Cetak Sejarah, Robot Anjing Ikut Lomba Maraton Sampai Garis Finis, Tempuh Jarak 42 Kilometer
Ini adalah cobaan kedua dan robot ini berhasil sampai di garis finis.
Laibo 2 adalah robot berkaki empat yang diciptakan di Korea Selatan dan telah mencetak sejarah sebagai robot pertama yang berhasil menyelesaikan maraton penuh. Ia menuntaskan tantangan tersebut dalam satu kali pengisian daya pada ajang Sangju Dried Persimmon Marathon dengan jarak 42,195 km.
Robot ini diciptakan Profesor Hwangbo Je-min dan timnya di Korea Advanced Institute of Science and Technology. Laibo 2 merupakan robot canggih yang dirancang dengan fokus utama pada daya tahan. Dengan waktu yang mengesankan yaitu 4 jam, 19 menit, dan 52 detik, Laibo 2 berhasil menyelesaikan maraton ke-22 di Sangju, Korea Selatan, setelah berlari dengan sekali pengisian daya.
-
Kenapa robot humanoid digunakan dalam maraton? 'Pada acara besar seperti maraton, robot bisa melakukan berbagai tugas,' kata Jiang Hanya, orang dari sebuah perusahaan teknologi di Beijing, dikutip dari Global Times, Senin (18/11). Sebagai contohnya, robot berkaki empat dan humanoid yang mirip dengan 'pace bunnies' bisa membantu pacer untuk perlombaan jarak jauh seperti maraton. Robot-robot ini bisa menjaga kecepatan tetap stabil dan bisa membantu para pelari mengontrol ritme lari mereka sambil memberikan data waktu nyata mengenai detak jantung, suhu, dan kualitas udara.
-
Apa yang dilakukan robot humanoid "Tiangong" di marathon? Dalam perlombaan yang diadakan dengan rute 21,09 kilometer, Tiangong dengan pakaian hitam berada di pinggir lapangan dan melambaikan tangannya untuk menyemangati para peserta. Kemudian, ketika para peserta tidak jauh menuju garis finish, mungkin 100 meter lagi, Tiangong bergabung dengan peserta untuk membantu para atlet melintasi garis finish bersama.
-
Dimana robot anjing China diuji? Dengan teknologi suspensi udara, mereka mengembangkan platform simulasi gravitasi mikro untuk menguji teknik kontrol dan memastikan robot dapat mendarat dengan aman, memodifikasi arah lompatan berikutnya, atau mengoreksi penyimpangan ketinggian selama jatuh bebas.
-
Apa kemampuan robot anjing China? Para peneliti di China telah menciptakan robot anjing bertenaga AI yang memiliki kemampuan untuk melompati permukaan asteroid yang kasar dan memiliki gravitasi rendah.
-
Apa yang dibuat oleh robot anjing? Robot-robot tersebut mendapat hadiah berupa residensi selama empat bulan di Galeri Nasional Victoria (NGV) di Melbourne, Australia, di mana mereka menciptakan karya seni di studio yang dibuat khusus.
-
Bagaimana robot anjing China bisa melompat? Robot ini menggunakan pembelajaran penguatan.
Robot yang memiliki berat 42 kg ini harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk dua bukit yang cukup curam, sambil mengukur jarak dari pelari lain dan menjaga jalurnya, serta mengoptimalkan konsumsi daya agar bisa mencapai garis finis.
Pada September 2023, Laibo 2 mengalami kegagalan dalam percobaan pertamanya untuk menyelesaikan maraton. Saat mengikuti Maraton Festival Ginseng Geumsan, robot ini kehabisan baterai setelah menempuh 37 kilometer, yang merupakan sekitar 10 kilometer lebih cepat dibandingkan yang direncanakan oleh para desainer.
Kegagalan tersebut memberi pelajaran berharga bagi tim bahwa robot ini tidak mampu mempertahankan kecepatan konstan selama perlombaan, karena interaksi dengan pelari lain serta proses pengereman dan akselerasi yang terus-menerus menguras daya baterainya. Setelah itu, mereka kembali merancang sistem yang lebih efisien. Versi terbaru dari robot berkaki empat Laibo 2 tidak hanya memiliki kapasitas baterai yang lebih besar, tetapi juga dilengkapi dengan sistem bertenaga AI yang memungkinkannya untuk menyimpan energi kinetik yang dihasilkan saat menuruni bukit.
Komponen AI
Menurut Hwangbo Je-min, keberadaan komponen AI sangat krusial karena tanpa kontrol AI, robot berkaki empat tidak dapat menyimpan energi kinetik dalam baterainya. Dua kamera yang terpasang di bagian depan dan belakang berfungsi untuk mendeteksi karakteristik medan di sekitarnya, sementara sensor pada sendi berperan dalam mendeteksi gerakan guna mengurangi konsumsi daya.
Dengan sistem baru ini, Laibo 2 dapat menjelajahi berbagai jenis medan dengan efisien dan menghindari tabrakan dengan peserta lain selama Sangju Dried Persimmon Marathon yang berlangsung bulan ini. Laibo 2 berhasil menyelesaikan maraton pertamanya (42,195 km) dalam waktu kurang dari 4 jam dan 20 menit setelah sekali pengisian daya.
Penciptanya mengklaim peningkatan yang dilakukan dapat memungkinkannya berlari sejauh 67 kilometer dalam garis lurus. Daya tahan baterai robot ini selama delapan jam juga dilaporkan melampaui Spot, robot berkaki empat yang terkenal dari Boston Dynamics. Ke depan, Dr. Hwangbo dan timnya berencana untuk terus meningkatkan kemampuan berjalan Laibo 2, terutama di lingkungan pegunungan dan saat terjadi bencana.