Perubahan sikap KPK dalam waktu dekat saat memproses laporan dugaan gratifikasi yang melibatkan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD memberikan dua analisa terkait batalnya KPK memanggil Kaesang.

Ia menegaskan bahwa KPK tidak ada pembatalan mengenai klarifikasi atas dugaan gratifikasi.

Yudhi juga mempertanyakan KPK yang tiba-tiba mengambil keputusan lempar tangkap.

KPK menjelaskan, proses aduan laporan dugaan gratifikasi Kaesang ditangani Direktorat PLPM tidak jauh berbeda dengan diusut Direktorat Gratifikasi.

Kaesang hanya menyapa awak media yang sudah menanti kehadirannya. "Halo semua, selamat malam," ucapnya sambil tersenyum dan bergegas ke mobil.

KPK menegaskan tidak ada tekanan sehingga batal memeriksa Kaesang untuk mengklarifikasi penggunaan jet pribadi tersebut.

Sebagai gantinya, yang bakal meminta klarifikasi penerimaan fasilitas mewah Kaesang itu akan ditangani Direktorat PLPM KPK.

Anggota Dewan Pembina PSI, Ratu Isyana Bagoes Oka mengatakan, Kaesang berkantor di DPP PSI.

Meski Kaesang bukan penyelenggara negara, namun KPK memiliki alasan kuat memanggil Kaesang.

Tessa menegaskan, semua laporan yang diterima KPK akan diperlakukan sama dan pasti akan ditindaklanjuti.

Juru Bicara Eksponen Aktivis 98, Antonius Danar mengaku kehilangan Kaesang merupakan sebuah kekahawtiran bagi bangsa

Benny kemudian menantang Kejaksaan Agung untuk berani mengungkap kasus besar yang saat ini masih berjalan

Hilangnya kabar dari Kaesang harus segera dicari tahu, kerena Kaesang anak muda aset bangsa

KPK terus buru keberadaan Kaesang Pangarep pasca unggahan viral dengan jet pribadi dan barang mewah saat terbang ke Amerika Serikat.

Kaesang sudah memimpin rapat kooridinasi hingga menandatangani berkas rekomendasi Pilkada di Kantor DPP PSI.

Mahfud MD menanggapi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika memproses kasus dugaan gratifikasi terhadap Kaesang Pangarep

Grace Natalie menyebut, terkait jet pribadi, lebih baik hal itu ditanyakan langsung kepada Kaesang.