Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Dugaan Penembakan Warga Bangkal Seruyan, Tim Advokasi Ungkap Belum Terima Hasil Uji Balistik

Kasus Dugaan Penembakan Warga Bangkal Seruyan, Tim Advokasi Ungkap Belum Terima Hasil Uji Balistik

Kasus Dugaan Penembakan Warga Bangkal Seruyan, Tim Advokasi Ungkap Belum Terima Hasil Uji Balistik

Tim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.

Keluarga korban dugaan penembakan saat aksi unjuk rasa berujung ricuh di kebun sawit Bangakal-Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (7/10) lalu, menggandeng Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palangka Raya melayangkan surat pelaporan ke Bareskrim Mabes Polri, Kamis (9/11).

Laporan itu dilayangkan lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengusut tragedi berdarah tersebut.

"Kita mengajukan laporan ke Mabes Polri karena sampai hari ini proses tersebut hampir satu bulan tak ada perkembangan," ujar Direktur LBH Palangka Raya Aryo Nugroho Waluyo kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (9/11).

Aryo mengatakan, polisi yang melakukan penyelidikan memeriksa 35 masyarakat terkait kasus penembakan tersebut.

"Yang ada malah masyarakat Bangkal dipanggil penyidik sekitar 35 orang yang di mana ini kepanggilan ini berbeda dari yang kita inginkan," ujar Aryo.

Aryo mengatakan, polisi yang melakukan penyelidikan memeriksa 35 masyarakat terkait kasus penembakan tersebut.

Menurut Aryo, laporan ke Bareskrim Polri lantaran Polda Kalteng diduga bagian dari pelaku penembakan. Dugaan itu dikatakan Aryo, setelah masyarakat Bangkal-Seruyan pernah ke Polda Kalteng untuk memberikan hasil investigasinya namun tidak digubris.

"Pertama kenapa enggak di Polda Kalimantan Tengah, kami menduga Polda Kalteng bagian dari terduga pelaku penembakan sehingga kita tidak melakukan hal tersebut, walaupun sebenarnya warga sendiri di waktu yang lalu sudah sempat ke Polda Kalteng untuk menyampaikan hasil investigasi mereka, tapi ya itu enggak ada respons," kata Aryo.

Tidak Ditemukan Proyektil di Tubuh Korban

Kendati demikian, Aryo mengakui bahwa tidak ada proyektil di tubuh korban meninggal. Aryo menduga proyektil tersebut masih bersemayam di tubuh korban selamat atas nama Taufik Nur Rahman (21).

Kondisi korban selamat Taufik, sedang tahap pemulihan. Menurut Aryo, Taufik telah di rawat jalan.

"Ya, jadi dalam hal ini memang kita akui tak ada proyektil. Tapi, ada dua orang, yang meninggal dan yang tertembak dan akhirnya itu masih ada (pelurunya). Dugaan kuat proyektilnya tuh ke korban selamat Taufik," kata Aryo.

Kasus Dugaan Penembakan Warga Bangkal Seruyan, Tim Advokasi Ungkap Belum Terima Hasil Uji Balistik

Oleh karena itu, pihak keluarga korban meninggal dan jajaran LBH Palangka Raya akan menanyakan progres uji balistik yang dilakukan Puslabfor Polri di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim Mabes Polri.

Kasus akan Dibawa ke Komnas HAM

Sejalan dengan pernyataan tim advokasi dari LBH Palangka Raya, Wakil Koordinator KontraS Andi Rezaldy menyebut KontraS akan mengawal tragedi penembakan ke Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dan Kompolnas.

"Kami juga akan membawa kasus ini ke lembaga lainnya seperti Komnas HAM, LPSK, dan Kompolnas," tutur Andi.

Warga Seruyan Kalteng Diduga Tewas Ditembak Saat Demo, Puluhan Anggota Polisi Diperiksa

Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memeriksa total sebanyak 45 anggota polisi terkait kasus satu orang warga yang tewas tertembak saat aksi unjuk rasa berujung ricuh di kebun sawit Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (7/10) lalu.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji mengatakan angka total pemeriksaan saksi kemungkinan bertambah menyusul masih banyaknya saksi lain yang diperiksa. Sehingga, sampai saat ini belum ada anggota yang ditahan, sebab proses penyelidikan masih berjalan.

