Polisi Bakal Libatkan MKDKI Selidiki Nanie Darham Usai Sedot Lemak
Polisi meminta saran serta masukan dalam penanganan kasus tersebut.
Polisi meminta saran serta masukan dalam penanganan kasus tersebut.
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan bakal melibatkan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) untuk menyelidiki dugaan kasus tewasnya artis Nanie Darham. Ia diduga tewas setelah menjadi korban malpraktek operasi sedot lemak.
"Selanjutnya kami akan koordinasi dengan MKDKI, Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia sesuai dengan amanah UU terbaru," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro kepada wartawan, Senin (4/12).
Dalam melibatkan MKDKI, kata Bintoro pihaknya bakal berkordinasi dalam hal ini meminta saran serta masukan dalam penanganan kasus tersebut.
"Kami akan berusaha untuk meminta saran masukan apakah ini masuk dalam tindak pidana malapraktik atau bagaimana," katanya.
Nanie Darham meninggal dunia pada 21 Oktober 2023 lalu. Pemilik nama lengkap Nanie Aprilia Darham tersebut meninggal dunia diduga karena malapraktik saat menjalani prosedur operasi sedot lemak.
Pada 21 Oktober 2023, Nanie Darham mengikuti prosedur liposuction di sebuah klinik di Jakarta Selatan. Sebelumnya, ia telah menjalani pemeriksaan medis yang menunjukkan bahwa kesehatannya dalam kondisi baik. Tindakan ini dilakukan mulai pukul 13.35 hingga 17.40 WIB.
Hanya berselang lima menit dari waktu operasi, Nanie Darham dilarikan ke RS Dr. Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan dengan ambulance dalam keadaan telah meninggal dunia.
Kondisi Nanie Darham saat itu keluar darah dari mata dan hidung.
Keluarga Nanie Darham segera melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik setelah melihat kejanggalan dalam kematian Nanie. Mereka juga melampirkan hasil visum dari RS Polri Jakarta Timur untuk mendukung laporan mereka.
Kuasa hukum keluarga Nanie Darham, Hartono Tanuwidjaja, mengungkapkan bahwa hasil visum menunjukkan adanya tiga luka pada tubuh korban. Luka tersebut meliputi satu luka di punggung tangan dan dua sayatan di perut.
Pihak keluarga tak hanya mengajukan uji laboratorium untuk mendeteksi sampel organ tubuh dan obat-obatan yang dikonsumsi korban. Hasilnya yang akan segera keluar pada akhir November ini.
merdeka.com
Rincian dua kali Firli mangkir dalam pemeriksaan. Pertama Jumat, 20 Oktober 2023, lantas, dia memenuhi panggilan pemeriksaan pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPenyidik melakukan pemeriksaan saksi yang kini sudah berjumlah 11 orang.
Baca SelengkapnyaSaut berharap kasus ini bisa diusut sampai tuntas oleh Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaTuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan bersimbah darah di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus 2021.
Baca SelengkapnyaKasus ini diusut Ditreskrimsus Polda Metro Jaya setelah menerima laporan dari seseorang berinsial NS.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban pemerkosaan melaporkan polisi diduga meminta dana tersebut ke Propam Polda Jambi.
Baca SelengkapnyaAli mengatakan Firli Bahuri sudah berkirim surat ke penyidik Polda Metro Jaya berkaitan dengan ketidakhadirannya.
Baca Selengkapnya