Kemendiktisaintek Lapor Kejadian Demo ASN ke Prabowo dan DPR
Kemendiktisaintek siap menghadap DPR jika perlu diminta penjelasan soal kisruh demo dugaan pemecatan ASN.

Sekjen Kemendiktisaintek, Togar M Simatupang mengaku rutin melaporkan semua progres capaian program kerja Kemendiktisaintek kepada Presiden Prabowo Subianto hingga ke DPR. Dia juga telah melapor soal kisruh demo dugaan pemecatan ASN.
"Terkait laporan sudah secara rutin diberikan kepada bapak Presiden termasuk pula DPR dan itu semua diterima dengan baik termasuk yang terjadi kemarin itu," katanya di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Selasa (21/1).
Togar mengaku, kementeriannya mendapatkan apresiasi dari eksekutif dan legislatif dalam mengatasi persoalan ASN. Dia berkata, Kemendiktisaintek siap menghadap DPR jika perlu diminta penjelasan.
"Apresiasi itu diterima pagi tadi, ya. Semua kementerian dan lembaga ini pasti diawasi ya. Oleh karena itu pula kita siap menghadap untuk memenuhi pemanggilan seperti itu jika memang ada," katanya.
Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Menurut Togar, Kemendiktisaintek sudah menerima semua aspirasi yang disampaikan sejumlah pegawai dengan penuh kekeluargaan. Kini, semua sudah berdamai.
"Semua sudah selesai. Semalam sudah ada pertemuan silaturahmi antara pak Menteri dan para pimpinan Kemendiktisaintek dengan pihak terkait yang diakhiri dengan jabat tangan dan foto bersama," tuturnya.
"Kami semua berkomitmen untuk kembali bekerja menyelesaikan semua tugas program pemerintah sampai ke depan untuk bisa kami lebih baik lagi," tukas Togar.
Pegawai di Kemendiktisaintek yang disebut sempat dipecat Neni Herlina akhirnya tetap bekerja. Neni sudah berdamai dengan Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro pada pertemuan Senin (20/1) malam.
Neni menyebut, persoalan kisruh kemarin sudah selesai. Ia sudah bersilaturahmi dengan Mendikti Satryo.
"Alhamdulillah teman teman doa kita bersama bahwa persoalan yang kemarin ada ya itu Alhamdulillah saya setelah saya semalam, Pak Sekjen yang mengundang kami, ada islah, kita berkomunikasi bersilaturahmi, dan itu ya kita saling memaafkan," kata Neni di kantor Kemendikti, Jakarta, Selasa (21/1).
Neni mengaku siap menjalan tugas saja. Dia beralasan, kisruh kemarin karena dia mempertanyakan kejelasan statusnya saja sebagai pegawai di Kemdikti.
"kami sih pada dasarnya kalau saya istilahnya menjalankan tugas saja, jadi kalau kemarin kan alasannya belum jelas pak sekjen ya, jadi saya alhamdulillah masih di Kemendikti," ungkap Neni.
"itu sebenarnya itu aja sih maksud saya biar ada kejelasan jadi bahwa yang kemarin itu saya kira itu akan tapi setelah kita lakukan komunikasi semua berjalan dengan baik," sambungnya.
Neni menambahkan, perubahan struktur organisasi di Kemendikti memang belum lengkap. Pada prinsipnya, sebagai ASN ia siap saja bila dipindah tugas.
"Sebenarnya masalahnya gini, jadi ini kan memang kita masih belum definitif ya perubahan struktur organisasi belum lengkap, jadi kalau saya pada prinsipnya biasa ya kalau pindah pindah dengan prosedural seperti itu," katanya.
"Itu fine-fine aja sih buat kita, ASN itu kan memang tugasnya menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, jadi kalau permasalahan pemindahan saya kemana sebenernya saya gak masalah asal sesuai dengan prosedur," tukas Neni.