Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng

Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng<br>

Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng

Laporan ke Bareskrim Polri dilakukan tim advokasi dan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan terkait kasus dugaan penembakan tersebut dari Polda Kalteng.

Tim advokasi keluarga korban dugaan penembakan di Bangkal-Seruyan, Kalimantan Tengah, melapor ke Bareskrim Polri.

Laporan ke Bareskrim Polri dilakukan tim advokasi dan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan terkait kasus dugaan penembakan tersebut dari Polda Kalteng.

Namun laporan dugaan penembakan itu ditolak Bareskrim Polri. "Hasilnya kurang memuaskan, laporannya ditolak, mengecewakan. Datang jauh-jauh ke sini hasilnya ditolak. Katanya masih ada penyelidikan di sana (Polda Kalteng)," ujar keluarga korban, Rahmat di Barekrim Polri, Jakarta, Kamis (9/11).

Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng

Direktur Lembaga Bantuan Hukum Palangka Raya, Aryo Nugroho Waluyo yang memberikan pendampingan terhadap keluarga korban menyebut alasan laporan ditolak Bareskrim Polri tak berdasar.

Menurut Aryo, keluarga korban dan tim penguasa hukum diminta menunggu hasil investigasi dilakukan Polda Kalteng.

"Ya jadi, sebenarnya dari awal kita sudah mencium penolakan dari SPKT Bareskrim, jadi alasan penolakan itu sangat simpel, kita disuruh percaya bahwa sebentar lagi, direktur reserse Polda Kalteng akan merilis soal pembunuhan. Kan ini suatu hal yang menurut kami janggal," ujar Aryo.

Aryo mengatakan, saat bertanya soal penyidik yang melakukan pemeriksaan terhadap 35 warga Bangkal, terdapat kecocokan laporan antara laporan pusat dan daerah. Namun, menyoal siapa yang melakukan penembakan, polisi enggan menjawab.

"Kita tadi berdebat soal panggilan 35 warga yang dilakukan penyidik di sana, ternyata laporannya sama, ini juga siapa yang melakukan pembunuhan atau penembakan, mereka enggak mau menjawab. Hanya diminta percaya, dan kalau ingin berdebat atau berdiskusi ya di Polda Kalteng," beber Aryo.

Diketahui, tragedi Bangkal-Seruyan menewaskan satu orang warga yang bernama Gijik (35) dan satu orang mengalami luka berat, bernama Taufik Nur Rahman (21).

Lebih lanjut, alasan keluarga korban menyambangi Bareskrim Polri karena mereka tak puas dengan kinerja Polda Kalteng. Keluarga menduga di balik penembakan merupakan salah satu anggota di jajaran Polda Kalteng.

"Lah, kenapa kita ke sini, ya karena kita tidak percaya dengan kinerja Polda Kalteng, makanya kita ke sini (Mabes Polri), gitu lho," kata Aryo.

Di samping itu, Aryo semestinya laporan tersebut tak boleh ditolak begitu saja, menurutnya harus ada alasan yang cukup kuat untuk menolak berkas perkara itu. Pasalnya, tertuang di KUHAP dan Perka Polri.

"Mestinya, sesuai dengan KUHAP, sesuai dengan Perkapolri, mestinya laporan itu diterima, tidak boleh ditolak. Boleh saja polisi tidak menerima laporan, tapi harus ada alasan yang cukup. Kami nilai, laporan ini ditolak dengan alasan yang tak berdasar hukum," ungkap Aryo.

Sementara itu, Andi Rezaldy, Wakil Koordinator KontraS menyebut akan tetap melakukan pengaduan serupa ke sejumlah lembaga negara, Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dan Kompolnas.

"Langkah selanjutnya, kami akan tetap melakukan pengaduan ke sejumlah lembaga negara yang merupaka bagian untuk menuntut keadilan, salah satunya Komnas HAM," ucap Andi.

Kasus Dugaan Penembakan Warga Bangkal Seruyan, Tim Advokasi Ungkap Belum Terima Hasil Uji Balistik
Kasus Dugaan Penembakan Warga Bangkal Seruyan, Tim Advokasi Ungkap Belum Terima Hasil Uji Balistik

Tim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya
Dihantui ISPA Imbas Kebakaran Pabrik di Kapuk Muara
Dihantui ISPA Imbas Kebakaran Pabrik di Kapuk Muara

Pihak pabrik hingga kini belum memberikan bantuan kepada warga akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin

Ratusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPK Jawab Gugatan Praperadilan Syahrul Yasin Limpo: Semua Dalil Pemohon Tidak Berdasar
KPK Jawab Gugatan Praperadilan Syahrul Yasin Limpo: Semua Dalil Pemohon Tidak Berdasar

KPK juga meminta hakim menolak semua permohonan diajukan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Ogah Lengah Hasil Survei Litbang Kompas: Kita Kerja Keras dan Cerdas sampai Pencoblosan
TKN Prabowo-Gibran Ogah Lengah Hasil Survei Litbang Kompas: Kita Kerja Keras dan Cerdas sampai Pencoblosan

TKN Prabowo-Gibran tak merasa cepat puas dengan perolehan survei Litbang Kompas tersebut.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap TNI Terkait Kecelakaan Dua Pesawat Tempur Jatuh di Pasuruan
Penjelasan Lengkap TNI Terkait Kecelakaan Dua Pesawat Tempur Jatuh di Pasuruan

Kedua pesawat itu sedang melakukan latihan formasi secara rutin.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Jelaskan Perkembangan Penanganan Ponpes Al-Zaytun
Menag Yaqut Jelaskan Perkembangan Penanganan Ponpes Al-Zaytun

Kemenag akan terus melakukan asesmen untuk menemukan satu titik terhadap penilaian atas Ponpes Al-Zaytun.

Baca Selengkapnya
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta

Hal itu dikatakan Anies saat menjadi pembicara di depan para pengusaha.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo
Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo

Pengumuman tersangka tinggal menunggu resmi dari KPK.

Baca Selengkapnya