Kementerian Keuangan Republik Indonesia atau Kemenkeu RI termasuk kementerian negara di lingkungan Pemerintah Indonesia yang khusus membidangi urusan keuangan dan kekayaan negara. Seberapa tahu kamu tentangnya?
Punya Motto Unik Kemenkeu RI punya motto Nagara Dana Rakca yang berarti Penjaga Keuangan Negara. Kemenkeu berlokasi di Jalan Dr. Wahidin No. 1 dan Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta Pusat.
Orang lain juga bertanya?
Bagaimana Kemenhan RI mengelola kekayaan negara?
Kemudian, fungsi pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kemenhan.
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara?
Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
Apa tugas Kemenhan RI?
Kementerian Pertahanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pertahanan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Bagaimana Kejagung hitung kerugian negara?
'Hari ini temen-temen penyidik sedang berkomunikasi dengan BPKP dan ahli yang lain hari ini. Lagi dilakukan perhitungan, konfrontasi dan diskusi formulasinya seperti apa,' kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana kepada wartawan, Rabu (3/4).
Apa tugas berat seorang Menteri Keuangan?
Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia?
Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
Masih punya kantor lain... Selain itu, Kemenkeu RI juga punya kantor lain di Jalan Gatot Subroto No. 40-42 (Direktorat Jenderal Pajak); Jalan Jenderal A Yani, Rawamangun (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai); serta di Jalan Purnawarman No. 99 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan).
Bermula dari Departement of Financien Departemen ini dibentuk di masa pemerintahan Hindia Belanda, dengan alasan keadaan ekonomi yang memprihatinkan kala itu.
Kursus Mengelola Keuangan Untuk mengoperasikan Depertement of Financien, pemerintah Belanda mengadakan beragam kursus mengelola keuangan untuk orang Belanda dan penduduk pribumi yang mampu. Kursus tersebut adalah kursus ajun kontrolir dan perbendaharaan.
Departement of Finance di Masa Pendudukan Jepang Departement of Financien berubah nama menjadi Departement of Finance di masa pendudukan Jepang dan masih bertempat di gedung yang sama.
Lebih lanjut... Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
Kekurangan tenaga keuangan membuat Jepang mendidik rakyat Hindia Belanda untuk mengikuti pendidikan keuangan. Selama 1942-1945, Jepang menerapkan beberapa kebijakan, seperti likuidasi seluruh Bank Belanda, Inggris dan Cina. Pada 1946, Jepang melakukan invasion money senilai 2,4-8 miliar gulden di Jawa untuk menghancurkan mata uang Belanda yang sudah telanjur beredar di Hindia Belanda.
Setelah kemerdekaan, Departement of Financien harus mengelola keuangan Indonesia yang mengalami inflasi tinggi akibat beredarnya 3 mata uang di RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang pendudukan Jepang. Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945. Dr. Samsi punya peran besar dalam mencari dana untuk membiayai perjuangan RI. Pada 26 September 1945, Dr. Samsi mengundurkan diri dan digantikan A.A Maramis.
Menteri Keuangan Pertama RI Uang Pertama RI Pada 24 Oktober 1945, Menteri Keuangan A.A Maramis menunjuk percetakan G. Kolff Jakarta dan Nederlands Indische Mataaalwaren en Emballage Fabrieken (NIMEF) Malang untuk mencetak uang ORI (Oeang Republik Indonesia) pertama.
Hari Keuangan RI Pada 30 Oktober 1946, Menteri Keuangan Mr. Sjafruddin Prawiranegara menerbitkan EMISI PERTAMA uang kertas ORI. Sejak saat itu, uang Jepang, Hindia Belanda dan Javasche Bank tak berlaku lagi. Kemudian, 30 Oktober ditetapkan sebagai Hari Keuangan RI.
Gedung A.A Maramis Gedung Departement of Financien kemudian berganti nama Gedung A.A Maramis setelah peresmian Hari Keuangan RI . Pada 2007, Gedung Menteri Keuangan dipindah ke seberangnya, yaitu Gedung Djuanda 1.
Sejak 2009, Departemen Keuangan resmi berubah nama menjadi Kementerian Keuangan sampai sekarang.