Kepala BKKBN: Hamil di Usia Muda Berisiko Kepala Bayi Terjepit saat Melahirkan
BKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting
stunting
BKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting
Kepala BKKBN: Hamil di Usia Muda Berisiko Kepala Bayi Terjepit saat Melahirkan
Kepala BKKBN Hasto Wardoy, melakukan pelayanan KB didampingi anggota Komisi IX DPR RI Jawa Tengah di Puskesmas Purwodadi 1, Grobogan, Jawa Tengah.
Pelayanan KB dilakukan kepada enam akseptor KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Terdiri dari empat orang akseptor pelayanan KB implan dan dua orang pelayanan KB IUD.
- Momen Seru Atikoh Ganjar Berbagi Cerita Penanganan Stunting hingga Beri Telur ke Ibu Hamil di Bantul
- Tekan Stunting, Kepala BKKBN: Kalau Jomblo Jangan Terlalu Lama
- Kepala BKKBN Kagum dengan Kemajuan Luwu Timur: Saya Merinding Melihatnya
- BKKBN Jelaskan Pentingnya Lahirkan Satu Anak Perempuan dalam Keluarga
- Sengketa Pileg 2024, Hakim MK Cecar Ketua KPU soal Pelanggaran Etik KPPS
- Sukses Kendalikan Inflasi, Kepri Raih Penghargaan TPID Provinsi Berkinerja Terbaik
Pelayanan KB ini merupakan salah satu rangkaian acara Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja.
Acara digelar dalam upaya meningkatkan pemahaman, peran serta dan partisipasi masyarakat dalam percepatan penurunan stunting.
Kegiatan ini bertempat di Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/2).
Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Provinsi Jawa Tengah sebesar 20,8 persen.
Angka itu masih sedikit rendah daripada rata-rata nasional tahun 2022 sebesar 21,6 persen.
Sementara, angka stunting di Kabupaten Grobogan sebesar 19,3 persen.
Pemerintah menargetkan angka stunting secara nasional di tahun 2024 turun menjadi 14 persen.
Sementara itu, persentase kemiskinan ekstrem berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 di Kabupaten Grobogan sebesar 2,29 persen, berada di atas Provinsi Jawa Tengah 1,97 persen dan nasional sebesar 2,04 persen.
Dokter Hasto menyampaikan ciri-ciri bayi stunting.
"Pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting. Stunting dapat dicegah di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan sebelum anak usia dua tahun. Anak stunting juga akan tidak cerdas,” kata Hasto.
Dokter Hasto juga mengingatkan beberapa cara mencegah anak terlahir dengan kondisi stunting. Salah satunya, jangan hamil dengan usia terlalu muda.
"Jangan hamil terlalu muda. BKKBN menganjurkan agar perempuan hamil di atas usia 21 tahun, karena kalau hamil terlalu muda atau di bawah usia 21 tahun ibu bisa melahirkan bayi stunting,” tegas Dokter Hasto.
Menurut dokter Hasto, panggul perempuan diciptakan sempurna ketika berusia 21 tahun.
Sementara kalau di bawah usia 21 tahun, panggul perempuan belum berdiameter 10 cm. Sedangkan kepala bayi yang baru lahir ukurannya 9,9 cm.
"Kalau hamil di umur 16-17 tahun, panggulnya belum selesai diciptakan. Maka, ketika perempuan hamil usia di bawah 20 tahun bayinya bisa terjepit," tambah dokter Hasto.
Dokter Hasto juga menganjurkan agar jangan terlalu tua usia perempuan hamil. Sebaiknya di bawah usia 35 tahun. Karena di usia 32 tahun puncaknya usia manusia berkembang.
