Dikenal Sebagai Jalur Ekstrem, Ini Sisi Menarik Bukit Tunggangan Wonogiri
Pada tahun 2019, sebuah bus besar tersangkut pada salah satu pohon di jalur ini
Pada tahun 2019, sebuah bus besar tersangkut pada salah satu pohon di jalur ini
Jalan raya penghubung antara Kecamatan Jatiroto dan Kecamatan Tirtomoyo di Kabupaten Wonogiri dikenal memiliki tikungan serta tanjakan yang sangat ekstrem. Salah satunya berada di Kawasan Bukit Tunggangan.
Pada tahun 2019, tempat ini pernah bikin heboh publik. Saat itu sebuah bus besar nyasar dan nyangkut pada sebuah pohon di pinggir jalan sempit dan penuh kelokan ekstrem.
Dilansir dari website goodnewsfromindonesia, jalan ekstrem di Bukit Tunggangan memang sering menimbulkan kecelakaan, termasuk peristiwa yang dialami Bus Sudiro Tungga Jaya pada tahun 2019 itu.
Saat itu, sopir bus Sektiawan Aji Suwanto mengaku saat melewati daerah itu ia sempat melihat seorang perempuan cantik duduk di kursi sampingnya. Saat itu ia tak berpikir aneh-aneh.
Saat melewati jalan di Kawasan Bukit Tunggangan, ia melihat jalannya lebar sehingga bus bisa leluasa melaju meski menikung dan menanjak.
Setelah sampai di atas, seketika jalan menurun. Saat itulah Sektiawan baru sadar jalanan yang ia lalui sempit dan banyak tikungan tajam. Saat menoleh, ia tak melihat lagi perempuan cantik yang sebelumnya duduk di sebelahnya. Saat di tikungan itulah ia tak bisa berbelok dan akhirnya bus tersangkut.
Terlepas dari peristiwa tersangkutnya bus itu, jalan di Bukit Tunggangan memang terkenal ekstrem. Salah seorang warga setempat, Bapak Suprianto, mengakui hal tersebut. Ia mengingatkan pada para pengendara untuk hati-hati saat melewati daerah Bukit Tunggangan.
“Baru-baru ini ada kecelakaan di sebelah sana, saat sudah masuk kampung. Kendaraannya sampai terjun ke rumah warga. Itu anaknya meninggal, mbahnya meninggal,” kata Bapak Suprianto dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard pada 6 Agustus 2023.
Selain rawan kecelakaan, di kawasan tanjakan itu ada lokasi yang dikeramatkan bernama Watu Dukun. Pak Suprianto bercerita sering ada pengendara yang melempar koin di tempat keramat itu.
“Kalau dari bawah mau nanjak memang harus kencang. Kalau nggak kencang nggak kuat nanjak. Tapi masalahnya medannya lika-liku.
Belum lama ini, ada seorang ibu-ibu yang mendirikan sebuah warung di titik tertinggi tanjankan itu. Ibu Katmina namanya. Sebelum mendirikan warung di sana, ia merantau dan membuka warung di Jakarta.
Keberadaan warung es degan milik Ibu Katmina itu bisa dimanfaatkan para pengendara yang melintas di jalur tersebut untuk melepas lelah, sembari mengistirahatkan mesin kendaraan yang panas setelah melewati jalan menanjak.
Bukti jalur kuno itu ditemukan terpisah-pisah. Tugas berat para peneliti untuk menyusun teka-teki yang tersebar di kawasan pegunungan.
Baca SelengkapnyaAreal benteng yang cukup luas menjadikan tempat ini sangat memungkinkan untuk menampung prajurit dalam jumlah besar.
Baca SelengkapnyaSembilan penumpang lain luka-luka dan dibawa ke RS Efarina Pangkalan Kerinci.
Baca SelengkapnyaTabrakan beruntun terjadi di tol Jalur A Pemalang-Batang, Kamis (20/7) pagi. Satu orang meninggal dunia akibat kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan itu.
Baca SelengkapnyaIwan Setiawan meminta agar meningkatkan kewaspadaan jika terjadi cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaPT KAI mengalami sejumlah kerugian akibat peristiwa ini, seperti kerusakan lokomotif, rel, serta jembatan.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, kepala CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi terkena lemparan batu.
Baca SelengkapnyaWuriadhi mengungkapkan ketiga tersangka itu yakni HS selaku mantan Pelaksana Tugas (PLT) Sekwan, RH selaku mantan bendahara pengeluaran dan SA selaku PPTK.
Baca Selengkapnya