Sementara untuk 20 orang warga Desa Bangkal, Seruyan Raya, Kalteng yang ditangkap pasca melakukan aksi unjuk rasa di sekitar PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) saat ini sudah dibebaskan.

Meski telah bebas setelah adanya dialog oleh Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran. Polda Kalteng tetap memastikan pengusutan atas dugaan tindak pidana tetap dilakukan termasuk masih masih menunggu hasil uji balistik dan analisa dari Puslabfor Polri.

"Dibebaskan, usai diamankan. Tapi kemarin kan ada pemerintah kota untuk dikembalikan. Namun, kita tetap melakukan pemeriksaan terus terkait saksi-saksi yang lain di sini," kata dia.

"Belum masih dilakukan uji balistik, kemudian hasilnya masih diproses labfor," tambah dia.

Sebelumnya, satu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa. Diduga, akibat tertembak polisi saat aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di kebun sawit Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (7/10) kemarin.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji pun membenarkan adanya kejadian itu. Ia mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan serangkaian proses investigasi terkait insiden penembakan tersebut.

"Untuk berkaitan dgn penembakan nanti kita sedang melakukan investigasi tim dari propam, Tim Irwasum sedang melakukan investigasi nanti tunggu hasilnya nanti kita sampaikan," jata Erlan saat dihubungi, Minggu (8/10).

Adapun, Erlan memastikan pihaknya akan transparan dalam mengusut kasus seorang warga yang diduga tertembak. Dengan memastikan akan menjatuhkan sanksi apabila benar anggotanya menyalahi prosedur pengamanan.

Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng

Laporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.

Baca Selengkapnya
Sertijab Kasad, Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Gantikan Jenderal Agus Subiyanto
Sertijab Kasad, Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Gantikan Jenderal Agus Subiyanto

Sertijab diawali dengan proses penyerahan dan penghormatan terhadap panji-panji nasional TNI AD Kartika Eka Paksi.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Ogah Lengah Hasil Survei Litbang Kompas: Kita Kerja Keras dan Cerdas sampai Pencoblosan
TKN Prabowo-Gibran Ogah Lengah Hasil Survei Litbang Kompas: Kita Kerja Keras dan Cerdas sampai Pencoblosan

TKN Prabowo-Gibran tak merasa cepat puas dengan perolehan survei Litbang Kompas tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta

Hal itu dikatakan Anies saat menjadi pembicara di depan para pengusaha.

Baca Selengkapnya
Usut Dugaan Pelanggaran Etik Anwar Usman Cs, Begini Tugas dan Wewenang Majelis Kehormatan MK
Usut Dugaan Pelanggaran Etik Anwar Usman Cs, Begini Tugas dan Wewenang Majelis Kehormatan MK

Ada tiga orang ditunjuk sebagai anggota Majelis Kehormatan MK mengusut laporan dugaan pelanggaran etik hakim konstitusi.

Baca Selengkapnya
KPK Jawab Gugatan Praperadilan Syahrul Yasin Limpo: Semua Dalil Pemohon Tidak Berdasar
KPK Jawab Gugatan Praperadilan Syahrul Yasin Limpo: Semua Dalil Pemohon Tidak Berdasar

KPK juga meminta hakim menolak semua permohonan diajukan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo
Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo

Pengumuman tersangka tinggal menunggu resmi dari KPK.

Baca Selengkapnya
Wiranto Heran Isu Pelanggaran HAM Kerap Dimunculkan Jelang Pilpres
Wiranto Heran Isu Pelanggaran HAM Kerap Dimunculkan Jelang Pilpres

Wiranto Heran dengan Isu Pelanggaran HAM yang Kerap Dimunculkan Jelang Pilpers

Baca Selengkapnya
Bikin Posko Pengaduan, Panglima Yudo Minta Warga Tak Takut Laporkan Prajurit TNI Tak Netral di Pilpres 2024
Bikin Posko Pengaduan, Panglima Yudo Minta Warga Tak Takut Laporkan Prajurit TNI Tak Netral di Pilpres 2024

Yudo berjanji memproses hukum secara terbuka prajurit TNI terlibat politik praktis.

Baca Selengkapnya