Tembakan di Kepala Untuk Raja Pemberani Penentang Israel
Tak ada Raja Arab Saudi yang seberani ini saat menghadapi Israel dan Amerika Serikat.
Sang Raja mendukung perjuangan Palestina. Aksinya membuat negara-negara pendukung Israel kelabakan.
Tembakan di Kepala Untuk Raja Pemberani Penentang Israel
Faisal bin Abdulaziz Al Saud naik tahta menjadi penguasa Arab Saudi tahun 1964.
Faisal mengambil alih kekuasaan dari tangan kakaknya, Raja Saud yang dicap menjerumuskan negara dalam utang dan bergaya hidup mewah.
-
Siapa pemain Arab Saudi yang terkenal dengan provokasi? Salah satu pemain Arab Saudi yang dikenal piawai memprovokasi lawan adalah Ali Al Bulayhi.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa yang menjadi kapten timnas saat melawan Arab Saudi? Berkat penampilan mengesankannya, ia diberikan tanggung jawab sebagai kapten saat menghadapi Arab Saudi dan Australia.
-
Siapa yang diprovokasi oleh bek Timnas Arab Saudi? Penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, menjadi sasaran provokasi terbaru dari bek Timnas Arab Saudi, Ali Albulayhi.
-
Siapa yang menyerang Israel dengan roket? Warga Israel dihantui serangan roket dari Jalur Gaza sejak kelompok bersenjata Hamas berhasil melancarkan serangan besar mengejutkan pada Sabtu (7/10) lalu.
Raja Faisal Dikenal Sebagai Pendukung Kemerdekaan Palestina
Hal ini sudah dimulai saat Faisal menjadi Menteri Luar Negeri Arab Saudi.
Faisal dan delegasi Arab Saudi menolak pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara. Dia juga menolak berdirinya Negara Israel tahun 1948.
Faisal aktif memperjuangkan rakyat Palestina di berbagai forum internasional.
Raja Faisal melakukan tindakan nyata pasca Perang Yom Kippur tahun 1973.
Dia melakukan embargo minyak pada negara-negara yang mendukung Israel dalam perang tersebut.
Embargo yang Dilakukan Arab Saudi Membuat AS Mengalami Inflasi
Antrean BBM terjadi di mana-mana. Harga minyak naik empat kali lipat, dari 3 USD menjadi sekitar 12 USD per barel.
Hal ini menjadi balasan Raja Faisal atas kebijakan AS yang mengirimkan aneka persenjataan ke Israel selama perang Yom Kippur.
Tindakan Raja Faisal memicu krisis minyak dunia.
Sebagai Penjaga Dua Kota Suci, Makkah dan Madinah, Raja Faisal pun selalu mendesak agar Israel mundur dari Kota Suci ketiga, Yerusalem dan wilayah pendudukan lainnya.
Konon Raja Faisal sangat terpukul saat Israel merebut Yerusalem tahun 1967.
Tidak seperti gambaran monarki Saudi, Faisal dipuji karena kerendahan hati dan gaya hidup yang sederhana.
Raja Faisal Dikenal Sebagai Pribadi Yang Saleh
Petaka 23 Maret 1975
Hari itu Raja Faisal dijadwalkan menemui perwakilan Kuwait.
Di ruang tunggu pertemuan, hadir pula seorang pria. Faisal bin Musaid Al Saud.
Faisal muda ini masih anggota keluarga kerajaan Saudi. Dia terbilang keponakan Raja Faisal.
Saat Raja Faisal hendak memeluk keponakannya, seperti adat di Saudi, Pangeran Faisal mencabut pistol dan menembak kepala sang paman.
Tembakan pertama pangeran Faisal Musaid mengenai dagu Raja Faisal. Tembakan kedua menembus telinganya.
Raja Faisal segera dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong. Raja Saudi ini meninggal dunia ditembak keponakannya sendiri.
Pangeran Faisal baru saja kembali menempuh pendidikan dari AS.
Dia pernah berurusan dengan polisi di AS terkait penjualan obat-obatan terlarang.
Hal ini menimbulkan banyak dugaan konspirasi terkait motif pembunuhan Raja Faisal.
Sang Pembunuh Dieksekusi Mati Dengan Dipancung
Di akhir hidupnya, Sang Raja sempat berbisik meminta agar Faisal Musaid tak dihukum mati.
Namun kemarahan rakyat Saudi tak terbendung. Pangeran Faisal tetap dipancung.
Motif pembunuhan Pangeran Faisal terhadap Raja Faisal masih menimbulkan banyak misteri hingga saat ini.