Respons Cepat Anggota DPR Usai Viral Menu Cegah Stunting di Depok Cuma Tahu dan Sayur
Viral menu tak layak sebagai upaya mencegah stunting di Depok
Viral menu tak layak sebagai upaya mencegah stunting di Depok
Viral menu tak layak sebagai upaya mencegah stunting di Depok. Anggota DPR Intan Fauzi merasa prihatin hingga merespons hal itu dengan turun langsung ke lapangan membagikan bahan makanan bergizi bagi anak-anak di Depok.
Menggandeng sejumlah pihak sebagai mitranya Komisi VI DPR, Intan membagikan 5 ribu paket bantuan. Di antaranya ayam segar dan telur buat warga Depok.
"Program penanganan stunting harus dilakukan secara kolaboratif, dari pusat turun ke bawah dan melibatkan pemerintah daerah serta BUMN," kata Intan Fauzi, Jumat (24/11).
Intan melibatkan Rajawali Nasional Indonesia (RNI)-ID Food dan PT Pos Indonesia (Persero) dalam pembagian bantuan tersebut.
Intan berharap dapat membantu meringankan beban warga sekaligus menekan angka stunting di Kota Depok.
"Walaupun angka Stunting di Kota Depok sudah baik tapi tetap konsumsi pangan yang bergizi sangat dibutuhkan bagi masyarakat," kata Intan Fauzi.
Apalagi jika berbicara alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), jumlahnya kurang memadai. Karenanya perlu adanya kolaborasi dengan Pemerintah Pusat.
"Alokasi anggaran dari pemkot, kemudian ditunjang anggaran dari APBN dan pendampingan dari BUMN, tentu akan lebih maksimal dalam pelaksanaan penanganan stunting" jelas Intan Fauzi.
Khusus untuk keterlibatan BUMN, Intan menyatakan bahwa perusahaan pelat merah milik pemerintah itu tidak hanya mencari untung dalam menjalankan roda bisnisnya.
Akan tetapi juga ada fungsi sosial, salah satunya mengentaskan angka stunting di tengah-tengah masyarakat.
"Saya meminta agar amanah dari program pemerintah dimanfaatkan dengan baik dan benar, untuk gizi yang maksimal bagi anak-anak kita agar kelak menjadi pemimpin hebat di masa mendatang," ujar Intan Fauzi.
Paket satu lusin telur ayam negeri dan satu ekor ayam segar sendiri disalurkan kepada Keluarga Rawan Stunting se-Kota Depok. Di antaranya di Kecamatan Beji, Bojongsari, Cilodong, Cimanggis, Cinere, Cipayung, Limo, Pancoran, Sawangan, Sukmajaya dan Tapos.
Pemkot Depok langsung bereaksi setelah menu makanan cegah stunting tak layak viral di media sosial.
Vendor penyedia menu pemberian makanan tambahan (PMT) yang tidak sesuai ketentuan sudah diputus kerjasamanya.
Wira usaha baru (WUB) penyedia menu PMT yang bermasalah itu ada di Kecamatan Tapos. WUB itu memberikan menu di hari pertama pada 10 November berupa nasi, tahu dua potong dan kuah sayur.
"Info dari kecamatan, WUB bermasalah di Tapos sudah diputus kerja samanya. Sejauh ini yang bermasalah baru di Tapos, kalau di kecamatan lain paling masalah keterlambatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawaty, Jumat (17/11).
Untuk penunjukan WUB, pihaknya menyerahkan pada pihak kecamatan masing-masing. Para WUB harus mengikuti ketentuan seperti yang ada dalam platform Mbizz. Dinkes menegaskan pada pihak kecamatan untuk menindak WUB yang bermasalah.
"Kami serahkan ke kecamatan. Tetapi kami sampaikan kalau memang ada WUB yang bermasalah, kami meminta kecamatan untuk memilih WUB yang lain," ujar Mary.
Viral menu pencegahan stunting di Depok hanya berisi sawi dan tahu.
Baca SelengkapnyaKAI buka suara soal aksi tidak melanggar norma susila yang terjadi di dalam gerbong KRL
Baca Selengkapnya“Bukan makanan lengkap. Hanya makanan selingan, kalau bahasanya cemilan," kata Kadinkes Depok
Baca SelengkapnyaWarganet ramai membandingkan kualitas rumput JIS semasa pemerintahan Gubernur DKI Anies Baswedan dengan kondisi setelah diganti untuk Piala Dunia U-17.
Baca SelengkapnyaMakanan pencegahan stunting di Depok hanya berisi nasi, dua potong tahu, dan kuah sayur.
Baca SelengkapnyaMereka disebut telah memblokir jalan perusahaan yang mengganggu aktivitas
Baca SelengkapnyaViral curahan hati MUA yang dituding mencuri amplop hadiah pernikahan. Ternyata yang mencuri saudaranya sendiri.
Baca SelengkapnyaSahroni meminta generasi muda turut andil mengekspos bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi di sekitar.
Baca Selengkapnya