Ayah dan Anak di Maros Tewas Dibunuh, Polisi Buru Pelaku
Ayah dan Anak di Maros Tewas Dibunuh, Polisi Buru Pelaku
Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
Ayah dan Anak di Maros Tewas Dibunuh, Polisi Buru Pelaku
Kepolisian Resor Maros masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Makmur (53) dan anaknya, Abdillah Makmur (27).
Kepala Polres Maros Ajun Komisaris Besar Awaluddin mengatakan, penemuan jasad Makmur dan Abdillah pertama kali dilaporkan warga bernama Jumi.
Dia melaporkan keributan di rumah korban pada pukul 04.20 Wita. Polisi pun langsung bergegas ke tempat kejadian perkara.
"Sementara penyidik bekerja. Mohon doanya ya semoga pelaku cepat ketangkap. Kita terima laporan dari pihak keluarga dini hari," ujarnya kepada wartawan.
Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan. "Doakan saja semoga cepat tertangkap ya," ujarnya singkat.
Awaluddin mengaku ruko yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) dihuni lima orang. Selain ditinggali oleh kedua korban, juga ada istri dan dua anaknya yang lain.
"Hingga saat ini tim Dokpol Polda Sulsel sudah tiba di lokasi dan masih melakukan oleh tempat kejadian perkara," ucapnya.
Sementara anak korban, Uswatul Hasanah (22) mengaku terbangun saat mendengar kejadian di rumahnya. Ia mengaku saat itu sedang berada di lantai 3 bersama adiknya.
"Saya langsung mengintip, kejadiannya subuh. Ada adikku mau lihat, saya suruh masuk ke kamar terus saya masuk juga ke kamar saya kunci," ungkapnya.
Uswatul bahkan mengungkapkan dirinya melihat pelaku menikam ayahnya. Akibat tikaman tersebut, ayahnya langsung tumbang dan bersimbah darah.
"Bajunya paling kuingat hijau keabu-abuan, kulitnya gelap dia, rambutnya potongan pendek begitu," terangnya.
Menurut Uswa, pelaku memiliki ciri-ciri kurus dengan kulit agak gelap sedangkan rambutnya agak pendek.
"Itu ciri-cirinya, kurus tingginya kurang tau pelaku 150-160 matanya hidungnya agak mancung sedikit terus," kata dia.
Polisi yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi dan mengevakuasi keduanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maros.