Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tiga Operasi Dilakukan Polri Terkait Penanganan Pemilu 2024 , Berikut Tahapannya

Tiga Operasi Dilakukan Polri Terkait Penanganan Pemilu 2024, Berikut Tahapannya

Tiga Operasi Dilakukan Polri Terkait Penanganan Pemilu 2024, Berikut Tahapannya

Operasi mengamankan Pemilu 2024 itu dijalankan selama 222 hari mulai dari tanggal 19 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2024.

Komisi III DPR RI rapat bersama Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran beserta jajaran Polri lainnya membahas soal pengamanan Pemilu 2024 mendatang. Rapat digelar di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11).

Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran mengatakan, Polri menyusun sebuah konsep operasi untuk menghadapi tahapan pemilu usai mengevaluasi serta melihat kelemahan dan kekurangan pada Pemilu 2019 silam.

Operasi mengamankan Pemilu 2024 itu dijalankan selama 222 hari mulai dari tanggal 19 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2024.

"Ada tiga operasi yang dijalankan oleh Polri mulai tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 21 Oktober 2024. Selama 222 hari," ujar Fadil.

Operasi mengamankan Pemilu 2024 itu dijalankan selama 222 hari mulai dari tanggal 19 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2024.<br>
Tiga Operasi Dilakukan Polri Terkait Penanganan Pemilu 2024 , Berikut Tahapannya

Fadil menjelaskan, tiga operasi penanganan Pemilu dilakukan Polri berawal dari tahap pendaftaran pasangan capres-cawapres, hingga tahap pengucapan sumpah janji presiden dan wakil presiden.

Operasi Nusantara Cooling System

"Adapun tiga pengamanan pemilu yang dilaksanakan Polri, pertama adalah Operasi Nusantara Cooling System. Nusantara Cooling System mendeteksi penyelidikan, pengamanan tertutup dan penggalangan intelijen dan penggalangan eskalasi pada potensi sampai dengan ambang gangguan," kata Fadil.

Operasi Nusantara Cooling System

Operasi Mantap Brata

Operasi pengamanan ambang gangguan dan gangguan nyata menjelang hingga Pemilu 2024.

"Operasi Mantap Brata adalah operasi pengamanan ambang gangguan dan gangguan nyata dalam Pemilu serentak tahun 2023–2024," kata Fadil.

Fadil menyebut Operasi Mantap Brata ini didukung dua per tiga kekuatan Polri. Sedangkan satu per tiga kekuatan Polri digunakan untuk melaksanakan kegiatan rutin kepolisian.<br>

Fadil menyebut Operasi Mantap Brata ini didukung dua per tiga kekuatan Polri. Sedangkan satu per tiga kekuatan Polri digunakan untuk melaksanakan kegiatan rutin kepolisian.

Operasi terakhir adalah Operasi Kontingensi Aman Nusa 1, 2, dan 3. Operasi ini bertujuan untuk menangani gangguan nyata yang diakibatkan oleh konflik sosial, bencana alam, dan terorisme.

"Dan yang ketiga adalah operasi Kontingensi Aman Nusa 1, 2, dan 3. Penanganan operasi kontingensi ini bertujuan kepada penanganan gangguan nyata yang bersifat kontingensi yang disebabkan oleh konflik sosial, bencana alam, dan terorisme," kata Fadil.

Polri telah menyiapkan 25.000 personel pasukan Brimob, 4.756 pasukan Dalmas Nusantara, 115 personel Densus 88 Antiteror, dan 2.184 personel mengantisipasi kerawanan konflik sosial menjelang Pemilu 2024.

"Kedua Aman Nusa II berisi penanganan bencana alam, dan ketiga Aman Nusa III berisi tentang penanganan terorisme," pungkas Fadil.

Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri Terjunkan 261.695 Personel Amankan Pemilu 2024
Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri Terjunkan 261.695 Personel Amankan Pemilu 2024

Operasi Mantap Brata digelar sejak 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap 2.431 Tersangka Narkoba Selama Oktober, Ratusan Ribu Obat dan Senpi Disita
Polisi Tangkap 2.431 Tersangka Narkoba Selama Oktober, Ratusan Ribu Obat dan Senpi Disita

2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.

Baca Selengkapnya
Pengumuman Daftar Tetap Caleg 4 November, Produksi Logistik Pemilu 2024 Sudah 57 Persen
Pengumuman Daftar Tetap Caleg 4 November, Produksi Logistik Pemilu 2024 Sudah 57 Persen

Tahap pertama pengadaan logistik Pemilu telah mencapai separuhnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ganjar Tegaskan Lanjutkan Pembangunan IKN Jika Menang Pilpres: Undang-Undang Sudah Diketuk Wajib Dilaksanakan
Ganjar Tegaskan Lanjutkan Pembangunan IKN Jika Menang Pilpres: Undang-Undang Sudah Diketuk Wajib Dilaksanakan

Ganjar memastikan kembali pembangunan IKN tetap dilaksanakan berdasarkan ketetapan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN).

Baca Selengkapnya
Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo
Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo

Pengumuman tersangka tinggal menunggu resmi dari KPK.

Baca Selengkapnya
Matangkan Persiapan Pendaftaran Capres-Cawapres, KPU Panggil Parpol Peserta Pemilu Besok
Matangkan Persiapan Pendaftaran Capres-Cawapres, KPU Panggil Parpol Peserta Pemilu Besok

Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini tengah mempersiapkan penerimaan pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 19-25 Oktober.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Dugaan Malapraktik RS Bekasi, Orang Tua Bocah Didiagnosa Mati Batang Otak Diperiksa
Polisi Usut Dugaan Malapraktik RS Bekasi, Orang Tua Bocah Didiagnosa Mati Batang Otak Diperiksa

Polisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.

Baca Selengkapnya
Empat Mobil Kecelakaan Beruntun di Tol Jagorawi, Tiga Orang Meninggal Dunia
Empat Mobil Kecelakaan Beruntun di Tol Jagorawi, Tiga Orang Meninggal Dunia

Polisi hingga kini masih menyelidiki kecelakaan beruntun tersebut.

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Libatkan MKDKI Selidiki Nanie Darham Usai Sedot Lemak
Polisi Bakal Libatkan MKDKI Selidiki Nanie Darham Usai Sedot Lemak

Pemilik nama lengkap Nanie Aprilia Darham tersebut meninggal dunia diduga karena malapraktik saat menjalani prosedur operasi sedot lemak.

Baca Selengkapnya