Strategi Kapolri Antisipasi Teroris saat Pemilu 2024
Polri bekerja sama dengan TNI dengan mengantisipasi daerah-daerah yang dianggap basis dari kelompok teroris.
Polri bekerja sama dengan TNI dengan mengantisipasi daerah-daerah yang dianggap basis dari kelompok teroris.
merdeka.com
Salah satunya pada saat isu-isu yang berbau SARA bertebaran di media sosial.
"Strategi tersebut terus kami lanjutkan karena kami juga memahami bahwa ada potensi yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan kelompok teroris untuk menumpang. Kemudian dengan potensi-potensi yang mereka bisa ikut, khususnya pada saat terjadi perbedaan pendapat atau konflik, apalagi kemudian itu menggunakan isu-isu SARA, tentunya kami mengantisipasi," jelas Mantan Kabareskrim itu.
"Kami melakukan ini dalam menghadapi ancaman di beberapa event internasional antara lain KTT G20 dan KTT ASean kemarin dan Alhamdulillah bahwa di event-event besar tersebut sesuai dengan arahan bapak presiden tidak terjadi letupan sekecil apapun," jelas Sigit.
Lebih lanjut, Sigit menyebut pihaknya akan melakukan pendekatan-pendekatan terhadap mantan napi teroris (Napiter) melalui pembinaan sambil menggandeng pihak-pihal terkait untuk terus melakukan langkah-langkah moderasi beragama. "Sehingga bahan-bahan (pemicu radikalisme) tersebut bisa kita cegah dan tentunya terhadap yang potensial dan mengarah kepada aksi-aksi yang tentunya akan berdampak membahayakan mengganggu jalannya proses pemilu biar kita melakukan penangkapan," tuturnya.
Hal itu akan terus dilakukan pihaknya sambil bekerja sama dengan TNI dengan mengantisipasi daerah-daerah yang dianggap basis dari kelompok teroris.
Menurut Isnawa, berdasarkan hasil rapat menunjukkan musim kemarau cukup berpengaruh pada meningkatnya polutan di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaHengki membantah soal kabar Iptu Muhamad Yudi Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang disebut jadi penyuplai senjata ke DE.
Baca SelengkapnyaSusatyo menerangkan, pada operasi mantapbrata untuk pengamanan Capres-Cawapres akan dikerahkan oleh personel ring satu alias personel Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaKaropenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, memiliki satu akun Media Sosial Telegram.
Baca SelengkapnyaAHY memprediksi Pilpres 2024 akan berisi tiga pasangan calon.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris yang ditangkap di Bekasi berinisial DE (27).
Baca SelengkapnyaMereka tersebar ke berbagai posisi untuk dapat memaksimalkan strategi pemenangan menuju pesta demokrasi yang akan datang.
Baca Selengkapnya