Generasi Muda Harus Jadi Tumpuan Lawan Intoleransi hingga Terorisme
intoleransi bisa sangat berdampak dalam menentukan apakah Indonesia nantinya akan sukses atau tidak.
intoleransi bisa sangat berdampak dalam menentukan apakah Indonesia nantinya akan sukses atau tidak.
Pendakwah sekaligus pegiat media sosial Habib Jafar Al Hadar menjelaskan bahwa generasi muda adalah tumpuan peradaban bangsa sehingga harus menjadi generasi unggul dalam menjawab tantangan kemajuan zaman dan juga dalam melawan penyebaran intoleransi, radikalisme, serta terorisme. Menurut dia, generasi unggulan akan menjadi modal Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
merdeka.com
Dia menilai intoleransi bisa sangat berdampak dalam menentukan apakah Indonesia nantinya akan sukses atau tidak saat menapak di usia satu abad Republik Indonesia (RI) tahun 2045.
Menurut dia, ada buku karya seorang Indonesianis bernama Benedict Anderson, judulnya 'Revolusi Pemuda', yang disebutkan bahwa pemuda selalu berperan utama dan penting dalam penyelesaian masalah-masalah bangsa sejak sebelum dan sesudah kemerdekaan. "Selain itu juga diungkap peran utama dan penting serta mendasar pemuda dalam memerdekakan bangsa dan memastikan kemerdekaan bangsa dengan diisi hal-hal yang positif," ujarnya.
Habib Jafar mengatakan bonus demografi yang dirasakan Indonesia harus dikelola dengan benar agar dapat menjadi kelebihan dan bukan menjadi beban. Dia menilai bangsa Indonesia perlu mengambil pelajaran dari negara-negara lain, baik yang berhasil maupun gagal.
merdeka.com
Dia mengingatkan jika Indonesia gagal mengelola anak muda yang jumlahnya 2/3 dari populasi rakyat keseluruhan, sehingga dikhawatirkan akan gagal mendapatkan manfaat dari bonus demografi tersebut. Habib Jafar membayangkan bahwa begitu banyak anak muda, tapi mereka justru menjadi beban yang negatif dan destruktif bagi bangsanya, apalagi di bidang intoleransi, radikalisme dan terorisme.
-Habib Jafar
Habib Jafar mengatakan jika pemuda melakukan tindakan teror maka bisa terdampak seperti kepercayaan dunia kepada Indonesia, ekonomi negara, psikologi masyarakat, dan tercorengnya nama agama.
Dia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaGerakan salafisme-wahhabisme merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.
Baca SelengkapnyaPT KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaDensus mendalami peran daripada R sebagai pemasok senjata terhadap DE.
Baca SelengkapnyaPenyebaran paham radikalisme hingga perekrutan terorisme beberapa kali terjadi di media sosial.
Baca SelengkapnyaTidak ada aktivitas yang terlihat di luar rumah. Namun dua anak dan istri tersangka masih berada di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca Selengkapnya