Sempat Saling Bersenggolan, Ini Fakta Terbaru Anjloknya KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Kulon Progo
Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun jalur kereta api tak bisa digunakan untuk kereta api lainnya.
Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun jalur kereta api tak bisa digunakan untuk kereta api lainnya.
Pada Selasa (17/10), dua kereta api anjlok di lokasi yang sama, yaitu di Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peristiwa itu terjadi siang hari sekitar pukul 13.30 WIB.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Petugas PMI Kulon Progo, Ikhbal Taufik mengatakan bahwa ada penumpang kereta api yang mengalami luka ringan, sedang, dan berat yang jumlahnya sembilan orang. Mereka langsung dibawa ke RSUD Wates.
Sementara itu, sebanyak 500 penumpang KA Argo Wilis dan Argo Semeru langsung dievakuasi dari lokasi kejadian oleh petugas gabungan dari PT Kereta Api Indonesia, PMI, Kantor Pencarian dan Pertolongan, Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri.
“Proses evakuasi sudah berjalan lancar. Tinggal satu gerbong yang barangnya belum bisa dievakuasi. Tapi penumpangnya sudah bisa dievakuasi,” ujar Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati dikutip dari ANTARA.
Dalam kesempatan itu, Nunuk menjelaskan dugaan awal penyebab anjloknya kedua kereta api itu. Ia mengatakan kedua kereta api itu anjlok karena tergerusnya bantalan batu di jalur kereta.
“Di jalur kereta api itu bantalan batunya tergerus. Hal ini membuat gerbong agak miring, sehingga saat kedua kereta ini bertemu dan agak miring, lalu bersenggolan dan beberapa gerbong anjlok,” jelasnya.
Atas kejadian ini, PMI berharap KAI membuka crisis center atau pusat krisis di Stasiun Wates dan Stasiun Yogyakarta.
Dengan begitu, penumpang yang masih dapat melanjutkan perjalanan langsung dievakuasi ke selter Stasiun Wates dan Stasiun Yogyakarta.
Selain itu, KAI harus memastikan keamanan barang-barang milik penumpang yang belum dapat diambil dari gerbong.
Sementara itu laporan dari lokasi kecelakaan, warga setempat makin ramai berdatangan ke lokasi kecelakaan. Tampak ada satu gerbong yang tergelincir dan keluar dari rel seutuhnya sehingga dikhawatirkan rawan terbalik dan menimpa warga.
Atas kejadian ini PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan kereta api. Apalagi hingga saat ini kedua rel kereta api di lokasi tersebut belum bisa digunakan sehingga untuk perjalanan kereta api lain akan dilakukan upaya rekayasa pola operasi seperti jalan memutar atau cara lainnya.
Insiden ini bermula dari KA Argo Semeru yang lebih dulu mengalami anjlok kemudian ditubruk KA Argo Wilis.
Baca SelengkapnyaKecelakaan diduga diawali dari tergelincirnya KA Argo Semeru dari lintasan rel kereta api
Baca SelengkapnyaKA Argo Semeru dan Argo Wilis mengalami anjlok di Petak Jalan Sentolo-Wates.
Baca SelengkapnyaMeski jalur hulu atau sisi selatan rel sudah bisa digunakan namun untuk sementara waktu ada pembatasan kecepatan KA yang melintas. Yakni kecepatan 40 km/jam.
Baca SelengkapnyaDalam kecelakaan KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis ini tidak ada korban jiwa. Meski demikian tercatat ada 31 penumpang yang mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKecelakaan ini melibatkan dua kereta api yaitu KA Argo Wilis dan KA Argo Semeru.
Baca SelengkapnyaPentas jaranan pegon diyakini bisa membuat keinginan seseorang terkabul.
Baca SelengkapnyaKedua kereta tersebut mengalami anjlok di petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates KM 520+4 pada Selasa (17/10) siang.
Baca SelengkapnyaFakta terbaru kecelakaan Bus Eka dan Sugeng Rahayu di Ngawi. Kronologinya bikin merinding.
Baca Selengkapnya