
Puan Tak Anggap Jokowi Bermanuver soal Kaesang Jadi Ketum PSI
Puan juga memberikan ucapan selamat kepada Kaesang dengan posisi barunya.
Puan juga memberikan ucapan selamat kepada Kaesang dengan posisi barunya.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menilai terpilihnya Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI, bukan manuver Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membangun dinasti politik.
"Siapa yang nganggep? Saya enggak, biasa aja," kata Puan, saat ditemui di SMESCO Convention Hall, Jakarta, Selasa (26/9).
Ketua DPR RI ini pun mengucapkan selamat atas Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI. Dia berharap agar Kaesang bisa amanah dalam mengemban tugas sebagai ketua umum.
"Yang bisa saya sampaikan selamat untuk Mas Kaesang, udah menjadi ketua umum PSI, semoga amanah dan bisa bekerja dengan baik sebagai ketua umum. Selamat ya Mas Kaesang," ujar Puan.
Sebagai informasi, Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), baru saja ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kaesang ditetapkan sebagai Ketum PSI saat Kopdarnas PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (25/9).
Penetapan Kaesang menjadi Ketum PSI ini hanya beberapa hari setelah resmi menjadi anggota dan mendapat Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI.
Puan juga memberikan ucapan selamat kepada Kaesang dengan posisi barunya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo, Ganjar dan Anies hadir duduk satu meja bersama Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi makan hingga blusukan bersama Prabowo dan Ganjar
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Seknas Jokowi usai ditemui Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaJokowi terlihat duduk di sebelah Pratikno. Sementara itu, Prabowo duduk di depan Jokowi. Sedangkan, Ganjar Pranowo duduk di sebelah Jokowi.
Baca SelengkapnyaCak Imin sempat menyingung nama Jokowi saat menyampaikan harus waspada Kaesang menjadi Ketum PSI.
Baca SelengkapnyaKaesang menganku enggan menanggapi urusan partai lain.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta dukungan nyata dari negara-negara ASEAN. Terutama bagi negara maju untuk meninggalkan 'zero sum' dan mengambil pendekatan saling menguntungkan.
Baca Selengkapnya