Menkes Budi: Semua Pandemi Berhenti karena Vaksin, Termasuk Covid-19
Menkes Budi menjelaskan bahwa vaksin menjadi peran penting dalam pengendalian pandemi dan penyakit menular.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menanggapi adanya teori konspirasi di balik program vaksinasi. Salah konspirasi yang sering dikaitkan oleh masyarakat mengenai program vaksinasi penyakit Tuberkulosis (TBC).
Menkes Budi menjelaskan bahwa vaksin menjadi peran penting dalam pengendalian pandemi dan penyakit menular. Kata Budi penyakit TBC pada masanya menjadi pandemi yang paling membunuh masyarakat Indonesia termasuk dibelahan negara lain.
"TBC. Kenapa? Ini penyakit menular yang paling banyak membunuh masyarakat di seluruh dunia dan Indonesia 1 juta per tahun. Sudah 1 miliar manusia di bumi ini wafat dalam 100 tahun terakhir. Sekarang 1 juta per tahun, di Indonesia 125 ribu setahun atau setiap 5 menit 2. Jadi saya ngomong ini nih, yang meninggal nih mungkin udah 10," kata Budi dalam diskusi yang digelar oleh 'Double Check' diselenggarakan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5).
Bukan cuman TBC saja, pandemi Covid-19 juga pernah menerpa seluruh belahan dunia. Namun pada akhirnya pandemi itu bisa dikendalikan berkat adanya vaksin setelah ditemukan.
"Kenapa covid sekarang bisa kita kendalikan? Vaksin. Lepas dengan segala macam teori konspirasi bilang bahwa vaksin covid itu dimasukkin ada chipnya, itu nanti membuat masyrakat menjadi tidak sehat," terang dia.
Banyak Orang Menolak Logika Sains
Narasi-narasi konspirasi itulah kata Budi yang membuat orang-orang justru tidak sehat dan menolak logika secara sains. Pun hal itu dibuktikan dengan Pandemi Covid-19 bisa dikendalikan oleh pemerintah.
"Secara sains, semua pandemi kalau ditemukan vaksinnya itu berhenti, contohnya Covid-19," tegas dia.
Budi kemudian menyindir teori konspirasi itu saat penyakit cacar dan membandingkan penanganan di masanya dan zaman sekarang.
"Kalau adik-adik nggak ngalamin, saya ngalamin. Ada satu lagi dulu pandemi yang mengerikan namanya cacar. Kalau saya dilihatin bahunya masih ada goresannya. Cuma itu karena pandemi itu sudah hilang, adik-adik itu lengannya lebih mulus. Karena tidak dicacar," pungkas dia.