Bahlil Masih Buka Pintu Jokowi Gabung Golkar: Jendela, Pagar Halaman Kita Buka
Nama Jokowi sebelumnya menguat menjadi kandidat ketua umum PSI.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia angkat bicara terkait nama Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut masuk bursa sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Bahlil menyebut apabila Jokowi ingin bergabung dengan Partai Golkar maka kader dan pengurus partai berlambang beringin ini akan siap menerimanya. Bahlil menyebut Golkar merupakan partai yang terbuka untuk siapa saja.
"Partai Golkar adalah partai yang inklusif, terbuka. Satu-satunya partai yang gak ada bosnya. Bosnya pemerintah. Bosnya rakyat," kata Bahlil di acara Musda XI Partai Golkar DIY, Minggu (18/5).
Golkar Buka Gerbang untuk Jokowi
Bahlil merinci setiap warga negara Indonesia yang ingin bergabung dengan Partai Golkar dipersilakan. Golkar, kata Bahlil, selalu membuka pintunya lebar-lebar bagi siapa saja yang ingin bergabung.
"Setiap warga negara yang berkeinginan untuk masuk Partai Golkar, kami buka pintu secara lebar. Jangankan pintu, jendela kita buka. Jangankan pintu dan jendela, pagar halaman kita buka," ungkap Bahlil.
Bahlil menyebut semua orang di Partai Golkar akan senang hati jika Jokowi mau bergabung dengan partai nomor urut 4 ini. Meski demikian, Bahlil menerangkan semua orang yang ingin masuk ke Golkar harus patuh dan ikut pada mekanisme yang ada.
"Yang masuk tokoh besar, kami dengan senang hati kalau itu. Katakanlah ada tokoh-tokoh yang mau masuk. Siapapun dia, semua lewat proses dan mekanisme dan aturan partai," tutup Bahlil.
Jokowi Masih Kalkulasi Daftar Caketum PSI
Diberitakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran untuk posisi Ketua Umum PSI, menggantikan Kaesang Pangarep. Menariknya, Wakil Ketua PSI Andy Budiman menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun bisa ikut mendaftar, jika memenuhi syarat yang ditetapkan partai.
Jokowi menanggapi santai pernyataan Andy Budiman. Meski demikian dia belum secara tegas menyampaikan apakah akan ikut dalam pemilihan tersebut. Kalkulasi masih dilakukan agar jika maju tidak kalah dalam pertarungan.
"Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah," ujar Jokowi di Solo, Rabu (14/5).
Mantan Presiden RI dua periode itu mengaku belum mendaftarkan diri ke panitia pemilihan.
"Belum, kan masih panjang. Sampai Juni, seinget saya masih sampai Juni," lanjutnya.
Selain Jokowi, Ketua Umum PSI saat ini Kaesang Pangarep juga berpeluang untuk ikut serta bersaing dalam pemilihan. Disinggung terkait hal tersebut, apakah akan bersaing dengan putra bungsunya, Jokowi berseloroh.
"Ya enggak tahu. Kalau saya mendaftar, mungkin yang lain enggak mendaftar mungkin, hehehe," katanya.
Disinggung soal peluang menjadi Ketum PSI, Jokowi mengaku belum mengetahuinya.
"Ya belum tahu. Karena ini kan yang saya tahu katanya mau pakai e-voting, 1 man 1 vote. Seluruh anggota diberi hak untuk memilih, yang sulit di situ," ungkapnya.
Soal adanya partai lain yang juga akan menggunakan sistem tersebut, Jokowi menyambut baik. Terlebih saat ini eranya digital. Dengan model pemilihan tersebut seluruh anggota akan merasa ikut memiliki.
"Ya bagus, saya kira ini kan era digital. Ini kalau misalnya pemilihan ketua dengan e-voting, melibatkan seluruh anggota, artinya ada kepemilikan terhadap partai itu ada di seluruh anggota, saya kira bagus. Dan kalau bisa, pernah saya sampaikan, kalau perlu kantor DPD, kantor DPC, kantor di tingkat kecamatan semuanya pakai virtual office, bagus banget. Tapi regulasinya perlu dirubah. Menurut saya partai kedepan akan spt itu," bebernya.
Jokowi menambahkan, sistem tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun untuk PSI, dirinya belum mengetahui mana yang diterapkan.
"Ya kurang lebih, saya nggak tahu ya di PSI yang diadopsi yang mana. Tapi yang saya sampaikan partai super TBK ya kurang lebih seperti itu," jelasnya.
Disinggung adanya rencana ke partai baru atau partai lain termasuk Partai Golkar, Jokowi mengaku masih melakukan hitung-hitungan.