akan kehilangan kesempatan belajar secara langsung, bermain di luar, dan berinteraksi dengan teman-teman mereka.
Alihkan perhatian anak dari layar dengan berinteraksi aktif. Dr. Steven Gortmaker, profesor ilmu sosial kesehatan di Harvard T.H. Chan School of Public Health, menyarankan agar Anda berbicara dan bermain bersama anak-anak sebagai pengganti memberikan perangkat elektronik.
Pertahankan komputer dan TV di ruang bersama, seperti ruang keluarga atau ruang tamu. Hal ini memungkinkan Anda untuk lebih mudah memantau jenis acara, permainan, dan situs web yang mereka akses.
Tetapkan waktu khusus yang bebas dari teknologi, seperti saat makan atau sebelum tidur. Lebih baik lagi, alokasikan waktu setiap minggu untuk kegiatan bersama keluarga tanpa menggunakan perangkat.
Jadilah contoh yang baik dengan mengurangi penggunaan perangkat sendiri. Jika Anda terus sibuk dengan ponsel, anak-anak mungkin akan merasa tak perlu membatasi penggunaan layar mereka.
Buat aturan tentang kapan waktu layar harus dimatikan. Ketika aturan tersebut jelas dan konsisten, Anda dapat menghindari pertengkaran harian mengenai screentime.
Jika anak-anak Anda melihat perbedaan aturan layar di rumah teman, gunakan kesempatan ini untuk berbicara tentang nilai-nilai keluarga dan tujuan di balik batasan layar.
Sediakan alternatif kreatif untuk bersenang-senang, seperti alat seni, buku, bola, atau sepeda. Hal ini dapat memotivasi anak-anak untuk mencari hiburan selain di layar gawai.
Gunakan program atau aplikasi yang memungkinkan Anda mengatur waktu layar. Dengan demikian, Anda bisa secara otomatis mematikan perangkat setelah jangka waktu tertentu.
Sesuaikan batasan waktu layar sesuai dengan usia anak. Melibatkan anak-anak dalam proses pengambilan keputusan tentang waktu layar dapat membantu mereka lebih memahami pentingnya batasan tersebut.
Pertimbangkan untuk mendonasikan atau mendaur ulang perangkat elektronik lama. Dengan melakukan inventarisasi perangkat, Anda dapat menghindari penumpukan teknologi yang tidak lagi digunakan.
Screentime pada anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya dihindari karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaPada anak, terdapat cara yang perlu diterapkan orangtua untuk mengatasi penggunaan layar berlebihan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya anak yang perlu diatur screentimenya, orang dewasa juga perlu memiliki screentime yang aman dan sehat.
Baca SelengkapnyaMembatasi screentime atau waktu penggunaan gawai sangat penting bagi kondisi tidur kita terutama pada bulan Ramadan ini.
Baca SelengkapnyaDalam videonya, ia mendapat laporan bahwa anaknya ketahuan tertidur saat jam pelajaran di kelas.
Baca SelengkapnyaTelevisi, sebagai salah satu sumber hiburan, memiliki dampak yang signifikan pada tumbuh kembang anak-anak.
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca SelengkapnyaOrang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) serba kesulitan dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 tahun ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah kabiasaan bisa mulai dilatihkan pada anak agar mereka menjadi pribadi yang mandiri.
Baca Selengkapnya