Cerita Prabowo Disuruh Jokowi Menghadap Khofifah
Presiden Prabowo Subianto menceritakan saat menjadikan Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2024 di Jawa Timur.

Presiden Prabowo Subianto menceritakan saat menjadikan Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2024 di Jawa Timur. Prabowo mengaku saat itu disuruh Joko Widodo untuk menemui Khofifah.
"Saya sebenarnya tidak terlalu dekat dengan ibu Khofifah. Saya baru jumpa baru menjelang mau Pilpres, benar ibu Khofifah? Yang suruh saya menghadap ke ibu Khofifah itu Pak Jokowi" kata Prabowo saat membuka Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Senin (10/2).
Prabowo mengakui belajar politik dari Jokowi. Dia pun mengajak kepada semua pihak untuk menghormati mantan presiden tersebut.
"Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi. Enggak usah malu-malu lah. Kadang-kadang orang sudah enggak berkuasa mau dikuyuk-kuyu mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati. Semua hormati semua," terangnya.
Prabowo Sebut Ada yang Coba Pisahkan dengan Jokowi
Prabowo mengungkap, ada pihak yang ingin memisahkan dirinya dengan Jokowi. Menyikapi ini, Prabowo menanggap hal ini sebagai bahan bercandaan saja.
"Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama Pak Jokowi. Lucu juga untuk bahan ketawa boleh," ucap Prabowo.
Prabowo meminta bangsa tidak ikut-ikutan memecah belah. Menurutnya, ini adalah cara dari pihak-pihak yang tidak menyukai Indonesia.
"Kita jangan ikut. Pecah belah pecah belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia," ujar Prabowo.
Prabowo menilai, taktik politik pecah belah, adu domba, atau divide et impera sudah terjadi sejak lama. Dia meminta hal ini tidak dihiraukan.
"Dari ratusan tahun devide et impera itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia, enggak usah dihiraukan," pungkasnya.