Bukan Hanya Oarfish, 11 Hewan Ini Juga Kerap Disebut Sebagai Pertanda Bencana
Kemunculan ikan oarfish yang ramai di media sosial memicu perdebatan karena disebut pertanda akan terjadi bencana.
Kemunculan ikan oarfish yang ramai di media sosial memicu perdebatan karena disebut pertanda akan terjadi bencana.
Penampakan ikan yang memiliki panjang 1-7 meter ini kerap dianggap sebagai tanda bencana tsunami yang akan datang.
"Mungkin itu hanya kebetulan belaka," kata Rick Feeney, dari Natural History Museum of Los Angeles County.
Bencana gempa dan tsunami di Sri Lanka dan India tahun 2005 ternyata sudah ada pertanda sebelumnya. Ketika para gajah tiba-tiba menunjukkan perilaku yang aneh.
Mereka mendadak meraung-raung dan berlari dengan liar beberapa saat sebelum bencana terjadi. Konon gajah termasuk hewan yang bisa mendeteksi bencana alam karena memiliki sensor yang ada di kakinya.
Sapi juga ternyata cukup sensitif untuk bisa mendeteksi datangnya bencana alam. Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Jepang, sapi mampu mendeteksi akan datangnya gempa jauh hari sebelum hal itu datang. Sapi akan menurunkan produksi susunya dalam jumlah yang cukup drastis ketika gempa datang.
Kuda merupakan salah satu hewan yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi terhadap perubahan cuaca ekstrem dan pergerakan lempeng bumi, tak heran jika kuda dianggap bisa mendeteksi akan datangnya bencana alam.
Saat kuda mulai merasakan ada perubahan, mereka akan meringkik keras dengan intensitas frekuensi yang intens. Jika berada di alam liar, kuda akan bergerak membentuk formasi melingkar dengan gerakan panik ketika akan terjadi bencana alam.
Tak hanya hewan di daratan, hewan air salah satunya hiu juga cukup sensitif terhadap perubahan suhu air. Mereka mampi memprediksi akan datangnya bencana badai. Saat akan terjadi bencana ikan hiu akan berkumpul di area atau lokasi tempat terjadinya badai besar. Hal ini dikarenakan mereka hewan yang suka memburu badai.
Pada saat bencana gempa dan tsunami Aceh dan Nias terjadi, sebelumnya sudah ada tanda dari burung bangau. Hewan yang biasanya hidup dengan normal di kawasan sekitar pantai ini, mendadak berbondong-bondong terbang menjauh dari area pantai. Padahal sebelumnya mereka tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya. Dari kejadian itu, burung bangau mulai dipercaya sebagai salah satu hewan yang bisa mendeteksi bencana alam.
Hewan melata ini dipercaya bisa mendeteksi akan terjadinya bencana gempa. Hal ini terjadi ketika gempa yang melanda China ketika musim dingin. Ular yang memiliki kebiasaan hibernasi saat musim dingin, justru mereka keluar dan kabur ke tempat yang lebih jauh dari pusat terjadinya bencana. Sejak kejadian itu, ular dianggap mampu memberi sinyal akan terjadinya gempa.
Katak sangat sensitif pada perubahan kimia dalam air tanah, sehingga bisa mendeteksiakan datangnya gempa bumi dari perubahan reaksi kimia di air tanah. Saat gempa akan terjadi, kemungkinan besar katak akan menjauh dari pusat gempa untuk menyelamatkan diri.
Sebuah penelitian yang dilakukan Gabriele Berberich dari Universitas Duisburg-Essen di Jerman menemukan bahwa semut memiliki kemampuan untuk mendeteksi gempa. Semut yang memiliki pola hidup yang tetap yaitu aktif di siang hari untuk mencari makan dan istirahat di malam hari.
Tetapi saat akan terjadi gempa semut justru akan terus berjaga di malam hari, meski kondisi tersebut membuat mereka rentan diserang pemangsa. Semut mendeteksi akan terjadi bencana dari perubahan medan elektromagnetik di bumi dan merasakan emisi karbondioksida sebelum bencana datang. Ketika hal itu terjadi, semut akan membubarkan diri dari sarang dang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tak hanya bisa mendeteksi gempa, kebanyakan orang Jawa juga mempercayai jika semut bisa menjadi pertanda akan datangnya banjir. Semut akan melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi jika banjir akan datang.
Lebah memiliki kemampuan untuk merasakan kelembapan yang ada di atmosfer. Kemampuan ini berguna untuk segera berlindung ketika kondisi kelembapan meningkat.
Ketika lebah merasakan perubahan kelembapan udara pertanda hujan, mereka akan terbang kembali ke sarangnya. Tak hanyak mendeteksi kelembapan, mereka juga bisa merasakan perubahan tekanan udara yang ada di alam.
Hewan imut kesayangan banyak orang ini juga termasuk hewan yang bisa mendeteksi bencana alam. Sebelum terjadi bencana alam, kucing akan menunjukkan perilaku yang cukup aneh, seperti mudah stres dan mudah mengamuk. Disinyalir, kucing merasakan gejalan acaman bencana alam dari pendengarannya.
Selain kucing, hewan peliharaan yang akrab dengan manusia ini juga bisa memprediksi adanya perubahan cuaca ekstrem. Anjing akan menunjukkan reaksi menggigil dan gemetar, misalnya saja sebelum terjadi badai petir.
Itulah 11 hewan yang bisa mendeteksi bencana alam, perhatikan selalu keliling mu ya supaya bisa mendeteksi jika akan terjadi bencana.
Virza Oreel berperan sebagai Kania di Bidadari Surgamu. Sebelumnya, ia mengikuti ajang pencarian bakat.
Baca SelengkapnyaKumpulan resep olahan udang aneka bumbu yang mudah dibuat.
Baca SelengkapnyaDitjen PSDKP, kata Adin, juga memusnahkan ikan yang membahayakan dan/atau yang merugikan jenis aligator.
Baca SelengkapnyaOtter tak hanya menggemaskan, tetapi juga memiliki beberapa kebiasaan unik yang menarik diulik.
Baca SelengkapnyaWaspada jika tanda-tanda alam berikut ini terjadi.
Baca SelengkapnyaTidak hanya anak-anak, orang dewasa pun seringkali tertarik dengan permainan tebak menebak hewan ini.
Baca SelengkapnyaLaporan kasus KDRT tersebut diterima Polsek Jagakarsa sebelum penemuan mayat.
Baca SelengkapnyaRemaja 16 tahun warga Kranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan menderita luka bacok saat mempertahankan HP dari kawanan perampok.
Baca SelengkapnyaBudi mengingatkan, bila ada hewan yang mati mendadak, masyarakat perlu memanggil petugas untuk mengetahui apakah terpapar antraks atau tidak.
Baca Selengkapnya